Bogor, Suarakristen.com
Gereja Yesus Kristus Dari Orang-orang Suci Akhir Zaman (OSZA) mengadakan acara khusus bagi orang-orang muda dan kaum profesional GKY OSZA se-Indonesia di Camp Hulu Cai, Ciawi, Bogor ( 31/5/18).
Acara muda-mudi Gereja yang bertajuk Konferensi Remaja Dewasa Lajang. Konferensi bertema “Search Inward, Reach Outward, Look Heavenward, diikuti oleh lebih dari dua ratus pemuda gereja dari sejumlah pasak (wilayah), seperti Jakarta, Solo, Medan, Bali, dan dari beberapa negara lain seperti Vanuatu, Malaysia, Singapura, Selandia Baru, Iran, Pakistan dan Afganistan.
Dua ratusan pemuda pemudi peserta dari dalam negeri dan pelbagai negara negara Asia dan Pasifik tersebut tampak antusias mengikuti Konferensi Remaja Dewasa Lajang (Young Single Adults Multi Stakes Conference) Gereja Yesus Kristus Dari Orang–Orang Suci Zaman Akhir (Gereja Yesus Kristus Dari OSZA) di Indonesia tersebut.
Konferensi tersebut dibuka oleh Penasehat Pasak Jakarta Hanson B. Limbong. Bro Limbong menyatakan,”Pemuda-pemudi Gereja harus sejak dini diberikan pedoman dan pegangan Firman Tuhan tentang persiapan dan perencanaan perkawinan. Perlu persiapan dan perencanaan yang matang dari pelbagai aspek untuk memasuki jenjang perkawinan, apakah itu aspek iman (Alkitabiah), keuangan, keluarga, pendidikan, psikologis, budaya dan lain-lain. Gereja harus membina dan membimbing pemuda-pemudinya untuk bisa bertumbuh secara rohani, psikologis, dan Àlkitabiah dalam persiapan dan perencanaan perkawinan Kristen. Pemuda-pemudi harus mengembangkan potensi dirinya bagi keluarga, gereja dan masyarakat, agar bisa berkarya dan menjadi berkat bagi banyPembicara dan pengajar lain adalah Area 70 Elder Djarot Subiantoro,. Secara khusus Elder Djorot memaparkan materi tentang persiapan, kesiapan dan perencanaan dewasa lajang memasuki kehidupan berumah tangga.
Elder Djarot menegaskan tujuan kegiatan ini untuk sebagai sarana untuk pembinaan iman dan pengajaran agar para peserta mendapatkan wawasan yang luas, perspektif Alkitab, agar kelak bisa menjadi saksi-saksi Kristus dan misionaris-misionaris Gereja. Kekudusan hidup harus dipertahankan dalam kehidupan muda mudi Gereja dan tetap memiliki visi hidup kekal. Masa muda lajang merupakan masa kritis, penuh gejolak, para pemuda jangan salah melangkah. Tetap fokus dan berpegang kepada Firman Tuhan.
Sementara itu, Ketua Panitia, Sister Sesi Suryono, menyatakan, acara Konferensi ini merupakan ajang untuk membina iman, persahabatan, persekutuan dan dating. Para peserta diharapkan bisa menjalin persahabatan, perjodohan dan perkenalan agar bisa melangkah ke jenjang perkawinan. Melalui pelbagai aktifitas yang akan diikuti setiap peserta, para peserta konferensi ini diharapkan dapat berkenalan, berinteraksi dan dekat satu sama lain. Selama tiga hari, para peserta diajak dan ditantang untuk menggali dan mencari sesuatu yang selama ini belum kita ketahui. Dari apa yang kita miliki, kita bisa reach outward atau menjangkau keluar atau sekeliling kita. Dan look heavenwardmengarahkan kita selalu memandang ke Surga atau kepada kekekalan.”
Sementara itu, bidang Public Affairs Gereja, Poliman Harsono, memaparkan lingkup tugas dan fungsi public affairs kepada seluruh peserta.
Menurut Bro Poli,“Public Affairs merupakan jembatan penghubumg antara Gereja dan dunia luar (masyarakat). Public Affairs adalah komunikator dan juru bicara Gereja. Kita berkomunikasi dan berdialog dengan masyarakat, berusaha menjalinnhubungan yang baik dengan masyarakat dan pemerintah, dan berusaha bisa berkontribusi dan menjadi berkat bagi masyarakat.
Dalam acara pembukaan Konferensi ini, para peserta tampak sangat antusias mengikuti setiap sesi.
(Hotben)