Amerika Serikat, Kembalilah kepada Kristus!

0
4489

 

Amerika Serikat, Kembalilah kepada Kristus!

 

Oleh: Hotben Lingga

 

Kekristenan di Amerika Serikat (AS) saat ini sedang mengalami krisis yang sangat membahayakan/mengerikan. Dri tahun ke tahun, sejak 30 tahun belakangan ini, kekristenan di AS semakin mengalami kemunduran/penyusutan, baik secara jumlah maupun secara pengaruh. Jumlah penganut Kristen di AS terus menurun! Pada tahun 1990 86,2% penduduk masih menyebut dirinya Kristen. Pada tahun 2001 menyusut menjadi 76,5%. Pada tahun 2008 76%. Akan tetapi, Kekristenan sedikit mengalami pertumbuhan lagi pada tahun 2010. Survei pada tahun 2010 menunjukkan mayoritas warga dewasa AS masih mengaku diri sebagai Kristen (80%). Dengan jumlah penduduk Kristen sekitar 246,780,000 juta jiwa (data tahun 2010), AS menjadi negara berpenduduk Kristen terbesar di dunia, dan juga menjadi Negara berpenduduk Protestan terbesar di jagad raya ini. Penganut Protestan berjumlah sekitar 51%, Katolik 25%, Gabungan Yahudi dan Islam 3%., 13,2% tidak beragama, 1,7% Mormon, sisanya aliran Kristen yang lain, seperti Saksi Jehova,dll.

Kekristenan diperkenalkan pada waktu periode kolonisasi Eropa. Orang Eropa Utara memperkenalkan Protestantisme. Kaum Protestan seperti orang Anglikan, Baptis, Kongregasional (Puritan), Presbyterian, Lutheran, Quaker, Mennonite dan Moravian yang pertama-tama menetap di AS dan menyebarkan iman mereka di negeri baru itu. Orang Spanyol, dan Perancis membawa ajaran Katolik Roma ke koloni New Spain dan New France. Orang-orang Katolik mayoritas adalah para imigran dari Amerika Latin/Hispanik, Irlandia, Italia, Belanda, Polandia, Perancis, Portugis, Belgia, Hungaria, Jerman Selatan dan Lebanon. Kristen Ortodoks dibawa oleh imigran Yunani, Ukraina, Rusia, Eropa Tengah dan Timur, Timur Tengah, Ethiopia dan Indian Selatan. Aliran-aliran kekristenan inilah yang sejak awal membentuk AS menjadi negara imigran multi-etnik dan multi-aliran kepercayaan, khususnya kekristenan, khususnya lagi Protestantisme. Jadi dari sejak awal pembentukannnya sebagai sebuah negara, faktor agama sangat mempengaruhi dinamika AS secara keseluruhan. Sejak jaman kolonial sampai sekarang, AS telah menjadi Negara Protestan dan pusat protestantisme sedunia. Para pendiri bangsa AS (seperti George Washington, John Adams dan John Jay) meletakkan dasar konstitusi, moralitas, hukum dan identitas masyarakat/bangsa di atas fondasi ajaran Injil, dengan semangat takut akan Tuhan dan untuk kemuliaan Tuhan. Motto Revolusi AS adalah “Tak Ada Raja Lain selain Raja Yesus” dan di mata uang AS terdapat penegasan iman “In God We Trust”. Sejak berdiri sebagai sebuah bangsa dan Negara, AS menjadi satu-satunya super-power (adidaya) dalam segala hal di jagad ini. Tidak ada satu negarapun di dunia ini yang dapat menandingi kehebatan/keunggulan AS, baik dari segi ekonomi (keuangan/kekayaan), sains dan teknologi, militer, musik, budaya, dan lain-lain sampai tahun 2000. Peraih hadiah Nobel setiap tahunnya adalah mayoritas bangsa AS.

Baca juga  Komite Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan dan APINDO Gelar "Expert Talk Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan", Tema: Strategi Pengawasan Memastikan Keberlanjutan Program di era Digital. Sustanability - Solvability - Hospitality

Sejarawan Perancis, Alexis de Tocqueville, menyatakan bahwa keagungan, kejeniusan, kejayaan, kedigdayaan AS bukan karena pelabuhannya yang besar-besar, sungai-sungai yang banyak, ladang-ladang yang subur, padang rumput yang luas yang tidak ada batasnya, pertambangan yang melimpah dan volume perdagangan dunia yang sangat besar. Superioritas AS kata Tocqueville dia temukan ketika dia masuk ke gereja-gereja di AS dan mendengar mimbar gereja yang bernyala-nyala menyembah dan memuliakan Yesus Kristus, Raja segala Raja dan Tuhan segala Tuhan!.Dengan kata lain, sumber kebesaran dan kekuatan AS adalah dari Sang Pokok Anggur kehidupan, karena Tuhan yang disembah AS ialah Yesus Kristus!

Yesus Kristus Tuhan berkata “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia akan berbuah banyak. Sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang keluar, seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.(Yoh 15:5-6).

AS menjadi bangsa yang paling diberkati Tuhan (ketika) karena tetap tinggal di dalam Kristus. Begitu AS melupakan dan meninggalkan Kristus, maka seperti kata Firman Tuhan, AS tidak akan berbuah lagi, melainkan akan menjadi kering, mati! Saat ini AS sedang berada dalam krisis, sekarat, bangkrut dan sudah hampir mati! AS sudah lama “meninggalkan” Tuhan, berpaling dari Tuhan dan mengikuti ilah-ilah lain. AS sudah melupakan identitasnya sebagai sebuah bangsa yang dibangun dan berakar dalam Kristus. AS telah benar-benar melupakan “perjanjiannya” dengan Allah Tritunggal.

Selama tahun 1960-an dan 1970-an, terjadi banyak perubahan sosial yang kemudian menjadi “bom waktu”, “bom bunuh diri”, “kutuk” dan “penghakiman” bagi AS. Teori Evolusi mulai diajar di sekolah-sekolah umum. Anak-anak sekolah mulai dari sekolah paling dasar hingga perguruan tinggi diindoktrinasi filsafat materialisme, filsafat pencerahan dan ideologi/agama “Evolusi” yang anti Tuhan (atheisme/agnostisisme/humanisme sekuler/skeptisisme). Doa sudah dilarang di sekolah-sekolah umum. Salib Kristuspun “diturunkan” dari sekolah-sekolah. Bahkan universitas-universitas terbesar yang dibangun Gereja Protestan seperti Harvard, Princeton, Columbia, Cornel, Ohio, dll menjadi “murtad”. Dan, dalam era pasca perang dunia I, teologi Liberal (Liberalisme) menguasai dunia pemikiran/teologi Gereja. Seminari-seminari teologi banyak yang disusupin pemikiran-pemikiran yang tidak alkitabiah. Dari mimbar dan rumah Tuhan para pendeta/teolog mengkotbahkan “Allah sudah mati”, Mujizat itu mitos”,“Yesus Kristus” hanya seorang tokoh agama seperti tokoh-tokoh agama yang lain”, “Semua agama sama saja “, “Alkitab bukan Firman Allah yang penuh kuasa” dan “free sex serta “homoseksualiatas/lesbianisme” ditolerir oleh Gereja” . Puluhan juta rakyat AS mulai mempertanyakan dan meninggalkan nilai-nilai agama mereka, meninggalkan gereja dan Kristus”. Maka, sejak era 1960an-1970an dan sesudahnya, generasi-generasi muda AS memberontak terhadap orang-tua dan gereja/Kekristenan, AS pun hampir sudah bisa dibilang bukan bangsa Kristen lagi. Maka tidak aneh, dalam survei-survei yang dilakukan, dalam 20-30 tahun belakangan ini, hampir semua Gereja, khususnya Gereja Protestan yang liberal, mengalami penurunan/kemerosotan secara jumlah. Sekitar 15% masyarakat AS saat ini adalah atheis/agnostik/skeptik atau anti Tuhan.

Baca juga  Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (F-PDR) Meyakini Hakim MK Gunakan Hati Nurani dan Akal Sehat

Konsekuensi AS meninggalkan Kristus menyebabkan saat ini AS sedang menghadapi krisis sosial-kemanusiaan yang amat tragis. Saat ini, setiap hari di AS:

1000 gadis remaja yang belum menikah hamil diluar pernikahan.

1106 gadis remaja melakukan aborsi.

4219 remaja ketularan penyakit menular seksual.

500 anak remaja mulai menggunakan narkoba.

1000 anak remaja muali meminum alkohol.

135.000 anak-anak membawa senjata atau pistol ke sekolah.

3610 anak gadis diserang, 80 orang diperkosa.

2200 anak remaja putus sekolah.

6 remaja melakukan bunuh diri.

Angka kriminalitas melonjak.

Angka perceraian sangat tinggi.

(Data yang disajikan di atas adalah data tahun 1994. Data tersebut pasti semakin melonjak dan mencemaskan di tahun 2012 ini)

 

AS dan masyarakat AS saat ini juga sedang mengalami krisis ekonomi/keuangan yang akut. Kalau dulu AS adalah Negara yang paling kaya secara ekonomi (diberkati dengan luar biasa oleh Tuhan), dan negara pemberi kredit/utang terbesar, maka sebaliknya saat ini AS telah menjadi Negara yang mempunyai utang terbesar/terbanyak di dunia ini! Utang nasional AS telah mencapai lebih dari 5,6 Trilyun dollar, dan akan mencapai $ 20 Trilyun pada tahun 2015. Dari 242 juta orang dewasa usia bekerja, ada 100 juta yang sedang tidak bekerja. 13 juta pengangguran penuh. Ada 46,5 juta orang AS (15% dari populasi) memerlukan kupon makanan untuk bisa bertahan hidup. Puluhan juta keluarga di AS mengalami kehancuran! Seluruh dunia yang dulu salut, gentar dan kagum atas kedigdayaan AS saat ini menertawakan AS.

Setelah perang dunia II, Gereja-gereja dan hamba-hamba Tuhan yang masih setia/konservatif kepada Kristus dan FirmanNya mulai melakukan serangan balik. Saat ini kelompok gereja/kristen yang masih setia kepada Kristus dan Firman Tuhan adalah kelompok Kristen Protestan fundamentalis dan Kristen Protestan Injili, yang saat ini menjadi kelompok Protestan terbesar di AS (sekitar 35% dari total populasi). Kelompok Protestan Injili (Evangelical Protestant) inilah yang menjadi lokomotif, patriot, motor penggerak, pejuang, penopang, pemikir dan pelopor untuk membangun kembali kekristenan AS dari kehancuran/kebangkrutan. Kelompok Injili merupakan kelompok Kristen yang paling bertumbuh dan berpengaruh saat ini, baik secara politik maupun budaya (antara lain kelompok Tea Party). Mereka “berperang” untuk membawa kembali AS kepada Kristus dan berusaha membangun kembali AS sebagai bangsa Kristen yang kuat, yang takut akan Tuhan, lewat perjuangan politik, ekonomi, budaya, pendidikan, media dan filsafat. Ratusan universitas dan seminari besar telah dibangun untuk menjadi benteng-benteng kekuatan dan menara iman. Mereka berusaha membawa kembali Alkitab dan doa di sekolah, memperkuat keluarga-keluarga untuk Tuhan, memilih wakil-wakil rakyat yang berkomitmen dan berintegritas ilahi, mempersiapkan ratusan ribu hamba-hamba Tuhan untuk menggembalakan AS kembali dan mengobarkan kembali semangat misi dan kebangunan rohani Injili ke seluruh dunia.

Baca juga  Kemenpan RB Pastikan ASN IKN Perkuat Tata Kelola Birokrasi

Gereja Tuhan di AS sedang mengalami peperangan rohani melawan kuasa-kuasa setan yang ingin menghancurkan gereja/kekristenan. Yang paling dibutuhkan AS saat ini adalah bertobat kembali kepada Kristus dan berdoa agar Tuhan memulihkan AS dan membawa AS keluar dari krisis. AS harus bertobat kembali dari dewa-dewa asing dan ilah-ilah palsu, meminta pengampunan dosa atas 54 juta aborsi, dari dosa-dosa homoseks dan lesbianisme dan sikap suam-suam kuku gereja.

Salah seorang penginjil Protestan terbesar di Abad XX dan XXI ini, Billy Graham, akan mengadakan KKR terbesar di AS pada bulan Nopember 2013. Billy Graham telah berkotbah kepada lebih dari 215 juta jiwa di 185 negara. KKR akbar ini akan menjadi KKR terbesar yang pernah dilakukan di Amerika Utara, yang akan melibatkan jutaan orang dari seluruh AS dan seluruh dunia, yang kemungkinan akan menjadi KKR terakhir bagi Billy Graham yang tahun depan akan berusia 95 tahun. Thema KKR ini adalah “My Hope with Billy Graham”. Tujuan utama KKR ini adalah untuk menyerukan agar bangsa AS, gereja dan hamba-hamba Tuhan bertobat kembali kepada Tuhan Yesus dan berdoa agar Tuhan memulihkan dan membangkitkan AS dari badai krisis, dan mencurahkan Roh KudusNya bagi setiap anak-anak Tuhan dan masyarakat AS. Billy Graham dan para pemimpin gereja akan mengobarkan kembali bara api kebangunan rohani Protestan Injili ke seluruh AS, Kanada, Eropa, Amerika Latin dan ke seluruh dunia! Pada tahun 2012 jumlah misionaris Protestan yang bekerja di seluruh dunia mencapai lebih dari 140.000 orang.

Saat ini Allah sedang membangkitkan patriot-patriot dan pejuang-pejuang Kerajaan Allah yang berusaha untuk melawan kuasa-kuasa gelap yang berusaha menciptakan Amerika yang baru, suatu Amerika yang sangat berbeda seperti yang dimimpikan dan ditulis Bapa-Bapa pendiri Amerika. Amerika yang sekarang sedang dipimpin oleh roh yang lain. Allah sedang melahirkan revivalis-revivalis baru yang siap mengobarkan kembali semangat Reformasi Protestan gelombang kedua (seperti Peter Wagner, Bill Hamon dll), untuk melawan para sekularis anti Tuhan, atheis, humanis sekuler, sosialis utopis dan roh-roh penyembah berhala (roh-roh agama palsu) yang berusaha menghancurleburkan Amerika.

Berdoalah bagi AS, bagi para hamba Tuhan dan pemimpin-pemimpin gereja di AS! God bless America!