Jakarta, 09 Desember 2017
Virus Hepatitis C merupakan salah satu penyebab utama penyakit hati kronik di seluruh dunia. World Health Organization (Badan Kesehatan Dunia) memperkirakan ada 71 juta orang di dunia yang terinfeksi hepatitis C kronis, dan 10 juta orang di antaranya tinggal di wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Di Indonesia, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi orang yang terinfeksi hepatitis C adalah 1% atau sekitar 2,5 juta orang.
Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan PPHI (Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia) dan PKNI (Persaudaraan Korban Napza Indonesia) menyusun sebuah panduan singkat terkait tatalaksana Hepatitis C. Panduan Tatalaksana Hepatitis C tersebut diluncurkan pada hari Sabtu, 09 Desember 2017 bertempat di Hotel ORIA, Jakarta.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung P2PML Kemenkes RI, dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes yang hadir di acara peluncuran panduan mengatakan, “Dengan diluncurkannya buku ini, kami berharap tenaga kesehatan memiliki informasi yang mudah dipahami dalam melakukan tatalaksana Hepatitis C di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan kompetensi masing – masing.”
“Hepatitis C merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia dengan angka prevalensi dan komplikasi yang cukup tinggi. Diagnosis dan tatalaksana pasien hepatitis C yang tepat dan menyeluruh dapat menekan angka kesakitan dan kematian secara bermakna. Saat ini terapi hepatitis C berkembang sangat cepat dengan ditemukannya obat antivirus yang langsung bertindak (direct acting antiviral) untuk Hepatitis C yang memiliki angka kesembuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan terapi sebelumnya yang menggunakan interferon.” Dr. Irsan Hasan, SpPD, KGEH(Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia) dalam Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis C di Indonesia.
“Dengan adanya Panduan Tatalaksana Hepatitis C terbaru ini diharapkan petugas layanan kesehatan dapat memberikan layanan yang lebih komprehensif baik dalam pencegahan, pengobatan dan dukungan pada orang dengan rentan maupun yang sudah terinfeksi Hepatitis C. Keterlibatan kami dari komunitas akar rumput dalam penyusunan buku ini memberikan harapan bagi rekan-rekan kami yang hidup dengan Hepatitis C untuk segera mengobati virus ini sampai tuntas dengan menggunakan obat yang baru yang lebih nyaman dan efek samping yang lebih sedikit.” TandasEdo Agustian-Koordinator Nasional PKNI.
Panduan Singkat Tatalaksana Hepatitis C ini juga sekaligus melengkapi peraturan pemerintah yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 Indonesia Tentang Penanggulangan Hepatitis Virus.
Demikianlah rilisan pers ini kami buat untuk dapat segera disiarkan.
Narahubung : Edo Andries
No. Telp : 0818101047
Email :media@pkni.org
Regards,
Edo AndriesMedia and Communication OfficerPKNI-Indonesian Drugs User Networkp:6221 837 978 25
m: 62818101047
f:6221 837 978 26
a:Jl. Tebet Timur Dalam XI no.94 Tebet Jakarta Selatan 12820, Indonesiaw:www.pkni.org e: media@pkni.org