Hindari Kontak, Kemenag Harap Gereja Gelar Ibadah secara Online
Jakarta, Suarakristen.com
Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama berharap gereja bisa menggelar ibadah secara online. Ini dimaksudkan untuk menghindari kontak langsung antar jemaat.
“Gereja sebaiknya mengadakan kegiatan ibadah secara online agar proses ibadah bisa tetap berlangsung tanpa adanya aktivitas kontak langsung sesama warga jemaat,” pesan Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury di Jakarta, Sabtu (28/03).
Menurut Thomas, umat Kristen besok akan menggelar ibadah Minggu. Dalam kondisi wabah Korona (Covid-19) saat ini, gereja dan umat bisa bersama-sama melakukan upaya pencegahan. Salah satunya dengan membatasi kontak langsung antar jemaat.
“Saya mendengar informasi kalau ibadah Minggu akan digelar di rumah masing-masing. Saya kira ini baik untuk kondisi sekarang dan patut diapresiasi,” tuturnya.
Dikatakan Thomas, Ditjen Bimas Kristen telah menyampaikan surat imbauan kepada delapan persekutuan gereja Kristen di Indonesia terkait upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Mereka adalah Persekutuan Gereja-gereja Di Indonesia (PGI), Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI), Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII), Persekutuan Gereja-gereja Tionghoa Indonesia (PGTI), Persekutuan Baptis Indonesia (PBI), Gereja Orthodox Indonesia (GOI), Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Indonesia (GMAHK), dan Gereja Bala Keselamatan.
Dalam surat tersebut, lanjut Thomas, Ditjen Bimas Kristen mengimbau seluruh Gereja di Indonesia untuk tidak panik, senantiasa tenang dan berdoa, serta melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya dengan memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Gereja sebaiknya mengadakan kegiatan ibadah secara online agar proses ibadah bisa tetap berlangsung tanpa adanya aktivitas kontak langsung sesama warga jemaat
2. Selalu menjaga pola hidup sehat dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan konsumsi gizi seimbang, minum air putih minimal 8 gelas per hari, rajin berolahraga, istirahat yang cukup, dan tidak merokok.
3. Selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, tempat ibadah dan tempat kerja.
4. Menggunakan masker saat batuk, atau menutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam.
5. Menghindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit dengan gejala seperti demam, flu, batuk kering dan sesak nafas.
6. Makan makanan dan minum minuman yang dimasak sempurna.
7. Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah beraktifitas baik di dalam dan di luar rumah.
8. Bila demam, batuk atau kesulitan bernapas segera menghubungi dokter atau fasilitas kesehatan.
9. Gereja sebaiknya menyediakan hand sanitizer pada beberapa titik di sekitar tempat ibadah, serta menyediakan pelindung mikrofon sekali pakai (berbentuk foam) yang sewaktu-waktu dapat diganti. Sebaiknya pula aktivitas kontak langsung sesama warga jemaat dalam persekutuan dan pelayanan dapat diupayakan dengan cara yang lebih aman.
10. Memperhatikan informasi dan panduan resmi dari Pemerintah atau lembaga-lembaga terpercaya– terkait pencegahan dan penanganan penularan COVID-19.
Marilah kita bersama mendokan agar Indonesia dan negara lainnya dipulihkan serta diluputkan dari ancaman wabah COVID-19; demikian pula Roh Tuhan menganugerahkan kebijaksanaan-Nya kepada pemerintah dan seluruh elemen bangsa dalam menggumuli masalah ini.
Atas doa dan perhatian yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.
(Hotben)