Jakarta, Suarakristen.com
Erasmus Plus, program yang didanai Uni Eropa, memberikan dukungan kepada institusi pendidikan tinggi di Indonesia melalui berbagai program pengembangan institusional dan kapasitas sumber daya manusia. Hari ini, Uni Eropa menyelenggarakan sesi sosialisasi tentang dimensi internasional dari program Erasmus Plus kepada 100 orang perwakilan universitas dari seluruh Indonesia. Sesi ini dibuka secara resmi oleh Bapak Margus Solnson, Kepala Seksi Politik, Pers dan Informasi Uni Eropa untuk Indonesia, dan dihadiri oleh Bapak Purwanto Subroto, Phd, Kepala Sub-Direktorat Kerjasama Perguruan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
“Kami senang dapat mengumumkan kesempatan mengajukan proposal dan peluang pendanaan melalui program unggulan Erasmus Plus. Program ini terbuka untuk universitas-universitas di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Uni Eropa dan Pemerintah Indonesia memiliki visi yang sama untuk memajukan kualitas dan kapasitas pendidikan tinggi, dan kami berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam mencapai agenda tersebut,” jelas Bapak Vincent Piket, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia.
Program Erasmus Plus menawarkan beragam instrumen untuk mendukung institusi pendidikan tinggi, seperti program Capacity Building in Higher Education (CBHE), Erasmus Mundus Joint Master Degree (EMJMD), Jean Monnet dan International Credit Mobility (ICM).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengapresiasi dukungan Uni Eropa dalam membangun perguruan tinggi di Indonesia. Program Erasmus Plus sejalan dengan upaya Kementerian dalam memperkuat kemampuan perguruan tinggi Indonesia, khususnya melalui program, kegiatan dan pengalaman internasional.
Bapak Purwanto Subroto, PhD, mengatakan, “Kami berharap Erasmus Plus tidak hanya mendorong perguruan tinggi Indonesia untuk membangun pengalaman internasionalnya di luar negeri, tetapi juga dapat menyuguhkan pengalaman internasional di tanah air Indonesia. Kami telah menyaksikan suksesnya Program Erasmus Plus Summer dan Program Double Degree yang berjalan di sejumlah perguruan tinggi Indonesia. Lebih jauh, kami berharap dapat melihat kesempatan yang lebih luas bagi program-program mobilitas yang bersifat dua arah, resiprokal dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.”
Program Erasmus saat ini mendanai 35 proyek CBHE yang melibatkan 54 perguruan tinggi/institusi pendidikan tinggi Indonesia terkait berbagai topik, termasuk; pengembangan kurikulum, peningkatan akses dan kualitas pendidikan bagi mahasiswa berkebutuhan khusus, modernisasi pendidikan tinggi, pengembangan kewirausahaan di perguruan tinggi, serta penyerapan tenaga kerja bagi lulusan perguruan tinggi di era industri 4.0. Sementara, program Jean Monnet saat ini mendanai program di tiga perguruan tinggi di Indonesia, yang berfokus pada studi/kajian Eropa.
Melalui program Erasmus International Credit Mobility, sebanyak 1.290 mahasiswa dan akademisi asal Indonesia telah berpartisipasi dalam program belajar dan mengajar jangka pendek di berbagai perguruan tinggi Eropa. Sebaliknya, sebanyak 766 mahasiswa dan akademisi Eropa telah memetik pengalaman di Indonesia. Sementara, melalui program Erasmus Mundus Joint Master’s Degree, lebih dari 500 mahasiswa Indonesia telah berhasil meneruskan pendidikan S2 di Eropa.
Dukungan Uni Eropa tersebut sangat relevan untuk membantu Indonesia dalam mencapai target-target nasional, antara lain:
menyelaraskan pengembangan keterampilan di pendidikan tinggi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja
menjadikan akses pendidikan tinggi terbuka lebar, lebih inklusif dan meningkatkan jangkauan sosialnya
mendorong kapasitas inovasi pendidikan tinggi, dan meningkatkan efektivitas serta efisiensi pendidikan tinggi.
Informasi mengenai pembukaan pendaftaran proposal kerjasama dapat diperoleh melalui website: https://ec.europa.eu/programmes/erasmus-plus/node_en
(Hotben)