Jakarta, Suarakristen.com
Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Pdt. Gomar Gultom meluncurkan buku berjudul ‘Bersyukur dalam Karya: Pdt. Gomar Gultom di Hati Keluarga dan Sahabat” di Kantor Pengurus Besar Nahdathul Ulama (PBNU), Jakarta (27/7/19)
Ada dua momentum penting dalam kehidupan Sekretaris Umum PGI Pdt. Gomar Gultom, M.Th., yaitu menapaki usia 60 tahun dan 33 tahun kependetaannya, menjadi spektrum dari peluncuran buku berjudul “Bersyukur dalam Karya: Pdt. Gomar Gultom di Hati Keluarga dan Sahabat,”,
Buku setebal 400 halaman ini berisi kesaksian, kesan dan refleksi para sahabat, mitra kerja dan kolega Pdt. Gomar Gultom tentang kiprah dan pemikiran Pdt.Gomar Gultom di pentas Kekristenan dan kebangsaan.
Dalam kata pengantar selaku penyunting buku ini, Ahmad Nurcholish dan Franky Tampubolon, mengungkapkan,”Melalui cerita dalam buku ini ingin mengatakan, bahwa Bang Gomar memiliki karakter dan kompetensi yang tinggi sebagai pendeta yang berguna tidak hanya bagi kalangan Kristen. Namun juga masyarakat luas khususnya bangsa Indonesia. Selain itu, Bang Gomar bisa juga dikatakan menjadi tokoh “di belakang layar” di balik kesuksesan banyak orang dan juga banyak kesuksesan advokasi masyarakat, bahkan juga di balik sejarah reformasi Indonesia dari Orde Baru ke Orde Reformasi.
Figur Pdt. Gomar yang tidak hanya berguna bagi gereja tetapi juga masyarakat, ditegaskan Ketua Umum PGI Pdt. Dr. Henriette T. Hutabarat-Lebang.
“Dalam buku ini sangat jelas bagaimana Pdt. Gomar dikenal oleh semua kalangan sebagai sosok yang tidak hanya memikirkan kepentingan gereja, tetapi juga kehidupan kebangsaan, dan kemajemukan di Indonesia. Kehadirannya menjadi simbol tidak hanya untuk gereja, tapi lintas iman, yang saat ini membutuhkan kerjasama dan bergandengan tangan dalam menghadapi tantangan yang ada. Buku ini bagi saya juga menekankan aspek relasi yang sangat penting dalam membangun bangsa,” ungkap Ketua Umum PGI saat menyampaikan kata sambutan dalam peluncuran buku tersebut.
Turut hadir memberikan kata sambutan Ketua Wantimpres Prof. Dr. Sri Adiningsih, M.Sc. Menurut Prof. Sri Adiningsih, Pdt. Gomar merupakan sosok pendeta yang kiprahnya tidak hanya aktif di komunitas Kristen saja, tetapi juga dalam bidang kebangsaan dan kemajemukan. “Benar apa yang disampaikan Budiman Sujatmiko bahwa kalau kita hanya berkutat dengan kelompoknya masing-masing maka bangsa ini tidak akan maju, dan Pdt. Gomar telah berbuat untuk semua elemen masyarakat, termasuk generasi muda melalui acara ini,” pungkasnya.
Ungkap Prof. Sri lagi, ‘Sebagai sesama anak bangsa, kita harus merajut kebangsaan dan kebhinekaan demi bangsa Indonesia. “Pembangunan telah dilakukan, tidak hanya fisik tetapi juga SDM. Namun memang masih ada ketimpangan yang lebar. Sebab itu, dengan perbedaan yang ada hendaknya tidak menjadi alat untuk perpecahan. Melainkan, dalam perbedaan itu kita dapat bersama-sama memajukan bangsa ini, dalam rangka meraih cita-cita para pendiri bangsa.”
Dalam komentarnya dalam buku ini, KH. Marsudi Syuhud menilai Pdt. Gomar telah menunjukkan betapa pentingnya kebersamaan yang intens, dan duduk bersama membicarakan solusi bersama, serta menunjukkan fungsinya menjadi kekuatan yang menyejukkan. Selain itu, sebagai pendeta yang tidak hanya mengurusi ibadah kekristenan saja, tapi sangat intens dalam menjalankan ibadah sosial sebagai penjaga moral bangsa.
Sementara itu, dalam menyampaikan kesan-kesannya tentang Pdt. Gomar Gultom, Prof. Franz Magnis Suseno melihat Sekum PGI sebagai pendeta yang melibatkan diri dalam perjuangan rakyat kecil demi hak-hak mereka, membantu untuk melawan kekuatan para raksasa perekonomian kita yang selalu mendapat dukungan dari kekuatan-kekuatan politik yang mengharapkan memanen untung. Pdt. Gomar ikut memperjuangkan hak-hak masyarakat adat, hak-hak dari para petani di tepian sungai Asahan, kelompok-kelompok minoritas, dan masyarakat marjinal.
Dalam kata sambutan peluncuran buku tersebut, Sekum PGI Pdt. Gomar Gultom menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. “Tanggal 27 Juli memiliki makna tersendiri dalam hidup saya. Secara khusus kepada bapak David Tobing yang punya inisiatif, tanpa sepengetahuan saya, ini menjadi kejutan yang luar biasa,” Ungkapnya.
Peluncuran buku Bersyukur dalam Karya: Pdt. Gomar Gultom di Hati Keluarga dan Sahabat, diawali dengan diskusi reflektif mengenai peran agama di tengah kondisi bangsa. Diskusi yang dipandu oleh Raja Juli Antoni ini, menghadirkan narasumber dari kalangan muda, diantaranya Nafidah I. Huda (PW GPII Jakarta Raya), Riaz Muzaffar (Pemuda Baha’i), Nico (Pemuda Katolik), Yugi Yunardi (Ketum DPN Paling), dan Budiman Sujatmiko (Komisi II DPR RI).
Tampak hadir dalam peluncuran buku ini para staf dan fungsionaris MPH-PGI, keluarga, sejumlah tokoh lintas agama, aktivis HAM, pimpinan ormas, pendeta, anggota legislatif, dan ratusan undangan lainnya.
(Hotben)