Dies Natalis GAMKI Ke-56: Generasi Muda Millenial Kristen Indonesia Harus Siap Menghadapi dan Memanfaatkan Potensi Revolusi Industri Baru 4.0

0
2618
Ketua Umum DPP GAMKI, Michael Wattimena
Ketua Umum DPP GAMKI, Michael Wattimena

 

 

Jakarta, Suarakristen.com

 

Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPP GAMKI) mengajak pemuda dan generasi millenial Kristen Indonesia, khususnya para pemuda yang tergabung dalam GAMKI untuk mempersiapkan diri menghadapai era Revolusi Industri keempat atau 4.0 (Four Point Zero).

 

Dalam pidato umumnya, Ketua Umum DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Dr. Michael Watiimena, menyatakan “Tantangan era globalisasi kian tidak mudah. Selain skill yang harus mumpuni, penguasaan teknologi informasi untuk meningkatkan nilai tawar pemuda, termasuk dari sisi akademisnya, harus dilakukan segera. Kita tdak bokeh hanya menjadi pengguna kemajuan teknologi informasi saja. Itu sama saja kita dikuasai oleh orang lain. Skill dan akademis yang tinggi harus bisa diperoleh dari kemajuan IT saat ini, dan menguasainya. Kita harus memanfaatkan peluang-peluang positif dan profit dari perkembangan revolusi industri yang ke-4 ini,”

 Dalam sambutanya, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat DPP GAMKI, DR, Michael Wattimena, M.M mengatakan, sebagai pemuda saat ini yang merupakan generasi Milineal harus keluar dari zona nyaman dan berpikir Out Of Box agar mampu bersaing di era yang serba digital saat ini.

 

“Generasi muda millenial Indonesia, pemuda Kristen millenial khususnya, saat ini harus mau keluar dari zona nyamannya. Kalau tidak hal ini bisa menimbulkan kemunduran bagi peradaban dan masa depan Indonesia,” kata Michael yang juga Wakil Ketua Komisi V DPR RI ini di Gedung LAI, Salemba, Jumat (27/4) malam.

 

Menurut Michael Wattimena, karena perannya yang sangat penting dan strategis, pemuda harus mampu melakukan sesuatu yang baru dan berbeda yang positif. Pemuda harus sigap dengan perkembangan jaman, mampu melihat peluang dan terus mengembangkan kemampuan diri.

“Bung Karno, Founding Father kita pernah berkata; ‘Berikan Kepada Saya 10 Pemuda, akan aku Goncang Dunia’. Pemuda dan generasi millenial Kristen harus segera bertransformasi menjadi generasi yang produktif, kreatif dan partisipatif. Jiwa berwirausaha harus terus dikembangkan dan kita harus semakin bersinergi dan berjejaring dalam segala sesuatu.”

 

Dalam Perayaan HUT ke-56 GAMKI itu, acara diawali dengan menggelar diskusi isteraktif bertajuk; “Generasi Muda Kristen di Era Milenial”. Selain Michael, hadir sebagai pemateri dalam diskusi tersebut; Praktisi IT, Ari Widiatmoko dan Pdt, Sapta Siagian. Yang menjadi moderator adalah Ketua Bidang OKK DPP GAMKI Dikson Siringo-ringo.

Selain kader dan pengurus, HUT ke-56 GAMKI dihadiri para pemuda dari berbagai organisasi pemuda dan puluhan mahasiswa STT SETIA.

 

Dalam paparannya, Ari mengatakan bahwa skill yang harus dimiliki pemuda saat ini adalah penguasaan teknologi informasi. Pasalnya, era saat ini masif penggunaan aplikasi berbasis digital.

 

“Sekarang ini, orang yang menguasai data informasi, dia yang menguasai dunia,” kata pengusaha yang tengah meraih gelar Doktor dari Universitas Indonesia (UI) ini.

 

Menurut Ari, revolusi industri 4.0 membuat penggunakaan tenaga kerja manusia semakin sedikit karena sudah dikerjakan oleh robot dengan sistem aplikasi digital. Namun, lanjut dia, revolusi industri 4.0 juga membuka peluang kerja lain, yang membutuhkan skill baru yakni Teknologi Informasi (IT) berbasis aplikasi digital.

 

“Tokopedia (belanja online menghasilkan omzet 200 miliar per-bulan. Go-Jek yang pendirinya seorang pemuda, pendapatannya saat ini 46 triliun per-tahun mengalahkan Garuda Indonesia (GI), padahal Go-jek tidak punya armada, berbeda dengan GI, hanya mempunyai dan menguasai basis data dengan aplikasi digital,” jelasnya.

 

Jelas Ary lebih lanjut, Indonesia memiliki generasi muda yang digital native sebanyak 60 %, pada tahun 2020 nanti kita akan mengalami bonus demografi, ini berarti jumlah angkatan muda akan mencapai 80 % dari jumlah penduduk Indonesia yang sebanyak 265 juta.

 

GAMKI secara historis lahir sebagai penggabungan dua organisasi kepemudaan kristen, yakni Persatuan Pemuda Kristen Indonesia (PPKI) dan Majelis Pemuda Kristen Oikumenis (MPKO), sebagai hasil dari Musyawarah Pemuda Kristen Seluruh Indonesia, yang didukung Komisi Pemuda DGI (saat itu) di Jakarta.

 

Diskusi yang dimulai sekitar jam 6 sore, dilanjutkan dengan Ibadah Syukur yang dilayani oleh Pdt. Nus M.Liur, M.Th yang menyampaikan khotbah dari Mazmur 101 ayat 1-3, yang berbunyi : (1) Mazmur Daud. Aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum, aku hendak bermazmur bagi-Mu ya Tuhan (2) Aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela : Bilakah Engkau datang kepadaku? Aku hendak hidup dalam ketulusan hatiku didalam rumahku (3) Tiada kutaruh didepan mataku perkara dursila : perbuatan murtad aku benci, itu takkan melekat padaku. Pendeta Nus juga berkhotbah dari I Yohanes 2 ayat 17 yang berbunyi “Dan duia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah, tetap hidup selama-lamanya’.

 

 

Peringatan dan perayaan Dies Natalis GAMKI ke-56 dihadiri pula oleh Senior GAMKI Amir L. Sirait, 3 orang MPO GAMKI Sahat Sinaga, Dating Palembangan, dan Siprus, ratusan mahasiswa teologi, dan pemuda gereja. Dies Natalis ke-56 dimeriahkan oleh iringan musik oleh Gerson Band, dan juga kesaksian pujian dari VG Bersinar yang beranggotakan Senior-senior GMKI, yang dikoordinir oleh Desye Lumbaa.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here