Medan, Suarakristen.com
Komite Pengusul Nobel Ekonomi Untuk Jokowi (KPNEJ)/The Committee Propose of Nobel Ekonomi For Jokowi (CPNEJ) memiliki optimisme yang tinggi bahwa target kebutuhan investasi sebanyak Rp 35.428 triliun untuk tahun 2020 – 2024 bisa terealisasi.
Hal itu disampaikan Ketua KPNEJ, Yonge Sihombing menanggapi rilis berita yang disampaikan oleh Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Pedesaan PPN/Bappenas Velix Vernando Wanggai tentang proyeksi kebutuhan investasi Indonesia tahun 2020 – 2024 di Jakarta, Senin 16 Desember 2019.
Adapun dasar pemikiran sehingga KPNEJ optimis target kebutuhan investasi bisa terealisasi antara lain: Pertama, karena Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang diperlukan pasar internasional. Kedua, karena Indonesia memiliki pasar domestik yang relatih besar untuk pemasaran hasil produksi industri;
Ketiga, karena iklim investasi di Indonesia saat ini sudah semakin kondusif, ditandai dengan kondisi keamanan sudah semakin membaik; regulasi investasi sudah semakin disederhankan dan dimudahkan; Keempat, komitmen pemerintahan Jokowi, sudah semakin membuahkan kepercayaan dari para investor.
Kelima poin itu, akan semakin memikat hati dan pikiran investor, jika seluruh pelaku pembangunan memiliki sifat, sikap, dan tindakan yang selalu welcome, familier, dan happy untuk menyongsong kedatangan para investor ke Indonesia.
Karena itu, kata Yonge, sifat, sikap dan tindakan yang melayani, semangat kerja, kompak, fokus, dan sinergi dari seluruh pelaku pembangunan amat diperlukan. Saya tidak ragu akan hal itu, kata Yonge, karena Presiden Jokowi sudah membangun sifat, sikap, dan tindakan yang selalu welcome, familier, dan happy untuk setiap kedatangan investor ke negeri ini.
Presiden Jokowi dalam sambutannya pada acara Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional RPJMN 2020 – 2020 di Istana Negara, Jakarta, Senin, 16 Desember 2019 juga menyempatkan untuk menghimbau, mengajak, mengingatkan, dan meminta kepada seluruh kepala daerah untuk membantu memberikan kemudahan investor yang mau menanamkan modalnya untuk pembangunan di daerah.
*Untuk Mndukung Terwujudnya Target Investasi 2020-2024, KPNEJ akan mengundang pelaku pembangunan*
Untuk mewujudkan target kebutuhan investasi Indonesia tahun 2020 – 2024, KPNEJ akan memberikan kontribusi melalui penyelenggaraan event seminar internasional pembangunanan ekonomi masyarakat pinggiran Indonesia yang berkelanjutan, direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Maret 2020, di Parapat, Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.
Potensi ekonomi masyarakat pinggiran Indonesia akan dilirik oleh para investor. Potensi ekonomi masyarakat pinggiran Indonesia ini merupakan salah satu poin yang akan kita angkat dalam seminar internasional.
Karena itu, melalui event ini, KPNEJ akan mengundang lembaga lembaga pembiayaan pembangunan internasional seperti World Bank (WB), Asean Development Bank (ADB), International Monetery Fund (IMF), Japan Economy and Business Indonesia Council (JEBIC), dan lembaga keuangan internasional lainnya.
KPNEJ kata Yonge akan mengundang Raja Belanda, Duta Besar Norwegia, Komite Nobel Ekonomi, Penerima Nobel Ekonomi Tahun 2020, Para Menteri Kabinet Indonesia Maju, DPR/DPD/MPR, para Gubernur, Bupati, Walikota, Akademisi, Pengusaha, dan Masyarakat.
Tujuannya adalah untuk memberikan ruang untuk saling berkomunikasi, bertukar pikiran, gagasan, dan kontribusi bagi seluruh pelaku pembangunan, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Karena itu, saya optimis bahwa target kebutuhan investasi Indonesia sebanyak Rp 34.428 triliun untuk tahun 2020 – 2024 bisa direalisasikan pemerintahan Jokowi.