Oleh: P. Adriyanto
Pejabat/pemimpin yang baru harus mampu menumbuhkan sikap mental positif, sebab sikap mental yang negatif mudah menular. Contoh beberapa sikap mental negatif:
* Berusaha menghindari kerja keras dan tanggungjawab
* Membiarkan hal-hal negatif tetap terjadi, termasuk kemerosotan kinerja organisasi/unit organisasi.
* Tidak disiplin
* Tidak loyal dan diam-diam dalam jam kerja melakukan browsing lowongan kerja, mengajukan surat lamaran dan wawancara.
* Makan gaji buta/tidak memberi kontribusi positif bahkan mengarah pada tindakan-tindakan fraud. Bekerja hanya untuk menanti pembayaran gaji
* Tidak punya kesadaran untuk meningkatkan kompetensi diri, dan semakin banyak karyawan yang burnout.
* Semakin bayak *tocix employees*
Apa *toxic employees* itu?
Dalam lingkungan kerja kemungkinan kita menjumpai *_rekan sekerja atau karyawan yang cenderung berpikir negatif (negaholic) dan pesimistik serta selalu ketagihan untuk bersikap negatif dan bersikap hostile, terhadap atasan atau orang lain.
Toxic employee cenderung menentang instruksi, dan dalam benaknya selalu berpikir: tidak bisa, tidak mungkin, mustahil, percuma, buat apa, bikin capek saja dan ungkapan-ungkapan negatif lain.
Toxic employee ini bila tidak segera ditangani dapat meracuni orang-orang di sekitarnya.
Jadi, *toxic employee adalah karyawan yang meracuni semangat dan motivasi kerja dari orang-orang di sekitarnya*
Istilah lain dari toxic employee adalah *_”psychic vampire”_* (vampir penghisap psikis), *_”energy succer”_* (penghisap energi), dan *_”pesimistic quitter”_* (pecundang yang pesimistik).
Ciri-ciri toxic emplyee adalah:
# egoistis (self centered). Karyawan ini ada kemungkinan mempunyai banyak ide-ide yang bagus tapi untuk kepentingan diri sendiri
# Ia bisa jeli dan kritis dalam melihat masalah, tapi tidak mau memikirkan solusinya dan cenderung melempar masalah kepada orang lain.
# Selalu berulah sehingga banyak waktu dan energi yang hilang untuk mengurus orang ini.
# Emosional, sangat sensitif dan defensif pada saat dikritik dan diberi umpan balik.
# Penyebar gosip, rumour dan berita-berita negatif yang belum pasti benar.
# Suka menghasut orang lain
# Tidak pernah bersyukur dan berterimakasih
# Menggunakan cara/praktek yang tidak etis dan ilegal untuk keuntungan pribadi (manipulasi, fraud, mengejar kekuasaan dan status)
# Menghindari tanggungjawab serta berpura-pura sibuk, padahal hasilnya nol
# Menyabot pekerjaan orang lain dengan menusuk dari belakang, menjelekkan orang lain/atasan dan cenderung menghambat pemberian data dan informasi yang dibutuhkan orang lain.
Jangan dikira bahwa toxic employes adalah para karyawan yang kompetensi dan kinerjanya lemah. Banyak di antara mereka yang merupakan karyawan yang punya technical dan managerial skill yang sangat tinggi, sehingga terkesan mereka tidak bisa digantikan/indispensible.
Kehadiran mereka lebih banyak merugikan dan mendatangkan banyak masalah..
Terhadap toxic employee yang kinerjanya jelek, harus segera dipecat, dan yang menunjukkan potensi dan kinerja yang tinggi, terlebih dahulu dilakukan proses *detoksinasi* yakni proses menghilangkan racun-racun yang ada di dalam benak/mental mereka.
Bersambung