Selamat pagi dan salam damai sejahtera bagi kita semua.
Oleh: Pdt Martunas P. Manullang
TUHAN, ALLAH YANG MAHA KUASA.
“Yang melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak terduga, dan keajaiban-keajaiban yang tidak terbilang banyaknya”(Ayub 9:10).
Melalui penderitaan yang terjadi pada diri Ayub, ia pun merenungkan hubungannya dengan Allah.
Ayub kemudian menyadari bahwa manusia tidak mungkin dapat berperkara dengan Allah.
Manusia adalah berdosa, Allah itu Mahakudus.
Manusia adalah lemah dan bodoh, tetapi Allah adalah Mahakuat dan Mahabijaksana.
Gunung dapat dipindahkannya tanpa diketahui orang. Dialah yang memberi perintah kepada matahari. Dialah yang membentangkan langit dan yang berjalan di atas gelombang laut.
Dengan kata lain, tidak ada seorang manusia pun yang dapat membantah Allah.
Tuhan jauh lebih besar dan lebih kuat daripada kita manusia.
Tuhan itu bijaksana dan berkuasa, sedangkan kita manusia adalah bodoh dan lemah.
Ayub terus bergumul dalam penderitaannya.
Namun kini ia tidak lagi mengeluh, ia justru semakin memercayai Allah.
Kita pun, sebagai orang percaya yang sudah mengenal Tuhan Yesus Kristus, yang pasti telah memahami berbagai kebutuhan kita, marilah kita, dalam pergumulan hidup yang kita alami masing-masing, tetap memercayaiNya. Inilah caranya, agar kita dalam penderitaan hidup kita, tetap memercayai-Nya dan selalu berserah diri kepada-Nya.
Dia, Tuhan, Allah Mahakuasa.
Tiada yang mustahil bagi-Nya ( Yesaya 55:8-9; Lukas 1:37 ).
Selamat beraktivitas di hari ini, Tuhan Yesus memberkati. AMIN.
Pdt Martunas P. Manullang