Jakarta, Suarakristen.com
H. Bustan adalah sosok pengusaha yang ulet dan sukses, walaupun lulusan SD sampai SMA adalah persamaan Paket A/B/C dirinya dikenal jenius. Bagaimana tidak? Lulusan persamaan saja bisa memperkerjakan tenaga berijasah SMA, Sarjana, Master dan Doktor di perusahaannya.
Hal ini disampaikan Abdurrahman BK Ketua Umum Relawan Soekarno Jokowi (Soe-Jo) for Jokowi-Amin didampingi Syafrudin Budiman SIP Ketua Umum Presidium Pusat Barisan Pembaharuan (PP BP), saat ditemui di Kantor Laskar Rakyat Jokowi (Lasmura Hanura), Sabtu malam (20/07/2019). Ia memaparkan riwayat hidup Bustan yang akan diusulkan dan disodorkan kepada Jokowi sebagai calon menteri Kabinet Indonesia Kerja Jilid II.
“Pengalaman Bapak Bustan dalam bidang bisnis, perdagangan umum, UKM dan Koperasi menjadikannya sosok pengusaha handal dari Indonesia Timur. Banyak orang sudah berguru padanya tentang pengembangan UKM dan Koperasi di berbagai daerah,” kata Abdurrahman.
Menurutnya, sosok Bustan cocok menjadi Menteri Pedagangan, Menteri Perindustrian, Menteri UKM dan Koperasi atau Menteri Sosial. Ia mengatakan, figur Bustan mirip Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pujiastuti yang hanya lulusan SMP tetapi paham betul dunia perikanan Indonesia dan Internasional.
“Bustan walau hanya lulusan Paket C, dirinya berhasil mengembangkan usahanya yang meluas kemana-mana. Dia adalah orang yang ahli ekonomi mikro, ekonomi kerakyatan dan ekonomi umat,” tandas Abdurrahman.
Sementara itu Gus Din sapaan akrab dari Syafrudin Budiman SIP Ketua Umum PP BP menjelaskan, Bustan juga adalah sosok loyalis Jokowi-Amin dari timur. Sudah banyak waktu, tenaga dan hartanya disumbangkan pada perjuangan memenangkan Jokowi pada periode kedua ini.
“Kecintaannya kepada Jokowi yang sangat pro UKM dan Koperasi membuatnya total mendukung Jokowi-Amin. Harapan dan padangan Bustan tentang arus baru ekonomi Indonesia yang lebih baik menjadi cita-citanya pada negeri ini,” tukasnya.
Karena itu, menurut Gus Din, para relawan Jokowi menyatakan mendukung dan mencalonkan sosok Bustan sebagai menteri yang menangani perekonomian mikro di Indonesia. Kata Gus Din, kemampuan dan kecakapan Bustan dalam bidang perdagangan umkm, UKM dan Koperasi akan disampaikan kepada Jokowi.
“Kami akan menyampaikan surat resmi tertulis kepada Presiden Terpilih Jokowi untuk berkenan menjadikan menteri di Kabinet Indonesia Kerja (KIK) Jilid II. Paling tidak sebagai Staf Ahli Presiden, Staf Khusus Presiden, Kepala Badan Pengembangan Bidang UKM dan Koperasi atau Direksi Utama BUMN Bidang UKM dan Koperasi,” tandas Gus Din yang Sarjana Ilmu Politik lulusan Universitas Wiajaya Kusuma Surabaya (UWKS).
Menurut Gus Din, sosok Bustan cukup layak, beliau sudah kaya tak butuh uang karena usahanya berjalan baik dimana-mana. Yang diharapkan Bustan hanya pengabdian untuk bangsa agar kejeniusan dan kesuksesannya di bidang ekonomi mikro bisa tertular kemana-mana.
“Pandangan dan harapan Bustan bisa diperbantukan kepada Bapak Jokowi untuk menciptakan sumber daya yang handal untuk mengantarkan visi-misi pembangunan Jokowi-Amin yang luar biasa, Baik di bidang pembangunan infrastruktur & transportasi, maupun ekonomi kreatif berbasis Ekonomi Kerakyatan,” pungkas Gus Din menjabarkan ide-ide Bustan secara gambang, sebab Bustan sampai saat ini menjabat Tenaga Ahli di Kementerian Koperasi dan UKM.
Selanjutnya Bustan saat dihubungi mengatakan, dirinya tidak ada mimpi atau keinginan menjadi presiden. Dirinya mengatakan, sebagai pendukung Jokowi dari kalangan pengusaha akan senantiasa mengawal dan membantu Presiden Jokowi pada periode saat ini dan mendatang.
“Biarlah urusan memilih menteri menjadi hak preogratif presiden. Saya hanya orang biasa yang terus ingin mengabdi untuk bangsa. Tentu perjuangan membangun bangsa ini, cukup saya mulai dari keluarga saya sendiri, perusahaan saya sendiri dan organisasi saya sendiri,” kata Bustan penuh rendah hati.
Sebagai pengusaha muda yang sukses Bustan menjelaskan, selain membangun infrastruktur dan ekonomi umat, sangat penting juga meningkatkan kapasistas sumber daya manusia itu sendiri.
“Kalau bangsa Indonesia banyak diisi orang-orang yang handal, bukan tidak mungkin Indonesia akan bertambah maju dan sejahtera,” tegas Bustan.
Berikut Riwayat Hidup, Riwayat Pendidikan, Riwayat Pekerjaan, Riwayat Organisaasi Bustan.
RIWAYAT HIDUP:
1. Nama Lengkap : H. B U S T A N
2. Tempat, Tanggal Lahir : Pinrang, 07 Juli 1965
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Pekerjaan : Wiraswasta dan Konsultan Pengembangan Koperasi & UKM
5. Alamat : Jl. Ambo Dondi N0.12 Pinrang Sulawesi Selatan.
6. Agama : Islam
7. Status : Kawin, dengan 4 (Empat) Anak dan 7 (tujuh) Cucu
8. Hobby : Berorganisasi & membangun silaturrahmi
9. Cita – Cita : Akan memperkuat Ekonomi Kerakyatan melalui Koperasi.
RIWAYAT KELUARGA:
1. Ayah H. Sain Bulen L Sengkang, Tahun 1947 Sekolah Rakyat Pedagang
2. Ibu Hj. Tambah Murni W Barru, Tahun 1948 Sekolah Rakyat Pedagang
3. Istri Hj. Nurjannah P Makassar, 12-12-1973 SMP Wiraswasta
4. Anak I Hj. Fimayanti P Pinrang, 05-12-1989 SMA Wiraswasta
5. Anak II Hj. Sartika P Pinrang, 05-10-1991 SMA Wiraswasta
6. Anak III M. Al Assar L Makassar, 25-11-1993 SMP Wiraswasta
7. Anak IV Siti Ardiyanti P Makassar, 10-10-1995 Sedang Kuliah Mahasiswi.
RIWAYAT PENDIDIKAN:
1. SD Paket A 2006 Bogor Lulus
2. SMP Paket B 2010 Bogor Lulus
3. SMA Paket C 2014 Pinrang Lulus
4. Kuliah Fak.Hukum (SH) 2016 Jakarta Mahasiswa
RIWAYAT PELATIHAN:
1. Pelatihan Motivator UKM & Koperasi 2015 Jakarta
Kementerian Koperasi dan UKM.
RIWAYAT PEKERJAAN:
Tahun 1979 Toko Manis Toko Sembako Karyawan Pinrang-Sul Sel, Tahun 1981 Mulai berdagang
sendiri, Sembako Usaha sendiri Pinrang-Sul Sel,
Tahun 1983 Rental Speed Boat Transpotasi laut Usaha sendiri Kal-Timur, Tahun 1987 Industri RT Kaca Ukir Hias Usaha Sendiri Makassar.
Tahun 1990 Jasa Parkir/Juru Parkir Karyawan di Mangga Besar 8 Jakarta, Tahun 1992 Perdagangan 9 Bahan Pokok usaha sendiri di Sentani-Jayapura, Tahun 1993 Kembali Ke Makassar (Berdagang) menjadi Agen Sembako Usaha Sendiri di Makassar, Tahun 1994 Koperasi KSU dengan omzet 5 Milyar perhari dengan 1.600 Karyawan sebuah Unit Simpan Pinjam & Perdagangan sebagai Ketua Koperasi KSU Kantor Pusat di Makassar dengan berbagai Cabang di Indonesia dan Tahun 2.000 Kementerian Koperasi & UKM Pengembangan UKM dan Koperasi diangkat menjadi TENAGA AHLI MENTERI KOPERASI & UKM RI di Jakarta.
Tahun 2001 s.d saat ini PT. Rumah Manca Negara Proferty dan Kontraktor serta Perdagangan, Direktur Utama di Jakarta, Tahun 2012, s.d saat ini, PT. Pinrang Sejahtera mengelola pusat perbelanjaan “Mall of Pinrang Sejahtera”. Komisaris Utama di Pinrang-Sulsel dan Tahun 2015 s.d saat ini Koperasi Pinrang Membangun Perekonomian Desa Unit Simpan Pinjam & Perdagangan sebagai Ketua Dewan Pengawas di Pinrang-Sul Sel.
PENGALAMAN MEDIA PERS:
Bekerja di Harian Ujung Pandang Expres mulai Tahun 2000 s.d 2007 sebagai Komisaris sebuah Koran Harian di Makassar, Harian Pedoman Rakyat s.d Tahun 2008 sebagai Komisaris sebuah Koran Harian di Makassar, Fajar Media Group s.d Tahun 2012 sebuah Media Koran & TV dan Media Group Pers di Makassar dan Media MetroPol mulai Tahun 2015 s.d saat ini sebagai wartawan di sebuah Media Pers dan Informasi.
RIWAYAT ORGANISASI:
Tahun 1999 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
(HIPMI) Organisasi Bisnis Pengurus Harian Sulawesi
Selatan, Tahun 1999 Assosiasi ARDIN Pengadaan Barang Pengurus Harian Sulawesi Selatan dan Organisasi Relawan Masyarakat Cerdas memilih kembali Presiden Kita 2 Periodr. Nomor: Registrasi 5K/534/TKN/DR-JKW-MAN/X2018.
PANDANGAN & HARAPAN:
Pandangan dan harapan kepada Bapak Joko Widoodo adalah menciptakan manusia bersahaja dan sederhana yang punya visi-misi pembangunan yang luar biasa, terutama pembangunan di bidang infrastruktur & transportasi, serta pembangunan ekonomi kreatif yang
berbasis Ekonomi Kerakyatan.
Pokok-pokok Pikiran tentang Bangsa Indonesia
Pokok-pokok pikiran antara lain :
1. Utama pembangunan di bidang pengebangan Sumber Daya Manusia
(karena menurut pepatah bijak Tiongkok: Jika mau hidup 1 tahun maka tanamlah padi, jika mau hidup 10 tahun maka tanamlah pohon tetapi jika mau hidup selamanya maka tanamlah (kembangkanlah) Sumber Daya Manusia (SDM).
2. Lanjutkan pembangunan dan connecting infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia, supaya pergerakan dan distribusi makin lancar, sehingga investor makin tertarik menanamkan modalnya, sehingga lapangan kerja maka terbuka luas. (red)