Sensus 2020 Aman dari Kejahatan Siber
Jakarta, Suarakristen.com
Keamanan data yang digunakan pada Sensus penduduk 2020 akan terjamin aman dari pada gangguan-gangguan siber yang rawan terjadi di dunia maya karena akan menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
“Kami jamin akan aman karena dibantu kemananannya dari lembaga BSSN,” ujar Sekretaris Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri I Gede Suratha dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk “SP2020 : Satu Data Indonesia”, yang diselenggarakan di Ruang Serba Guna Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (13/2/2020).
Menurut dia, lembaga tersebut akan mengecek setiap aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh sebagai medium sensus 2020. Tujuannya, dengan mengaman setiap detail informasi yang terdiri dari data diri supaya tidak bocor ke ranah publik.
“Jangan sampai data bocor ada, karena BSSN mencek aplikasi-aplikasi yang dibangun untuk pencatatan sipil,” imbuhnya.
Kepentingan keamanan data, lanjut dia, karena seluruh registrasi penduduk yang dimiliki oleh Kemendagri sudah diserahkan untuk dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Sebanyak informasi pribadi 267 juta warga negara indonesia sudah diserahkan untuk menjadi modal utama dalam melakukan Sensus 2020.
“Sebanyak hampir 267 juta data sudah diserahkan November tahun lalu kepada BPS,” katanya.
Turut hadir sebagai narasumber dalam FMB 9 kali ini Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Pungky Sumadi dan Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Margo Yuwono.
Sensus 2020 Buka Peluang Sukses Kaum Milenial
Ajang Sensus Penduduk 2020 yang akan digelar 15 Februari hingga 31 Maret akan membuat perencanaan hidup kaum milenial lebih matang, sehingga peluang sukses di masa depan akan terbuka lebih luas di berbagai sektor.
“Dengan perencanaan yang baik, akan membuat kehidupan anak muda ke depannya lebih baik,” ujar Sekretaris Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri I Gede Suratha dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk “SP2020 : Satu Data Indonesia”, yang diselenggarakan di Ruang Serba Guna Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (13/2/2020).
Menurut dia, melalui sensus akan membuat data terkait dengan kondisi masyarakat menjadi lebih valid. Sehingga setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dapat tepat sasaran sesuai dengan kondisi nyata dari setiap penduduk di dalam negeri.
“Anak muda butuh data tunggal yang valid, bila tidak 50 persen hidupnya bisa gagal,” katanya.
Begitu pentingnya keterlibatan anak muda, kata dia, kini pihaknya akan melakukan serangkaian upaya untuk mengikutsertakan kaum muda dalam sensus ini. Pertama mengeluarkan edaran yang berbunyi seluruh masyarakat untuk ikut sensus ini.
Responnya dari surat diatas seluruh instansi yang ada di daerah mampu mendukung Sensus Penduduk 2020 ini. Tercatat sebanyak 514 pemerintah daerah tingkat kabupaten atau kota mendukung hal diatas. Disusul 34 dinas provinsi yang ikut mendukung hal satu data ini.
“Seluruh masyarakat instansi daerah menyadari betapa pentingnya data ini,” katanya.
Turut hadir sebagai narasumber dalam FMB 9 kali ini antara lain Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Pungky Sumadi dan Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Margo Yuwono.
Kegiatan FMB 9 juga bisa disaksikan secara langsung di www.fmb9.go.id, FMB9ID_ (Twitter), FMB9.ID (Instagram), FMB9.ID (Facebook), dan FMB9ID_IKP (Youtube).(**)