Memberi Sedekah

0
1364

Oleh: Stefanus Wiji Suratno

 

Matius 6:1-2 (TB) “Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.
Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

Tuhan Yesus memberikan sedikit perubahan cara memberi. Prinsip memberi adalah sangat baik dalam kehidupan bermasyarakat. Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Memberi lebih baik dari pada meminta. Tangan selalu di atas akan menjadi tuan sedangkan tangan di bawah selalu menjadi hamba. Prinsip memberi ini adalah prinsip merubah mental seseorang untuk tidak dipengaruhi oleh orang lain. Kejadian di masyarakat ini ternyata juga terjadi seperti jaman sekarang. KPK banyak melakukan operasi tangkap tangan kepada para pejabat karena mereka menerima uang dari para pemberi atau pemilik uang sebagai rasa atau ucapan terima kasih. Mereka menetapkan uang sesuai kesepakatan atas hasil usaha yang dilakukannya. Bila manusia tahan mental dalam prinsip memberi ini tentu akan sedikit orang yang melakukan kejahatan korupsi ini.

Lebih-lebih lagi yang Tuhan kehendaki dengan prinsip memberi yang memiliki motivasi agar dipuji orang lain. Hal yang dilakukan oleh orang Farisi ini dikritik Tuhan agar umatNya tidàk melakukan kebiasaan ini.

Tuhan Yesus tidak suka dengan adanya kepalsuan hidup. Apa yang kita lakukan dalam memberi tidak diperbolehkan Tuhan untuk mendapat pujian. Tetapi ibadah kita harus dilakukan dengan tersembunyi biar hanya Tuhan saja yang tahu ( Ibrani 12 : 28-29 ). Beribadahlah dengan rasa hormat dan takut kepada Allah. Orang Farisi dikritik karena dalam tata cara beribadah memiliki tujuan untuk mendapatkan pujian. Pujian pada diri sendiri ini merupakan kebencian dari Tuhan kepada orang-orang munafik.

Baca juga  Paviliun Taiwan Excellence di INAPA 2023, Sukses Pamerkan 21 Produk Unggulan dari 14 Perusahaan Taiwan

Marilah kita gunakan ibadah kita dengan menyenangkan hati Tuhan karena hanya kepadaNyalah kita wajib memuliakan namaNya. Karena Dia adalah sang pencipta maka semua umatNya harus menomorsatukan Allah diatas segalanya. Seperti harta benda , kekayaan, keluarga dan jabatan jangan menjadikan Mamon di mata Tuhan. Karena Allah kita adalah pencemburu maka kita hanya boleh menomorsatukan Dia dibandingkan dengan Mamon. Allah mengajarkan kerendahan hati agar ibadah kita dilakukan secara benar di mata Allah.

Semoga ayat alkitab ini memberikan koreksi perubahan tata cara ibadah kita untuk dilakukan hanya memuji dan membesarkan namaNya saja bukan untuk pujian pada diri sendiri.

Kesimpulan dan Doa :
Tuhan ajarilah kami menjadi umat yang tetap humble di mataMu dan supaya kami selalu memuliakan namaMu dalam segals ibadah kami.

Salam kasih
Stefanus Wiji Suratno

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here