Oleh: Hotben Lingga
Jakarta, Suarakristen.com
“Membaca, mendengar berita bahwa adanya dukungan Asosiasi Pendeta Indonesia ke salah satu Paslon (nomor 3) dalam Pilkada DKI putaran ke 2 adalah tidak benar.
Organisasi Asosiasi Pendeta Indonesia (API) adalah organisasi resmi, yang didirikan pada tanggal 31 Oktober 2002 di Gedung Krida Bhakti – Setneg – Jakarta. Karena itu kalau ada yang mengatas namakan organisasi API dan mendukung Paslon no 3 , itu bukan organisasi API yang dimaksudkan diatas. Sikap API dalam Pilkada DKI Jakarta sudah cukup jelas. Pilkada DKI Jakarta pada khususnya dan Indonesia pada umumnya harus dilaksanakan secara DEMOKRATIS. Ukuran demokrasi adalah bukan Ras, Suku, Agama dan Kepercayaan tetapi adalah prestasi. Untuk itu pilih Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang telah menunjukkan prestasinya secara nyata bukan akan atau nanti. Jabatan Gubernur bukan jabatan coba coba ( trial and error). tetapi harus pasti, karena penduduk Jakarta bukan kelinci percobaan,”demikian klarifikasi Ketua Umum Asosiasi Pendeta Indonesia (API), Pdt Brigjen TNI Drs. Harsanto Adi S, M.M, M.Th, yang disampaikan kepada Suarakristen.com., karena adanya klaim-klaim yang dilakukan pihak-pihak tertentu yang mencatut nama organisasi API untuk mendukung salah satu calon tertentu.
Tegas Harsanto Adi, API tidak pernah menyatakan memberikan dukungan politik kepada paslon tertentu. Karena itu, API mengecam oknum-oknum tertentu yang mencatut nama API untuk mendukung paslon tertentu. Pencatutan nama API untuk mendukung paslon tertentu adalah perbuatan manipulatif dan provokatif.”
“Secara khusus keluarga besar API berharap Pilkada di DKI Jakarta berjalan jujur, adil, demokratis, aman dan damai. Masyarakat dan umat Kristen khususnya diharapkan untuk proaktif menggunakan hak pilihnya secara cerdas, bijak, rasional dan kualitatif. Pilihlah calon pemimpin yang berhati abdi rakyat, bersih, anti KKN, visioner, cakap, pluralis dan sudah terbukti karya dan kinerjanya,” tegas Harsanto Adi lagi.
