Dr. Jonathan Parapak: Pendidikan itu Untuk Mentransformasi Kehidupan

0
2348
Dr. Jonathan Parapak
Dr. Jonathan Parapak

Pendidikan merupakan kekuatan untuk melakukan transformasi sosial, membentuk kebudayaan dan membangun masyarakat sipil. Sebagai komponen paling penting dalam peradaban manusia, pendidikan merupakan spirit dan motor kehidupan manusia. Maju dan mundurnya suatu kebudayaan, peradaban atau tatanan sosial atau pribadi sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan. AS menjadi super-power adalah pertama-tama karena kemajuan di bidang pendidikan. Dari 108 universitas yang pertama-tama di bangun di AS, 106 di antaranya adalah universitas yang didirikan oleh Gereja. Dengan memajukan dunia pendidikan, Gereja telah memajukan umat, bangsa dan masyarakat. Melalui dunia pendidikan Gereja membentuk mind-set masyarakat dan individu sesuai dengan visi Alkitabiah. Gereja berusaha mempengaruhi dan merekonstruksi worldview (pandangan hidup) masyarakat berdasarkan nilai-nilai Kristen yang mengutamakan integritas, standar moralitas yang tinggi, etika, tanggung-jawab, kebajikan sosial, otonomi individu dan rasionalitas. Jadi, pendidikan itu untuk mentransformasi kehidupan.

Mengusahakan pendidikan merupakan salah satu mandat Allah yang paling penting. Allah ingin kita mendidik dan mengajar semua bangsa untuk takut akan Tuhan, mengenal Tuhan secara pribadi dan mengalami transformasi. Melalu pendidikan Gereja dapat memajukan setiap individu menjadi pribadi yang beriman, berintegritas, mandiri, berwawasan luas, berkarakter ilahi dan mampu unggul berkompetisi di kehidupan sehari-hari. Demikian paparan Dr. Jonathan Parapak, Rektor Universitas Pelita Harapan (UPH) dalam seminar “Urgensi Revitalisasi Pendidikan Kristen di Indonesia” di Aula UKI Cawang beberapa waktu lalu. Seminar itu diselenggarakan oleh Akademi Protestan Indonesia (API) dan FKIP UKI Jakarta.

Karena itu, tegas DR. Parapak, “semakin besar kontribusi Gereja dalam dunia pendidikan akan semakin besar pula pengaruh Gereja di masyarakat dan bangsa. Semakin maju dan berkualitas pendidikan Kristen maka semakin maju pula kualitas SDM umat dan Gereja. Kalau pengaruh Kristen semakin kecil dalam bidang pendidikan maka akan cenderung mengecil pula pengaruh Kristen di masyarakat. Filosofi pendidikan Kristen itu untuk mengembangkan dan memajukan manusia dan peradaban dan sebagai sarana untuk membaharui masyarakat.

Agama telah bangkit kembali di abad XXI sebagai kekuatan penting di masyarakat, khususnya di Eropa dan Amerika yang telah lama mengalami proses sekularisasi. Masyarakat (Barat khususnya) sedang memulai proses de-sekularisasi. Minat terhadap spiritualitas sedang berkembang dan masuk kembali dalam budaya Barat. Agama sedang menjadi agenda pembicaraan baik pemerintah maupun media. Dalam konteks era post-modern ini Gereja harus merevitalisasi dan memperkuat partisipasi dalam arena pendidikan di semua lini. Gereja harus menggarami dan menerangi masyarakat dan bangsa melalui arena pendidikan. Gereja harus mengimplantasi nilai-nilai kehidupan yang sesuai dengan amanat Firman Tuhan. Iman Kristen sungguh sejajar dan kompatibel untuk kemajuan sains. Karena itu, Gereja harus tampil terdepan dan termaju dalam memajukan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan. Dalam satu atau dua dekade lagi kita harus bisa memimpin dunia pendidikan, tampil sebagai institusi pendidikan terbaik di Indonesia. Inilah salah satu visi pendidikan Pelita Harapan, “tegas Dr. Parapak. (Hotben Lingga)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here