Oleh: Stefanus Wiji Suratno
Pengkhotbah 8:8 (TB) Tiada seorang pun berkuasa menahan angin dan tiada seorang pun berkuasa atas hari kematian. Tak ada istirahat dalam peperangan, dan kefasikan tidak melepaskan orang yang melakukannya.
Manusia hanya mengalami tiga fase yaitu Lahir, Hidup dan Mati. Saat kita hidup kita bisa berhasil bisa juga gagal, apa yang kita peroleh semuanya adalah sia sia kata Pengkhotbah ( Pengkhotbah 8 : 14-15 ). Semuanya adalah sia sia ( Pengkhotbah 1 : 2 ).
Kemarin kita menyaksikan bagaimana dukacita mantan Presiden kita bapak Jenderal Susilo Bambang Yudhoyono yang kehilangan pendamping hidupnya yaitu ibu Ani Yudhoyono yang harus menjalani operasi kanker darah di Singapura harus menghadap Tuhan Yang Maha Esa. Tak ada manusia yang bisa melewati hari kematian kata Salomo. Semua orang harus melewati. Dukacita bangsa Indonesia sangat mendalam karena ibu Ani lebih cepat meninggalkan kita. Sekarang kita yang masih hidup bagaimana mengisi sisa hidup ini?
1. Kita harus percaya pada Tuhan Yesus karena Dia adalah Kebangkitan dan Hidup ( Yohanes 11 : 25 ).
2. Hendaklah kita jauhkan dari segala kejahatan dan hidup takut akan Tuhan agar kelak kita beroleh kebahagiaan ( Pengkhotbah 8 : 12-13 ).
3. Kita isi sisa hidup kita dengan banyak beribadah kepada Tuhan dengan rasa hormat dan takut ( Ibrani 12 : 28-29 ).
4. Hendaklah kita menjadi orang yang murah hati seperti Tuhan selalu menolong orang lain atau yang membutuhkan pertolongan dari kita ( Mazmur 30 : 6-13 ).
5. Biarlah kita gunakan tubuh kita untuk melayani Tuhan sebagai persembahan yang hidup dan kudus dan berkenan dihadapan Tuhan ( Roma 12 : 1 ).
6. Berdirilah teguh dalam iman dan layanilah Tuhan ( I Korintus 16 : 13-16 ).
7. Tetaplah berdoa, bersukacita dan mengucap syukur pada Tuhan ( I Tesalonika 5 : 16-18 ).
Semoga renungan ini mengingatkan kita bahwa kita tidak bisa melewati hari kematian tetapi sisa hidup kita digunakan untuk tetap takut akan Tuhan.
Kesimpulan dan Doa :
Tuhan biarlah sisa hidup kami hanya kami gunakan untuk hidup takut akan Engkau dan melayani dengan sungguh sungguh segala pekerjaanMu.
Salam kasih
Stefanus Wiji Suratno
Harvest International Theological Seminary
Dosen Program Doktor Theology and Ministry