BEBERAPA PILAR YANG MEMPERKOKOH CORPORATE LEADERSHIP: BAGIAN KEEMPAT

0
1373

 

 

Oleh: P. Adriyanto

 

 

*Karakter 1: Keikhlasan (Selflesness)*

* Pemimpin tidak mementingkan diri sendiri

 

*Misinya adalah untuk   kepentingan perusahaan bukan mendapatkan pujian untuk diri sendiri atau memupuk penghasilan/income pribadi. Bersikap humble, setiap keberhasilan di claim sebagai keberhasilan bersama para pengikutnya.

 

* Bersedia melayani bukan minta dilayani

(great leader are servants who facilitate the success of others) – bekerja tanpa pamrih.

 

* Dengan tulus membina calon penggantinya dan bahkan kalau bisa calon pengganti tersebut lebih hebat dari dirinya sendiri.

 

*Karakter 2: Kejujuran (Honesty)*

* Merupakan karakter yang paling utama

 

* Ketidakjujuran pemimpin bisa menyebabkan kerugian/krisis bagi diri sendiri dan perusahaan.

 

* Kejujuran merupakan pupuk bagi terciptanya iklim saling percaya dan akan menimbulkan gairah/passion dan motivasi kerja.

 

*Karakter 3: Menghargai Orang Lain (Respect)*

* Pada hakekatnya semua orang senang bila dihargai dan diperlakukan sebagai.manusia seutuhnya yang punya martabat/dignity.

 

* Pemimpin selalu.menggunakan human approach

 

* Dapat melepas (unleash) potensi para pengikutnya menjadi kemampuan/kompetensi yang hebat

 

* Respect hanya terjadi dua arah (saling menghargai)

 

* Respect ini menuntut perlakuan terhadap para pengikut sebagai manusia seutuhnya dan menghargai kehidupan keluarga/family life, kehidupan profesional/professional life, kehidupan sosial (social life) dan kehidupan spiritual/spiritual life.

 

*Karakter 4: Empati*

* Pemimpin harus memiliki *emosional quotient/emosional intelligence (kecerdasan emosional) yang tinggi. Pemimpin harus mengkomunikasikan, menginspirasi, memberi pengaruh/influence yang positif, memotivasi, mengembangkan dan melakukan pemberdayaan/empowerment seluruh pengikutnya untuk mencapai sasaran/target

 

* Empati adalah kemauan dan kemampuan seorang pemimpin untuk memahami dan ikut merasakan kesulitan, masalah dan kondisi emosi para pengikutnya

 

* Empati akan tumbuh bila kita mau mendengarkan orang lain baik dengan telinga maupun dengan hati. Seorang *empatic leader* harus memiliki perhatian serius terhadap masalah pribadi para pengikutnya sepanjang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.

Baca juga  Membangun PLTN Berbasis Nuklir Hijau dan Visi Masa Depan yang Ramah Lingkungan

 

*Karakter 5: Mengejar Keberhasilan (Pursuit of Excellence)*

* Seorang pemimpin harus mempunyai panggilan untuk mencapai keberhasilan.

* Bila ke-empat karakter di atas tidak dapat dipenuhi, maka pemimpin akan gagal dalam mengejar keberhasilan sehingga tidak dapat menciptakan dan atau mengaktualisasikan nilai-nilai perusahaan

(value creation)

 

* Untuk mencapai keberhasilan, pemimpin harus berani menetapkan standar kerja yang tinggi.

* Seorang pemimpin harus menjadi panutan (role model of excellence). Ia harus memiliki high demanding dan menjadi high achiever.

* Seorang pemimpin harus menjadi panutan (role model of excellence). Ia harus memiliki high demanding of performance sehingga menjadi high achiever.

*[Catatan: orang-orang di bawah seorang leader/pemimpin disebut followes/pengikut dan yang berada di bawah seorang manajer disebut subordinates/anak buah]*

# *Sepuluh (10) Kesalahan Umum Yang Dilakukan oleh Manajer ataupun Leader*

 

1 Lack of feed back (miskin umpan balik) untuk anak buah/pengikutnya, bisa juga tidak peduli terhadap mereka.

2 Tidak punya waktu untuk berkomunikasi dengan anak buah/pengikutnya. Susun jadwal pertemuan dengan mereka dan dengarkan saran, harapan dan keluhan mereka. Kembangkan/tingkatkan emosional quotient dan laksanakan *management by walking around*

3 Lepas tangan terhadap masalah/kesulitan yang dihadapi.

4 Terlalu dekat/bersahabat dengan anak buah/pengikut

5 Terjebak pada penetapan sasaran/target ( terlalu tinggi untuk dicapai, tidak jelas, terus meningkat target padahal target yang sudah ditetapkan tidak tercapai) sehingga menimbulkan kejenuhan dan beban mental. Penetapan sasaran/target harus memperhatikan prinsip *SMART*

6 Misunderstanding of motivation. Motivasi bukan hanya uang, tapi keseimbangan antara kehidupan keluarga/sosial dan pekerjaan

(prinsip *Quality of Work Life/QWL*

7 Perekrutan yang terburu-buru dan tidak cermat.

8 Not walking the talk. Bila anda membicarakan hal-hal negatif tentang atasan anda (bad mouthing), maka anak buah/pengikut anda juga akan melakukan hal yang sama terhadap anda.

Baca juga  Kelas Menengah Ambyar, Mimpi Indonesia Emas pun Bubar

9 Tidak mendelegasikan tugas dan kewenangan. Merasa anak buah/pengikutnya tidak mampu atau tidak dapat di percaya untuk melakukan tugas tertentu dengan baik

10 Misunderstanding your role. Sangat otokrat/cenderung menjadi . . leader atau sebaliknya terlalu berorientasi pada hubungan baik dengan para anak buah/pengikut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here