Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) 2035

0
1060

Oleh: Sigit Triyono

www.alkitab.or.id

IG: lembagaalkitabindonesia

Pemimpin lembaga apapun membutuhkan visi, suatu harapan dan cita-cita yang besar serta mulia di masa depan (1 Tawarikh 12:32 dan Wahyu 2:7). Namun fakta menunjukkan tidak semua pemimpin memiliki visi jauh ke depan.

Ada enam pembunuh visi seorang pemimpin, yaitu: (1) ketakutan, (2) berpikir jangka pendek, (3) budaya tidak bervisi, (4) stereotype, (5) ketidakmampuan, dan (6) kelelahan.

Bila enam pembunuh visi di atas tidak disingkirkan, maka lembaga yang dipimpinnya akan mandek tidak kemana-mana dan tinggal menghitung hari untuk menjadi sejarah.

Salah satu metode untuk menetapkan visi adalah dengan menyusun rencana strategis (renstra) jangka panjang, menengah dan pendek. Metode ini adalah metode manajemen yang masuk dalam lima metode manajemen paling banyak diimplementasikan oleh lembaga-lembaga besar di dunia ini.

Renstra ibarat peta perjalanan sebuah lembaga yang di dalamnya tercantum visi, misi, nilai-nilai, strategi dan tahapan implementasi strategi. Pemimpin ibarat pengemudi, bila sudah tersedia peta perjalanan pastilah akan memudahkan pekerjaannya.

LAI sudah melampaui usia 65 tahun. Peta perjalanan 15 tahun ke depan sedang dirumuskan dengan metode sintesis atau mix strategic planning, appreciative inquiry, ISFAS, ESFAS dan scenario planning. Siapapun yang akan memimpin LAI di masa depan akan terbantu dan dimudahkan dengan hasil rumusan ini.

Metode di atas mengharuskan LAI mendengar aspirasi dari semua pemangku kepentingannya. Hal ini sangat penting karena disamping data-data dan aspirasi bisa didapatkan dari pemangku kepentingan, secara psikologis mereka juga akan memberikan dukungan terhadap LAI di masa depan.

Menyusun peta perjalanan sebuah lembaga tidak cukup hanya satu dua hari berkumpul. Dibutuhkan waktu cukup untuk analisis historis, analisis eksternal, internal, prediksi masa depan, mematangkan ide-ide visi, misi, nilai-nilai, strategi, dan tahapan implementasi strategi.

Baca juga  LBH YLBHI: Hentikan Operasi Militer Ilegal dan Praktek Penyiksaan Warga Papua, Tangkap dan Adili Pelaku!

Dibutuhkan komitmen dan kehandalan Tim yang terdiri dari top, middle management serta masukan-masukan dari konsultan. Analisis yang komprehensif dan holistik menjadi syarat mutlak agar lahir peta perjalanan yang utuh, strategis sekaligus sederhana diimplementasikan.

Mohon dukungan semua mitra LAI untuk proses yang sedang dijalankan ini. Bila ada kuesioner yang dikirim oleh Tim LAI, mohon untuk diisi dan dikirim balik. Dan tentu juga mohon dukungan doa agar semua poses berjalan baik. Doa orang benar sangat besar kuasanya. Amin.
*#SalamAlkitabUntukSemua*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here