Hasil Riset-Investigasi 3 Profesor Cina: Misionaris Agama Kristen Protestan Peletak Fondasi Mujizat Pertumbuhan Ekonomi & Kemajuan Cina!!!

0
4363
University of Nanking, Salah satu Universitas Tertua dan Terbaik yang dibangun oleh para Misionaris Protestan di Cina pada tahun 1888. Pengusaha nasional Dr. Mochtar Riady merupakan salah seorang lulusan Universitas Nanking
University of Nanking, Salah satu Universitas Tertua dan Terbaik yang dibangun oleh para Misionaris Protestan di Cina pada tahun 1888. Pengusaha nasional Dr. Mochtar Riady merupakan salah seorang lulusan Universitas Nanking

 

Hasil Riset-Investigasi 3 Profesor Cina: Misionaris Agama Kristen Protestan Peletak Fondasi Mujizat Pertumbuhan Ekonomi & Kemajuan Cina!!!

 

Jakarta, Suarakristen.com

Oleh: Hotben Lingga

 

Kebangkitan dan kemajuan Cina saat ini telah mendorong banyak sarjana untuk menyelidiki dan mencari rahasia filosofis pemikiran dibalik kesuksesan Cina saat ini.

Apa dan siapa sebenarnya rahasia dan aktor di balik kemajuan dan sukses pertumbuhan ekonomi Cina saat ini? Siapakah yang meletakkan fondasi dan jembatan yang kokoh/kuat bagi kisah sukses dan kedigdayaan Cina saat ini? Apakah Konfusianisme dan Taoisme rahasia di balik sukses Cina, tempat lahir orang-orang bijaksana kuno ini?

Ternyata, menurut kajian dan investigasi historis-obyektif 3 orang professor Universitas Peking China (2012),- sumbangsih, kontribusi dan perjuangan para misionaris Agama Kristen Protestanlah yang meletakkan dasar-dasar Sumber daya manusia dan Sosial bagi pertumbuhan ekonomi dan kemajuan Cina saat ini. Bukan nilai- nilai Konfusianisme atau Taoisme yang menjadi rahasia di balik kesuksesan Cina saat ini! Tetapi Protestantisme yang menjadi Spirit dan pilar terpenting, peletak fondasi, stimulator dan katalisator kemajuan dan pertumbuhan ekonomi Cina saat ini.

Mengapa bukan Konfusianisme atau Taoisme yang menjadi penggerak dan pionir kemajuan Cina kontemporer? Lalu, Apa sumbangsih dan peran Agama Kristen Protestan  (Protestantisme) dalam mujizat pertumbuhan ekonomi dan kemajuan Cina kontemporer?

Pertanyaan ini agak sensasional mengingat agama resmi di Cina saat ini masih atheisme. Akan tetapi tiga orang profesor dari Universitas Peking telah menganalisa dan membuktikan pengaruh, dampak dan kontribusi Protestantisme pada pertumbuhan ekonomi Cina.

Debat dan tesis tentang pengaruh Protestantisme atas pertumbuhan ekonomi dimulai 100 tahun yang lalu ketika Prof. Max Weber, salah seorang pendiri Sosiologi modern menerbitkan buku yang sangat berpengaruh ” The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism”. Weber berpendapat bahwa Protestantisme (Kalvinisme khususnya) memainkan peran penting dalam perkembangan dan pembangunan ekonomi kapitalis modern. Weber memperlihatkan bahwa negara-negara Protestan biasanya mempunyai ekonomi kapitalis yang lebih berkembang/maju. Dalam buku tersebut, Weber juga mengulas tentang peran agama dalam perkembangan ekonomi Cina. Menurut Weber, Konfusianisme dan Taoisme merupakan penghalang atau rintangan untuk mengembangkan ekonomi kapitalis.

Dari investigasi dan riset obyektif di Cina, tiga orang professor Cina dari Fakultas Manajemen Universitas Peking telah memperkuat teori Weber bahwa Protestantisme merupakan spirit dan peletak fondasi bagi kapitalisme dan kemajuan bangsa-bangsa, -bagi bangsa Cina khususnya.

Baca juga  PERINGATAN UNTUK PRESIDEN TERPILIH PRABOWO SUBIANTO.

Ketiga profesor Universitas Peking tersebut adalah Chen Yuyu, Yan Se and Wang Hui.

Dalam makalah mereka yang berjudul “The Long-Term Effects of Christian Activities in China” yang dipublikasi di media Universitas Peking dan Dartmouth College, AS. Mereka berpendapat dan membuktikan bahwa para misionaris Protestanlah yang meletakkan fondasi yang kokoh dan besar bagi pertumbuhan ekonomi Cina. Para misionaris Protestan yang meletakkan dasar-dasar yang diperlukan untuk perkembangan ekonomi Cina yang dimulai sejak tahun 1970-an sampai saat ini, melalui kontribusi pendidikan dan pelayanan kesehatan yang sangat besar di abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Singkatnya, para misionaris Agama Kristen Protestan membantu membangun sumber daya manusia dan sosial sebelum Partai Komunis dan Mao Zedong mengambil alih Cina pada tahun 1949.

Hasil jerih payah dan kerja keras para misionaris ini telah menanam nilai-nilai dan modal yang bertahan/berlangsung lama bahkan sampai melewati masa pemerintahan Mao dan telah dipergunakan dengan sebaik-baiknya kembali sesudah Cina membuka dirinya kepada dunia lagi.

Hasil penelitian ketiga profesor tersebut sangat kontroversial. Kisah sukses mujizat ekonomi Cina memang tidak terlepas dari peran pemimpin terpenting Cina Deng Xiaoping yang mengakhiri obsesi ekspansi dan perjuangan ideologis Partai Komunis Cina dan mengubah paradigma dan orientasi partai dengan melakukan modernisasi ekonomi.

Argumentasi ketiga profesor ini tidak menyangkal pentingnya perubahan historis yang dilakukan oleh Deng Xiaoping dan para pengikutnya.Tetapi ketiga profesor dari Universitas Peking, yang saat ini menjadi universitas terbaik Cina, menunjuk kepada faktor dan elemen lain dari kisah sulses China saat ini, yaitu peran maha penting yang telah dimainkan oleh para misionaris Kristen Protestan dalam memajukan dan menyebarkan sains, teknologi dan nilai-nilai sosial Barat di China.

Beberapa pertanyaan yang timbul dari tesis ketiga profesor ini tentulah antara lain: Bagaimana caranya para misionaris Kristen Protestan ini membangun hubungan sebab akibat antara aktivitas misi yang terjadi lebih dari setengah abad yang lalu dengan perkembangan ekonomi Cina saat ini? Jika faktor-faktor pendukung dan data-data obyektif tesis ini benar, pelajaran dan hikmat apa yang bisa kita dapatkan dari kajian investigatif yang sangat menarik ini?

Baca juga  Peluncuran Terbaru! Ultra Cover Powder Foundation dari Skintific - Solusi Makeup Full Coverage dan Tahan Hingga 16 Jam

Ketiga profesor ini telah menemukan sebuah korelasi positif antara kepadatan orang-orang Cina yang masuk agama Kristen Protestan pada tahun 1920 dan tingkat kemakmuran ekonomi pada tahun 2000. Singkatnya, semakin banyak orang yang masuk Kristen Protestan di waktu lampau semakin tinggi tingkat kemakmuran ekonomi pada tahun 2000.

Kontribusi misionaris Kristen Protestan bagi kemakmuran ekonomi Cina saat ini pada dasarnya dilakukan melalui pembangunan pendidikan dan pemeliharaan/pelayanan kesehatan secara masif. Banyak institusi-institusi pendidikan yang terbaik yang ada di Cina saat ini merupakan lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan oleh para misionaris Kristen Protestan di abad ke19 dan 20.

Jumlah sekolah Kristen Protestan yang didirikan oleh para misionaris dari sejak masuknya misi Protestan pada tahun 1807 sampai tahun 1877 adalah 347 buah. Dari tahun 1877 sampai 1922, jumlah sekolah Protestan kemudian bertumbuh pesat menjadi 7382 buah. Catatan historis memperlihatkan bahwa sekolah-sekolah dan universitas-universitas Protestan yang pertama kali melahirkan dan menyediakan para sarjana dan profesional modern yang dibutuhkan dalam dunia industri, pasar kerja dan pemerintahan.Puluhan ribu insinyur, dokter, guru, perawat, ahli hukum, hakim, ilmuwan, dan profesional-professional modern lainnya yang pertama di Cina adalah lulusan sekolah-sekolah dan universitas Protestan. 13 universitas yang pertama kali dibangun di Cina adalah universitas-universitas yang didirikan oleh para Protestan. Ribuan sekolah-sekolah dan 13 universitas Protestan inilah yang berkontribusi besar dalam melahirkan pemimpin-pemimpin nasional dan sarjana-sarjana yang dibutuhkan dalam membangun Cina, baik untuk keperluan industrialisasi, pemerintahan dan kehidupan sosial.

Jumlah sekolah Protestan dan sistim pendidikan modern yang diintrodusir, dibangun dan diterapkan para misionaris Protestan inilah yang paling banyak dan paling kuat memberi landasan (fondasi) bagi kemajuan Cina kontemporer. Statistik memperlihatkan salah satu pengaruh dan kontribusi Protestan yang paling kuat di Cina adalah dalam bidang pendidikan.

Kontribusi besar Protestantisme yang lain bagi Cina adalah dalam bidang pelayanan kesehatan. Pengaruh Protestantisme dalam pelayanan dan usaha kesehatan bagi bangsa Cina sangatlah besar dan kuat. Para misionaris Kristen Protestanlah yang pertama sekali memperkenalkan sistim pengobatan modern/Barat dan yang pertama sekali membangun rumah-rumah sakit dan klinik-klinik kesehatan modern di Cina. Rumah Sakit modern pertama dI Cina didirikan oleh misionaris Protestan asal AS bernama Peter Parker pada tahun 1837.

Baca juga  Kelas Menengah Ambyar, Mimpi Indonesia Emas pun Bubar

Dari tahun 1837-1937, para misionaris Protestan membangun 300 Rumah Sakit, yang mengobati 1 juta masyarakat setiap tahunnya. Selain membangun ratusan Rumah Sakit, para misionaris Protestan juga membangun ratusan sekolah kedokteran/medis yang pertama di Cina. Ada 116 lembaga pendidikan medis modern yang dibangun para misionaris Protestan sampai tahun 1920 saja. Kebanyakan sekolah sekolah medis ini masih berjalan saat ini dan terus melahirkan dokter dokter baru bagi Cina hingga sekarang ini.

Sekolah-sekolah kedokteran terbaik di China saat ini, seperti the Peking Union Medical College, didirikan oleh para misionaris Protestan. Melalui analisa Statistik, ketiga professor ini memperlihatkan, 12-25% GDP per kapita Cina saat ini adalah akibat dari pengaruh dan kontribusi dari aktivitas kaum Protestan. Aktivitas para misionaris Protestan yang sangat besar dalam bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan telah menyebabkan sikap semakin terbuka masyarakat Cina pada gagasan-gagasan baru dan perkembangan teknologi.

Jadi, kalau kita ingin mempelajari rahasia dibalik “mujizat Cina” atau keberhasilan dan kemajuan Cina saat ini, jawabannya tidak ditemukan dalam filsafat atau etika Konfusianisme ataupun Taoisme. Bukan Konfusianisme atau Taoisme yang meletakkan fondasi kesuksesan dan kemajuan Cina saat ini, tetapi Protestantisme. Protestantisme yang berkontribusi besar bagi kemajuan dan sukses Cina kontemporer.

Analisa Statistik ketiga profesor dari universitas terbaik Cina tersebut memperlihatkan ketidakbenaran anggapan yang menyatakan bahwa sukses Cina saat ini adalah sepenuhnya akibat perubahan dan reformasi radikal yang dilakukan sejak tahun 1978 oleh Deng Xiaoping.

Hasil studi ketiga professor itu memperlihatkan sukses pertumbuhan Cina sejak tahun 1978 bukan saja karena hasil perubahan institusional yang tiba-tiba dilakukan, tetapi juga karena modal sumber daya manusia dan nilai-nilai yang diperoleh melalui pembangunan Sumber daya manusia (pendidikan dan pelayanan kesehatan) yang dilakukan dalam kurun waktu yang lama oleh para misionaris Protestan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here