Oleh : Manohara Sitinjak, S.H ( Ara’Sit Ketum DPN RaJA)
———————————————
RaJA – Rumah Jokowi Amin
Di periode pertama pemerintahan Jokowi, beliau dikenal memilih wanita-wanita tangguh sebagai menterinya. Seperti Susi Pudjiastuti, Sri Mulyani, Retno Marsudi, Nila F Moeloek, Puan Maharani, Yohana Yembise dan Siti Nurbaya. Total ada 9 menteri wanita yang mendampingi Jokowi di periode pertama pemerintahannya.
Kali ini, siapa srikandi-srikandi yang cocok mendampingi Jokowi dalam menjalankan pemerintahan periode kedua dgn kabinet unggulnya ?
Di periode terakhir ini, Jokowi berulangkali menyatakan ia tidak akan takut apapun. Segala kebijakan yang berpihak pada rakyat akan langsung dieksekusi dengan sigap, tangkas, berani dan cepat. Lalu terbersit di pikiran saya tentang sosok wanita bertangan dingin dan bermental baja.
Ya, wanita itu Basaria Panjaitan. Ia layak untuk ikut duduk bersama Jokowi di pemerintahannya apabila tdk berada di KPK lagi.
Memang Jokowi membutuhkan Basaria untuk keseimbangan gender dan membutuhkan wanita berkualitas tinggi untuk ikut memberantas korupsi di negeri ini. Namun, keputusan tetap berada di tangan Jokowi.
Bagi saya, dimanapun Basaria ditempatkan, ataupun seandainya ditunjuk presiden Jokowi sebagai menterinya, bagi saya Basaria sangat layak untuk berkarya di salah satu lembaga pemerintahan untuk membangun bangsa dan Negara, karena posisi KPK yg strategis aja sudah terbukti mampu melaksanakan tugas dengan baik.
Basaria dikenal publik ketika ia mencatat sejarah dalam perjalanan KPK sebagai wanita pertama yang menduduki kursi pimpinan KPK. Latar belakang Basaria sebagai Polwan dengan pangkat tertinggi sebagai Inspektur Jenderal, sebuah pangkat tertinggi dalam sejarah Polwan, membuat wanita cantik dan humble ini dipercaya untuk duduk di jajaran tertinggi pembasmi korupsi di negeri ini.
Tidak mudah bagi Basaria Panjaitan untuk masuk ke KPK. Ia harus bersaing dengan ratusan pelamar lainnya. Puncaknya, ia lolos seleksi uji kelayakan di DPR RI. Tugas-tugas di KPK bukan hal baru bagi Basaria. Ia sudah malang melintang dalam penangkapan tindak kejahatan didalam instansinya yg lama.
Di awal karirnya sebagai Wakil Ketua KPK waktu itu, ia berjanji akan bersikap netral bila terjadi benturan antara KPK dengan kepolisian. Ini dikatakannya karena keberadaanya yang saat itu representasi kepolisian.
Karir wanita yg punya daya tarik ini, lahir pada tanggal 20 desember 1957 terbilang mantap di polisi sejak awal bekerja tahun 80-an. Jabatan penting seperti Kepala Satuan Narkoba NTT, Direktur Reserse Kriminal Polda Kepualauan Riau dan Penyidik Utama Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri pernah dijalani sebelumnya.
Pada perayaan HUT polwan ke-70, ia dinobatkan sebagai tokoh polwan karena prestasinya luar biasa. Belajar dan bekerja keras menjadi motto dalam hidupnya selama berkarya untuk negara. Dia juga berharap para penerusnya tidak hanya mengejar jabatan, namun juga terus melatih diri sesuai keahlian bidang masing-masing agar basaria lebih profesional.
Wanita kelahiran Pematang Siantar, ini merupakan sarjana hukum lulusan Sepamilsukwan Polri I tahun angkatan 1983/1984. Basaria masuk Sekolah Calon Perwira (Sepa) Polri di Sukabumi dan ditempa banyak disana. Lulus sebagai polwan berpangkat Ipda, Basaria langsung ditugaskan di Reserse Narkoba Polda Bali.
Dari sana, Basaria malang melintang di berbagai pos penugasan penting di kepolisian. Dia pernah menjadi Kepala Biro Logistik Polri, Kasatnarkoba di Polda NTT da menjadi Direktur Reserse Kriminal Polda Kepulauan Riau. Dari Batam, Basaria ditarik ke Mabes Polri, menjadi penyidik utama Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim.
Pengalaman selama dikepolisian yang sempat membuat namanya populer ketika ia memeriksa mantan Kabareskrim, Komjen Susno Duadji, soal pelanggaran kode etik. Kemudian tahun 2010 hingga 2015, Basaria menjabat sebagai Widyaiswara Madya Sespim Polri.
Selama bertugas di kepolisian, namanya sempat masuk daftar 100 wanita yang paling berpengaruh di Indonesia. Ia termasuk sosok atasan yang sangat lembut dan tegas dalam berkomunikasi dengan bawahannya, tidak segan-segan bawahannya yang menghubunginya dan berkeluh kesah dalam menjalankan berbagai tugas. Namun ia juga tidak pandang bulu saat situasi pekerjaan mengharuskannya untuk tegas dan lugas.
Sudah saatnya Jokowi kembali memiliki menteri wanita yang bertangan dingin dan bermental baja seperti Basaria. Semoga…….
Mari bu Basaria dorguk rempah nusantaranya agar tetap fokus menjaga Republik sekaligus memberantas korupsi.