Oleh: Jeannie Latumahina
Gugusan Nusantara sebagai entitas Indonesia yang menyimpan ribuan kemolekan sumberdaya alam dan budaya merupakan pesona kemajemukan kekayaan seantero jagat raya.
Kekayaan begitu banyak bahasa yang merupakan budaya bangsa Indonesia. Kekayaan bangsa dalam aneka keberagaman budaya nenek moyang menjadi bagian dari Kekayaan Tanah Air sebagai bentuk kedaulatan suku bangsa Indonesia.
Dinamika yang penuh dengan kekayaan keberagaman diamanatkan secara jelas dan tegas dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Sumpah para pemuda tentang: Berbangsa satu, Bertanah air satu, Berbahasa satu. Sangat luar biasa menyatukan ribuan rumput suku bangsa Nusantara.
Sumpah para pemuda tentang pengakuan bersama, saling mengakui adanya kemajemukan bangsa sebagai modal sosial yang besar bagi pembangunan yang berkelanjutan.
Kesamaan atas mimpi. Kesamaan hasrat para pemuda Indonesia. Kesamaan tujuan. Kesamaan jiwa untuk mewujudkannya dalam satu tekad bersatu dalam Sumpah Pumuda.
Sumpah pemuda merupakan sumpah kehormatan anak bangsa , sekaligus klaim dari para pemuda atas hak kepemilikan Bangsa, Tanah air dan bahasa Indonesia. Semangat perasaan kebangsaan atas kepemilikan Bangsa, Tanah Air dan Bahasa.
Tanah yang sudah ada, masih harus kita hidupkan menjadi tanah air ! Rakyat yang sudah ada masih harus kita hidupkan menjadi bangsa! Bahasa yang sudah ada mesti harus kita hidupkan menjadi bagian jiwa. Tanah, Bangsa, Bahasa, masih harus kita adakan, kita hidupkan!, bukan untuk Indonesia bagian tertentu, atau Indonesia golongan tertentu! melainkan untuk Indonesia dalam keseluruhannya dan keutuhannya.
Tidak soal sudah berapa puluh, ratus, ribuan tahun usia Sumpah Pemuda, namun arti sesungguhnya yang sekaligus merupakan perjuangan Pancasila masih terus perlu kita hidupkan.
Sumpah Pemuda yang sekaligus merupakan jiwa dan tujuan dari perjuangan Pancasila, dengan penekanan tiga hal mendasar:
Budaya, Bangsa, Nation. Kalau pemaknaan ini tidak dihidupkan, maka nasionalisme akan semakin disalahpahami.
Akibatnya golongan A hanya sibuk bermanufer dan berintimidasi mencari kekuasaan untuk diri sendiri. Golongan B hanya sibuk memperjuangkan kemauan pribadinya sendiri. Jika Sumpah Pemuda yang merupakan perjuangan Pancasila, sekaligus berwawasan nasional, maka kepentingan yang diperjuangkan bukanlah untuk Indonesia golongan tertentu, agama tertentu, etnis tertentu,daearah tertentu! TIDAK! melainkan untuk Indonesia dalam keseluruhannya dan keutuhannya!
Untuk saat ini, dinamika perjalanan bangsa dan negara pasca reformasi menunjukkan bahwa ada gap yang makin menganga dalam kehidupan kebangsaan, demokrasi dan hukum di Indonesia. Karena itu inilah saatnya peran para pemuda, menyatukan sebagai rumah bersama nasionalisme, diharapkan semakin berkiprah, semakin produktif dalam memberikan sumbangsih peran nyata bagi masa depan bangsa dan negara!
Sebagai entitas pemuda, senantiasa harus siap bergandengan tangan dengan semua komponen bangsa dalam mewujudkan partisipasi dan kepeloporan melalui program- program pembangunan yang telah dicanangkan pemerintah.
Peran pemuda yang perlu membangun lingkar komunikasi dengan semua komponen anak bangsa mensikapi fenomena kemasyarakatan saat ini.
Fenomena pilihan penataan kehidupan social politik nasional dengan penerapan demokrasi Pancasila kini kembali mendapatkan ujian sekaligus resistensi dari kelompok tertentu yang memiliki militansi dan daya juang tinggi untuk menerapkan sebuah sistim bernegara yang mereka yakini sebagai solusi mengganti Pancasila.
Menyalahi gunakan dengan atas nama Demokrasi dan HAM itu sendiri, kelompok radikal tumbuh dan menjadi ancaman serius bagi keutuhan bangsa dan negara, tanpa mengindahkan keberadaan konstitusi sebagai konsensus bersama.
Dinamika ini tidak dapat dilepaskan dari pengaruh global yang dalam beberapa dekade silam diwarnai oleh kompetisi ideologi antara blok barat dan timur dan non blok sebagai figuran, kini bergeser dan lebih cair dalam balutan issue- issue universality seperti HAM, Clean government, radikalisme, terorisme, narkoba dan berbagai tema sentral lainnya.
Namun dibalik semua itu rivalitas lintas Negara tetap muaranya pada persaingan penguasaan sumber daya alam global demi pertahanan dan eksistensi entitas masing- masing.
Selama ini pula terdapat ruang kosong dalam diskursus mengenai dasar bernegara di Indonesia yang majemuk dan plural, yang sebenarnya sudah dirancang FOUNDING FATHERS bangsa kita secara lengkap.
Oleh karena ini dalam semangat Sumpah Pemuda, pemuda semestinya terpanggil berperan nyata untuk mengisi ruang tersebut bersama elemen anak bangsa lainnya yang sadar betapa terpentingnya mempertahankan NKRI.!
Pemuda semestinya mengisi panggilan tersebut, mengindentifikasi diri sebagai anak bangsa berjiwa Pancasila yang nasionalis merespon perubahan, serta mendorong gagasan- gagasan perubahan yang kontekstual.
Semangat pemuda yang terus berpijak di bumi NKRI setiap saat perlu melakukan inward looking sesuai nilai- nilai Sumpah Pemuda dan Pancasila sehingga dapat memberi pengaruh dan dampak positip bagi lingkungannya secara kontekstual.
Pemuda Indonesia diharapkan bisa bergerak menjadi aktor utama bersama komponen bangsa lainnya dalam upaya mewujudkan kehidupan kebangsaan Indonesia sesuai cita- cita proklamasi kemerdekaan. Demi maksimalnya insiatif dan peran tersebut, maka pemuda perlu selalu melakukan koreksi serta reinventing spirit semangat kebangsaan nasionalisme sesuai dengan makna sumpah pemuda dan Pancasila, sehingga tidak mengalami krisis moralitas ditengah perubahan lingkungan yang begitu cepat dan selalu terjadi.
Selamat Hari Sumpah Pemuda!
MERDEKA!!
Kediri,22 Oktober 2017