HKBP dan BPODT Lakukan MOU Pembangunan Museum HKBP

0
1642
Ompu i Ephorus HKBP Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing menandatangani MoU dengan BPODT oleh Dirut Arie Prasetio tentang kerjasama Museum HKBP, terobosan pariwisata danau toba. Disaksikan Kadep Marturia, Wakil Dirut BPODT Basa Simanjuntak, Ketua STGH Pdt. Demak Simanjuntak, dan para undangan.
Ompu i Ephorus HKBP Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing menandatangani MoU dengan BPODT oleh Dirut Arie Prasetio tentang kerjasama Museum HKBP, terobosan pariwisata danau toba. Disaksikan Kadep Marturia, Wakil Dirut BPODT Basa Simanjuntak, Ketua STGH Pdt. Demak Simanjuntak, dan para undangan.

 

 

Sipoholon, Suarakristen.com

 

Bertempat di Seminarium Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara, 4 Juli 2018, HKBP mengadakan Peletakan Batu Pertama Museum HKBP di Seminarium Sipoholon.

 

Dalam kata sambutannya, Ketua Panitia Mantasia Siahaan menyatakan,”Pembangunan Museum ini sangat penting untuk melestarikan budaya dan sejarah, yang sekaligus menjadi media pendidikan bagi semua generisasi dari usia muda sampai tua.”

 

Ungkap Mantasia Siahaan, Pembangunan Museum HKBP adalah pekerjaan Tuhan dan untuk Tuhan. Tuhan yang menggerakkan orang-orang untuk membangun dan mendukung Museum ini. Tuhan juga yang akan menyediakan kebutuhan dana dan menyelesaikan pembangunan Museum ini. Mujizat Tuhan terjadi melalui kehadiran Inang Ny. Jend. F.M. Parapat br. Hariandja pada saat Jumat Agung, yang saat itu justru saya sudah mau berhenti membangun dikarenakan banyak yang menjelekkan pribadi, namun tanpa dibuat-buat, justru Tuhan membuat mujizat nyata dengan kehadiran Ibu br. Hariandja yang mengatakan jangan berhenti, lanjut, apa yang dilakukan  bukan untuk manusia namun untuk Tuhan, tetaplah melakukan yang baik. Beliau bahkan memberikan dukungan sebanyak Rp. 500 Juta. Mujizat, pertolongan, dan keinginan Tuhan, ada banyak cara terjadi, dan peletakan batu pertama juga bagian dari mujizat Tuhan saja. Ketika dilanda kekuatiran, Tuhan utus Inang br. Hariandja, dan Tuhan juga utus semua unsur muspida hadir di peletakan batu pertama ini. Museum ini akan sangat berharga baik aspek pendidikan maupun Pariwisata baik gereja, masyarakat dan pemerintah apalagi di kawasan Danau Toba.”

Tambah Mantasia Siahaan, “HKBP  mengajak seluruh Pemerintah Daerah bahkan Pemerintah Republik Indonesia untuk memberikan perhatian kepada Tapanuli ini.HKBP mendukung program-program Pemerintah untuk memajukan kawasan Tapanuli

Ketua Panitia menambahkan informasi pengalaman Pembangunan Rumah Dinas Ephorus HKBP yang terlaksana selama 8 bulan dengan anggaran sekitar 4 Millyar dari banyak orang simpatisan dan pemerhati, namun banyak kecurigaan kepada kami. Kali ini Ketua pada kegiatan tersebut, menunjukkan Rekening secara resmi proses pembuatan rekening dan rekening koran yang rutin diterbitkan oleh Bendahara Panitia via Bank, dan tegas mengatakan siap diaudit secara terang – terangan.

Baca juga  Lagu “Keluarga” karya Glenn Fredly yang Belum Pernah Dirilis dinyanyikan Yura Yunita, Bicarakan Arti Menjadi Keluarga

 

Ketua Panitia Mantasia Siahaan (Ompu Boru) menunjukkan Rekening Pembangunan Museum dan Rekening Koran Sumbangan sekaligus memperkenalkan Panitia lainnya dan Konsep Pembangunan Museum HKBP.

Susunan Panitia diantaranya: Mantasia Siahaan (Ompu Boru), Pdt. Ebsan Hutabarat, M.Th, Pdt. Demak Simanjuntak, M.Th, Pdt. Mauli Aritonang, S.Th, dan Pdt. Betty Sihombing, S.Th,SH, dll.

 

Peletakan Batu Pertama ini diawali dengan Ibadah yang dilayani oleh Pdt. Donda Simanjuntak dan Pdt. Samsir Hutagalung, dan dihadiri oleh Pimpinan HKBP, Bupati Samosir Drs. Rapidin Simbolon, SE, MM, Utusan Bupati Humbang Hasundutan, Utusan Bupati Tapanuli Utara, Dandim Taput Letkol Inf. Rico Julyanto Siagian, Kapolres Taput AKBP Horas M. Silaen, Inang Ny. Jenderal FM. Parapat br. Hariandja, Para Praeses dan Pelayan HKBP dari beberapa distrik, Mahasiswa, Dosen, warga sekitar Seminarium Sipoholon, dll.

 

Sangat minim gereja memikirkan tentang Museum, mengingat dan melestarikan sejarah, namun HKBP sudah menggagasi program ini yang dicetuskan Ompu i Ephorus Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing sejak masih menjabat Ketua STT HKBP selama 2 periode. Sebagai seorang akademisi, Ompu i mengingat dan menyadari pentingnya Pembangunan Museum dalam berpikir, menganalisa, belajar, dan memahami sejarah Pekabaran Injil, Kekristenan Tanah Batak dan konteks sejarah batak, serta bagaimana HKBP masa lalu, masa kini, dan masa depan akan terdokumentasi di museum ini. Saat Perayaan 100 Tahun HKBP Pasca I.L.Nommensen di Sigumpar, Utusan UEM Pdt. Dr. Andar Pasaribu katakan kalau ada banyak persekutuan gereja – gereja yang baru memikirkan asset situs sejarah dan arsip, namun HKBP justru sudah langsung terjun, ini terobosan pelayanan asset masa kini sampai masa depan, HKBP menjadi gereja kedua yang telah konsen untuk Museum dari semua gereja anggota UEM.

 

Ibu Ny. Laksamana Jend. F.M. Parapat br. Hariandja mengatakan kehadirannya sungguh menjadi ungkapan syukur atas kasih Tuhan, saya bisa hadir disini. Saya dukung penuh pembangunan ini karena ini museum ini akan selalu mengingatkan Kasih Tuhan kepada Orang Batak. Saya berharap semua unsur pemerintah untuk bertolong – tolongan membantu pembangunan ini. Apa yang dikatakan Ompu Boru, itu pribadi namun saya juga melakukan dengan panggilan Tuhan sehingga kami bertemu di gereja dan di rumah.

Baca juga  Kemenparekraf Siapkan Desa Wisata Topang Pembangunan di IKN

 

Sementara dari Pemerintah, utusan Bupati Humbang dan Utusan Bupati Taput bersama – sama berkomitmen untuk membantu pembangunan ini dengan anggaran yang akan dibicarakan. Kapolres Taput mengtakan Museum ini  akan menghadirkan berbagai macam inspirasi dalam gerakan pelayanan dan pembangunan Tapanuli, yang kemudian yang diakhiri dengan sambutan Bupati Samosir yang mengatakan siap dan mendukung pembangunan ini. Museum ini akan banyak bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat. Kami Pemerintah Kabupaten bermitra dengan baik dengan HKBP dan gereja – gereja lain.

 

Sementara itu, Ketua Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetio mengatakan tempat museum ini sangat bagus, dekat dari Bandara, Dekat dari Danau Toba, dekat dari Jalan Lintas, letak di ketinggian dengan udara dan pemandangan indah, dan berada di kompleks yang luas bahkan yang juga menurut Ephorus HKBP akan ada ke depan Mes/Penginapan setiap distrik HKBP. Ini sangat membantu meningkatkan pariwisata danau toba yang akan lengkap dengan situs – situs sejarah, akan mengundang banyak orang baik sekitaran Tapanuli maupun nasional dan internasional dengan beragam latar – belakang. Kami mengapresiasi  program Gereja HKBP yang memikirkan masa depan untuk berbagai lintas generasi mengenal dan memahami sejarah nantinya.

 

Ompu i Ephorus HKBP Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing dalam sambutannya mengatakan, sebelum saya jadi Ephorus, kami sudah pernah berbincang – bincang dengan Ompu Boru tentang program diantaranya adalah pembangunan Museum ini. Ketika terpilih menjadi Ephorus, kami melihat sendiri berarti Tuhan menyetujui rencana kita. HKBP sudah berusi 157 tahun tanggal 7 Oktober 2018 nanti, banyak peninggalan sejarah maupun dokumen dan situs – situs yang memberikan inspriasi, dan menggugah hati nurani ternyata Tuhan itu betapa besar dan sayangnya kepada kita. Pernah kami diundang ke Korea Selatan, gereja Presbyterian yang menunjukkan Museumnya kepada kami, di benak saya kalau dokumen, situs, dan asset sejarah HKBP pasti sudah lebih banyak dari yang dimiliki mereka. Itu semakin memotivasi untuk melaksanakan pembangunan ini. Satu hal yang perlu kita ketahui dan ini sangat penting, bahwa saya tidak akan meresmikan apapun selama bangunan belum selesai dan tuntas, agar tak mewariskan masalah ke depan. Ephorus HKBP menegaskan kalau Tuhan berkehendak maka pasti akan jadi.

Baca juga  "5G": Kak Mul - DISINI! dan Daniel Abraham Meluncurkan Mini Album Mewakili Suara Anak-Anak Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here