Sabam Maringan Halomoan Sihotang, (Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian & Perikanan (DKP3) Kota Tangerang Selatan) Dialog Terbuka dengan Komunitas Pelaku Usaha Tanaman Hias, Bonsai, Kelor, Anggur.

0
638

 

Sabam Maringan Halomoan Sihotang, (Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian & Perikanan (DKP3) Kota Tangerang Selatan) Dialog Terbuka dengan Komunitas Pelaku Usaha Tanaman Hias, Bonsai, Kelor, Anggur.

Tangerang Selatan Banten, Sabtu 29 Januari 2022.

Sabam Maringan HS Plt Kepala DKP3 di bawah kepemimpinan walikota Benyamin Davnie, sangat bersemangat untuk meluangkan waktu berkeliling menghadiri undangan dialog terbuka dan mendengar aspirasi langsung dari akar rumput kelompok komunitas pelaku usaha, pembudi daya tanaman hias dan bonsai di Taman Kota 2 Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan maupun komunitas lainnya.

Lahir dan besar dari keluarga petani di daerah Sumatera Utara dari kecil sudah terbiasa ikut membantu orang tuanya budi daya ikan hias, dan ikan konsumsi. Dalam 10 tahun ini selain bekerja sebagai ASN di Tangsel di sela waktu luangnya menekuni budidaya pembenihan dan penangkaran ikan lele dan ikan cupang di daerah Bandung dengan mengatur mikro organisme air, menekan biaya produksi dan percepatan masa panen. Mengatur sistem manajemen dari A ke Z sehingga ikan hasil panennya terdistribusi ke customer secara berkesinambungan dan merata sehingga terjaga stabilitas harga. Khusus untuk lele juga sangat diperhatikan cara pemeliharaan dan pakannya karena hal itu sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya.

Sabam Maringan menghadiri dialog terbuka Sabtu pagi, 29 Januari 2022 atas undangan dari pedagang tanaman hias dan bonsai Taman Kota 2 BSD yang diprakarsai Cahyadi, Mistari Kinanthi Bonsai dan kawan-kawan.
Para Pedagang Tanaman Hias dan Bonsai di Taman Kota 2 BSD menanyakan kejelasan status tanah agar dapat naungan payung hukum yang jelas mengenai tempat, dan di bawah binaan dinas apa sebagai mitra Pemkot Tangsel.

Baca juga  Indonesian American Lawyers Association (IALA) Sampaikan AMICUS CURIAE Kepada Mahkamah Konstitusi RI  

Saat perayaan Harganas (Hari Keluarga Nasional) di Tangsel beberapa tahun silam mereka ikut berpartisipasi mendekor acara tersebut secara sukarela.

Usai acara di Taman Kota 2 BSD Plt Sabam Maringan didampingi Febry Putra Kordinator Penyuluh (Korluh) BPP ( Balai Penyuluhan Pertanian) Tangsel dan Ketua KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) Tangsel H. Fahmi menuju ke undangan berikutnya yaitu penanaman kelor di dekat rel kereta Rawa Buntu dari komunitas Bina Cinta Lingkungan BSD dan penanaman anggur dari Komunitas Anggur Tangsel (KAT). Roy Nurdin selaku Ketua KAT, berharap kedepannya Tangsel dapat menanam dan menyediakan rootstock (batang bawah tanaman anggur). Saat ini ada sekitar 500 polybag yang akan ditanam. Sehingga tidak perlu mendatangkan dari daerah lain untuk rootstock tanaman anggur.

Dalam sambutannya Sabam Maringan HS menyebutkan bertani di Tangerang Selatan lahan hamparan sudah semakin sempit beda dengan daerah Serang, Lebak, Pandeglang. Harus lebih kreatif, inovatif misal Kawasan Pertanian Terpadu, agrowisata dengan lahan yang tidak terlalu luas, menjual hasil panen yang jumlah produksinya terbatas untuk memenuhi kebutuhan warga di Tangsel contoh cabe, jahe, kacang tanah, menjual tiket masuk kawasan agrowisata dan produk olahan turunan pasca panennya, paket pelatihan/edukasi untuk petani hobi yang banyak digemari oleh eksekutif muda menengah atas dan calon pensiunan, petani milenial dengan keterbatasan lapangan kerja di perusahaan-perusahaan.

Budi daya tanaman hias, bonsai termasuk dalam seni tani dan mempunyai nilai seni tinggi sehingga berpeluang meningkatan harga yang kadang di luar nalar. Pemerintah kota Tangsel melalui Plt DKP3 akan mensupport selaku fasilitator, mengecek keabsahan tanah garapan untuk fasum, fasos maupun lahan tidur agar dapat dimanfaatkan lebih produktif. Menampung aspirasi, diskusi rutin, menyiapkan ruang pameran, membuat grand design termasuk konsep pemasaran produk seni tani melalui jejaring medsos berdasarkan semua masukan dari 170 an komunitas kelompok tani yang terkait hoby maupun usaha kelompok tani yang sudah terbentuk di Tangsel.

Baca juga  Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (F-PDR) Meyakini Hakim MK Gunakan Hati Nurani dan Akal Sehat

Sebagai penutup pertemuan Febry Putra Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kota Tangsel menganjurkan agar setiap komunitas yang ada dengan jumlah anggota minimal 15 orang, fotocopy e-ktp, jenis komoditi, luasnya berapa, untuk diajukan ke kelurahan dan diinput ke google sehingga jika ada guest (tamu) dari mana saja dapat terlihat dalam pencarian di google komunitas apa saja yang ada di masing-masing wilayah.

(Lili Judiarti)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here