Para Penyuluh Kristen dan Hamba Tuhan Sekota Bekasi Merayakan Paskah Bersama Tahun 2015

0
2155

Oleh: Samuel Endharmoko. Bekasi, Suarakristen.com.,

logo copy

Bekasi kini adalah kota yang dilihat punya potensi tinggi dalam berbagai bidang. Salah satu bukti yang dapat dilihat adalah pesatnya pembangunan fisik berupa infrastruktur jalan dan sentra-sentra bisnis. Berbagai pembangunan fisik ini juga perlu dibarengi dengan pembangunan non-fisik dalam hal ini keimanan.

Menurut Linggom F. Lumbantoruan, anggota DPRD Kota Bekasi, kota bekasi berpotensi untuk menghadirkan kasih dan karya Tuhan sehingga harus menjadi perjuangan bersama seluruh umat Kristen baik yang ada di pemerintahan dan di luar pemerintahan. “Para Penyuluh Kristen kota Bekasi diharapkan memiliki Visi Misi yang Tuhan sampaikan dan bisa berperan aktif menciptakan kota Bekasi sebagai kota yang indah, hijau dan nyaman untuk seluruh masyarakatnya”.

Himbauan dan ajakan ini disampaikan Linggom dalam acara perayaan Paskah 2015 yang bertajuk AKTUALISASI PASKAH KOMUNITAS PENYULUH DAN PARA HAMBA TUHAN SE-KOTA BEKASI dengan tema KAMU AKAN MELIHAT DIA (Markus 16:7), Senin (27/4/2015) di gedung PATRIOT Kantor Walikota Bekasi. Pada kesempatan itu juga Linggom menyampaikan akan memperjuangkan aspirasi dan nasib guru Agama Kristen. Secara khusus Linggom mengusulkan dan memprakarsai rencana diadakannya PESPARAWI Kota Bekasi. Usul, himbauan dan ajakan ini mendapat dukungan dan sambutan dari para Hamba Tuhan yang hadir.

Sejalan dengan harapan dan himbauan yang disampaikan Linggom, Pembimas Kristen Protestan kota Bekasi M. Manik,SE, M.Th mengatakan “sepuluh penyuluh Kristen kota Bekasi yang mengantongi SK dari Kementerian agama bisa menjalankan tugas sesuai dengan SKnya”. Tugas pertama yang diberikan oleh Pembimas Kristen yang juga sebagai pembina dari para penyuluh ini adalah melakukan pendataan. Pendataan gereja dan jemaat yang ada di kota Bekasi. Tujuannya untuk mengetahui jumlah gereja dan umat Kristen kota Bekasi. Sehingga Pembimas punya data yang bisa di validasi tiap tahunnya. Meskipun para penyuluh ini tidak menerima gaji tapi diharapkan tetap menunjukkan kinerja yang baik. “prinsipnya ora et labora, tegas Manik. Perhatian pemerintah pusat dengan memberikan SK para Penyuluh Kristen kedepan juga diharapkan mendapat perhatian dari Pemda. “Saya sudah buat program untuk tahun depan agar menjadi perhatian pemda, dan selain itu juga kita harap ada perhatian dari pemerintah terhadap guru agama Kristen, ungkap Manik. Pembimas Kristen ini prihatin terhadap nasib guru agama Kristen dan masih kurangnya guru agama Kristen di sekolah negeri. Manik melihat bahwa Kota Bekasi di bawah kepemimpinan walikota H. Rahmat Effendy dan H. Ahmad Syaikhu memerintahkan bahwa seluruh aparatur pemerintah kota Bekasi adalah pelayan yang harus melayani seluruh masyarakat tanpa terkecuali.

Ketua Panitia perayaan Paskah 2015, Djajang Buntoro, M.Th mengungkapkan prihatin bahwa kota Bekasi yang memiliki 12 kecamatan dengan jumlah 500 pendeta, ratusan gereja dan 2 juta lebih umat Kristen di kota Bekasi hanya dilayani oleh satu orang pembimas Kristen dibantu 3 staf. Dengan pemberian SK Penyuluh Kristen kepada 10 orang yang sebagian besar pendeta ini bisa membantu pembimas Kristen. “Saya harapkan kehadiran kita bisa menjadi perpanjangan tangan dengan gereja-gereja untuk berkomunikasi supaya kinerjanya maksimal,”ungkap Djajang. Perpanjangan tangan dalam arti menerima dan memberi informasi dan komunikasi yang dibutuhkan. Semisal sosialisasi terkait perijinan Rumah Ibadah Gereja. Perayaan paskah yang berlangsung sederhana ini juga merupakan kesempatan untuk memperkenalkan kesepuluh Penyuluh Kristen tersebut. Ditambahkan Djajang, Para penyuluh Kristen ini tetap dikawal, diberi masukan dan disupport agar ke depan kerukunan umat Kristen dan antar umat beragama dapat terpelihara baik. Menurutnya, Penyuluh Kristen adalah pengabdi yang tugasnya untuk melaksanakan pengabdian, sesuai dengan panggilannya untuk melayani Tuhan. Menjaga komitmen tetap on the track.

Secara pribadi Djajang melihat komitmen pemkot Bekasi dalam hal ini bapak Walikota H. Rahmat Effendy dan jajarannya dalam menerapkan Pancasila di Kota Bekasi. “Pada tahun 2011 walikota Bekasi bersama perwakilan umat beragama, disaksikan oleh Muspida dan ormas-ormas di kota Bekasi mendeklarasikan Kerukunan Umat Beragama Kota Bekasi di Gelanggang Olah Raga (GOR) Bekasi. Dari pertemuan ini bergulir hingga ke tingkat kelurahan. Berkaca dari kasus yang dialami gereja Katolik di Pondok Gede, meski walikota didemo tetap tak bergeming, tetap mengikuti keputusan dari Pengadilan. Berbagai peristiwa yang terjadi di Kota Bekasi salah satu sebabnya karena terjadi miskomunikasi baik dari umat non Kristen maupun dari umat Kristen sendiri, ”jelasnya. Djajang optimis bila memiliki persepsi yang sama maka kerukunan antar umat Kristen dan antar umat beragama di kota Bekasi tetap terjaga. “Penyuluh ini rata-rata pendeta, jadi harus sejalan dengan panggilannya dan tidak membeda-bedakan gereja besar dengan gereja kecil semua gereja harus dikunjungi, ”tegasnya.

 

Pendeta (Pdt) yang telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) Penyuluh Kristen Kota Bekasi dari Kementerian Agama Republik adalah sebagai berikut :

1. Pdt. Djajang Buntoro, M.Th

2. Pdt. Simon Nainggolan, S.Th

3. Pdt. Tonni Sitanggang, S.Th

4. Pdt. Rudi Nababan, M.Th

5. Pdt. Benyamin Godliv, S.Th

6. Pdt. Tigor Manik, S.Th

7. Pdt. Suhartono, MA

8. Pnt. Christina Sugihartini

9. Pnt. Joskusport Silalahi

10. Pdt. E. Tamba, S.Th

 

Sebagai Pembina dari penyuluh Kristen Kota Bekasi adalah M. Manik, SE, M.Th yang juga Penyelenggara Bimas Kristen Protestan Departemen Agama Kantor Kota Bekasi,

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here