Oleh: P. Adriyanto
Berikut ini adalah contoh dari hasil analisis TOWS:
*# THREATS (ANCAMAN)*
1 Ada pendatang baru (new entrant) dari China
2 Life cycle dari produk andalan sudah mulai menurun
*# OPPORTUNITIES (PELUANG)*
1. Ada investor yang bermaksud memberi kredit 3T untuk pembelian mesin-mesin dengan teknologi tinggi dan untuk mendanai
R & D
2 Peluang pasar di Myanmar dan Vietnam masih terbuka.
*# WEAKNESSES (KELEMAHAN)*
1. Kurangnya kompetensi dari tenaga ahli dan staf di R & D Department.
2. Mesin-mesin sudah tua dan down timenya cukup besar sehingga tidak efisien.
*# STRENGTHS (KEKUATAN)*
1. Perusahaan memiliki jaringan distribusi yang luas yang terdiri dari 63 cabang di 50 kota dan perusahaan masih menguasai market share tertinggi.
2. Rata-rata gaji karyawan lebih tinggi dari gaji di pasar tenaga kerja.
Berdasarkan hasil analisis di atas, maka kita dapat menyiapkan matrix strategi:
*# Strategi penggunaan kekuatan (S) untuk memanfaatkan peluang (O):*
Meyakinkan investor bahwa luasnya jaringan distribusi yang meliputi hampir seluruh nusantara akan menjamin penyerapan produksi dengan biaya produksi yang lebih rendah dari para pesaing.
*# Strategi mengatasi kelemahan (W) dengan memanfaatkan peluang (O):*
Segera merekrut tenaga ahli asing yang berpengalaman dengan perjanjian mereka harus melakukan *transfer of knowledge* kepada tenaga ahli dan staf R&D lokal.
*# Strategi pemanfaatan kekuatan (S) untuk mengatasi ancaman (T):*
Mengajak pendatang baru untuk melaksanakan kerjasama/Joint operation dengan menonjolkan luasnya jaringan distribusi.
*# Strategi mengatasi kelemahan (W) sekaligus ancaman (T):*
Kombinasi dari strategi SO dan ST.
Perumusan ke-empat strategi matrix di atas dan juga hasil analisis dari MIM, harus ditindaklanjuti dengan penyiapan *Short Range Improvement Plan (SRIP)/Rencana Peningkatan Jangka Pendek (90 hari)*
Format SRIP berbentuk tabel dengan kolom:
No, Masalah (dari MIM), Strategi, Tindakan (Action), Jadual/Time Frame, dan Penanggungjawab/Personal in Charge (PIC).
*PASTIKAN ANDA DAPAT MENUNJUKKAN CAPAIAN (HASIL KERJA/KINERJA) SECARA DINI*
Pejabat yang baru tidak hanya pandai memotivasi dan menginspirasi para pengikutnya dan juga melakukan pengorganisasian seperti di atas, tapi ia harus mampu membuktikan capaian (hasil kerja) yang lebih baik dari. pada sebelumnya dan dalam waktu sedini mungkin.
Tanpa bukti nyata, maka ia akan kehilangan kepercayaan dari para karyawan yang dipimpinnya.
Ia harus bekerja secara dinamis dan melakukannya dengan benar (right from the start), sehingga tidak menimbulkan kritik-kritik yang tidak perlu.
Kesuksesan harus dimulai dengan SDM yang berhasil diberdayakan dan kredibilitas diri yang tinggi. Kesuksesan ini akan membantu pejabat baru dalam menciptakan nilai-nilai perusahaan yang lebih baik sehingga dapat mencapai titik impas (breakeven point) lebih cepat.
Titik impas yang dimaksud adalah titik di mana pejabat baru telah memberikan kontribusi berupa nilai-nilai yang diciptakan yang besarnya sama dengan nilai-nilai yang diserapnya selama dia mengikuti masa training dan kepemimpinannya selama ia mulai menjabat.
Beberapa jebakan yang dapat menghadang pejabat baru mencapai keberhasilan :
* selalu berusaha menjelekkan pejabat yang digantikannya.
* pandai berargumentasi untuk menutupi kelemahan/kesalahannya. Defense mechanism (mekanisme bela diri)nya sangat tinggi terutama bila dipersalahkan/dikritik.
*Seorang pemimpin tidak boleh peka terhadap segala kritik yang membangun.*
*Ia malah harus berterimakasih kepada orang yang mau mengkritiknga.*
*President/CEO Columbia Group pernah memberitahu pepatah Tiongkok yang mengatakan : “orang tidak mau menyepak anjing yang mati,”
*artinya orang tidak merasa perlu/percuma memberi kritik kepada pemimpin yang tidak berprestasi (seperti anjing mati).
* Melakukan tindakan-tindakan yang spektakuler hanya untuk pencitraan diri.
* Berusaha melakukan perubahan budaya perusahaan yang sebenarnya tidak perlu.