Oleh: Stefanus Widananta
Kemalangan orang benar banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu
Mazmur 34;19.
Banyak orang berkata bahwa orang benar pasti hidupnya diberkati secara materi, kalau sakit pasti disembuhkan, kalau ada masalah, pasti dilepaskan
Sebaliknya, apabila kita mengalami kemalangan, mungkin ada orang yang mengatakan bahwa mungkin kita melakukan kesalahan atau berbuat dosa, sama seperti sahabat-sahabat Ayub yang mengira bahwa Ayub berbuat dosa terhadap Tuhan.
Pemazmur mengatakan bahwa Tuhan mengijinkan orang benar mengalami kemalangan, bahkan bukan sedikit tetapi banyak kemalangan, apakah berarti Tuhan tidak adil? Apakah juga berarti Tuhan tidak mengasihi orang benar?
Perlu kita renungkan bahwa ketika kita mengalami kemalangan, masalah, penderitaan, justru Tuhan memberi kesempatan kepada kita untuk dapat mengalami kuasa, penyertaan, mujizat Tuhan secara nyata, janji-Nya ya dan amin, Dia akan melepaskan kita dari semuanya itu.
Pemazmur juga mengatakan bahwa, “Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya, apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya”.
Nabi Yesaya mengatakan bahwa tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar.
Ketika kemalangan menimpa kita, apa respon kita, apakah kita menggerutu, bersungut-sungut, protes kepada Tuhan, bahkan meninggalkan Tuhan? Atau kita mengucap syukur buat kesempatan yang Tuhan beri, supaya iman kita boleh diuji dan kita boleh pindah ke level iman yang lebih tinggi.
Apakah ketika kemalangan menghampiri, kita berseru kepada Tuhan atau kita mencari pertolongan kepada manusia?
Tuhan Yesus memberkati.