Dimaz Nazar Raditya Soesatyo Berjuang tidak Mengandalkan Nama Besar Sang Ayah

0
3247

 

Jakarta, Suarakristen.com

Menghadiri acara Silaturahmi dan buka puasa bersama dengan Dewan Masjid Kota Administrasi Jakarta Utara yang dipimpin Ustad Yusuf, beberapa waktu yang lalu bertempat di Balai Yos Sudarso, Kompleks Wali Kota Adminstrasi Jakarta Utara, (28/05) Dimaz Nazar Raditya Soesatyo turut memberikan sambutan kepada hadirin, “Program sudah ada tentu akan kita lanjutkan dan juga mari kita bentuk program-program baru bersama. Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada saya. Mari kita bergandengan tangan untuk membangun kota DKI Jakarta,” demikian ungkap Dimaz di hadapan hadirin.

Meski terbilang pendatang baru di kancah panggung dunia politik. Dimaz Nazar Raditya Soesatyo berhasil mengambil tiket untuk menduduki kursi anggota DPRD DKI Jakarta untuk masa bakti 2019 – 2024. Dengan mengantongi kurang lebih 10.600an suara dari 30.000 target suara yang diraihnya membawanya untuk mewakili konstituen dari Partai Golkar untuk memperjuangkan aspirasi mereka.

Saat menjadi caleg Golkar Nomor Urut 6 Dimaz Nazar Raditya Soesatyo berjuang keras bersama tim suksesnya berjuang memenangkan hati para pemilihnya di Dapil 2 DKI dan menghasilkan buah manis berhasil diraihnya.

Sehari-hari Dimaz Nazar Raditya Soesatyo adalah seorang pengusaha bahkan lebih tepat dia istilahkan sebagai pedagang. Pendidikan Ilmu Ekonomi yang ia raih di STT Telkom Bandung tentunya akan dijadikan modal untuk berjuang dan berkarya mengabdi bagi kepentingan dan kemajuan kota DKI Jakarta bersama partainya.

Banyak yang ia tekuni di dunia bisnis mulai dari membuka sasana Mua Thai Boxing, Restoran “Marase” di Bandung, berjualan jam kayu bahkan berjualan nasi pun pernah ia jabani. Apa saja yang penting berkarya dan mengembangkan ekonomi kreatif. Dan inilah yang akan ia terapkan melalui program bersama konstituennya nanti.

Baca juga  "5G": Kak Mul - DISINI! dan Daniel Abraham Meluncurkan Mini Album Mewakili Suara Anak-Anak Indonesia

Dimaz Nazar Raditya Soesatyo menyelesaikan pendidikan di SD Banjarsari, Bandung, SMP 5 dan SMA 5 di Bandung serta jenjang Strata 1 di STT Telkom Jurusan Akuntansi, semua dituntaskan di Bandung lalu ia kembali ke Jakarta untuk berkiprah di Golkar. September 2018 lalu ia baru melepaskan masa lajang dengan menikahi Riana Rizki.

Ketika ditanya bagaimana peran ayahanda yang kini adalah seorang Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Dimaz Nazar Raditya Soesayo mengatakan, “Ayah saya merupakan mentor saya di tengah kesibukannya sebagai seorang politisi di DPR sebagai Ketua. Dan keberhasilan saya ini termotivasi dan terinspirasi dari ayah saya,” ungkapnya

Tahun 2009 Dimaz Nazar Raditya Soesatyo memulai berkiprah di Partai Golkar. Saat itu ia memasuki AMPG (Angkatan Muda Partai Golkar). Dari sanalah ia banyak belajar tentang organiasi dan ilmu politik. Tentu sentuhan dari sang ayah, secara khusus arahan dan bimbingan ia pegang teguh dan mengukuhkannya untuk bertekad ikut terjun di dunia politik. Bagai ungkapan buah tak jauh jatuh dari pohonnya telah Dimaz buktikan kepada masyarakat luas.

“Rencana ke depan saat saya mulai bekerja di DPRD DKI Jakarta sebagai anggota legislatif, saya akan siap ditugaskan oleh partai. Tentu saya berharap di bidang yang sesuai dengan pendidikan yang telah saya tuntaskan yaitu di bidang keuangan/ekonomi. Dari sana maka tentu program yang berhubungan dengan UKM (Usaha Kecil Menengah) menjadi prioritas yang akan saya kembangkan,” ungkapnya dengan penuh optimis.

Pesan Dimaz Nazar Raditya Soesatyo kepada kaum milenial, “Teman-teman muda yang ingin mengubah Indonesia, belajarlah dengan masuk ke dalam partai politik, Tidak sekedar jadi penonton jika hendak memperbaiki sistem. Jika kita masuk di partai tentu kita punya suara untuk turut menentukannya,” ungkapnya.

Baca juga  Lagu “Keluarga” karya Glenn Fredly yang Belum Pernah Dirilis dinyanyikan Yura Yunita, Bicarakan Arti Menjadi Keluarga

“Yang akan saya perjuangkan ke depannya tentu dengan konstituen saya. Saya akan kembali turun ke konstituen dan bersama merancang program dan menyerap asipiasi mereka tentu secara terukur bukan untuk kepentingan pribadi tetapi untuk kepentingan bersama secara luas dan terukur,” tandasnya lagi dengan penuh optimis.
(Johan Sopaheluwakan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here