Oleh: Stefanus Wiji Suratno
Mazmur 76:11-12 (TB) (76-12) Bernazarlah dan bayarlah nazarmu itu kepada TUHAN, Allahmu! Biarlah semua orang yang di sekeliling-Nya menyampaikan persembahan kepada Dia yang ditakuti,
(76-13) Dia yang mematahkan semangat para pemimpin, Dia yang dahsyat bagi raja-raja di bumi.
Nazar adalah suatu janji seseorang kepada Tuhan dan harus ditepati.
1. Hana adalah seorang wanita yang tersakiti oleh madunya yaitu Penina sekalipun Hana disayang suaminya tetapi karena dia mandul akhirnya sering dihina oleh Penina. Suatu hari dia datang ke Bait Allah dan berdoa kepada Tuhan. Bila dia mengandung maka anaknya akan dipersembahkan untuk melayani Tuhan. Setahun kemudian dia mengandung dan melahirkan anak Samuel maka setahun setelah masa sapihnya dipersembahkanlah kepada Tuhan sesuai nazar yang diucapkannya. Setiap nazar harus dibayar. ( I Samuel 1 : 5-28 ). Samuel dari kecil hingga matinya melayani Tuhan seumur hidupnya sesuai nazar ibunya.
2. Yefta seorang panglima perang bangsa Israel bernazar bila dia bisa mengalahkan bani Amon maka apa yang pertama keluar dari rumahnya akan dipersembahkan pada Tuhan. Dan setelah berperang mengalahkan bani Amon lalu Yefta pulang ke rumahnya ternyata anak gadisnya yang tunggal yang menyambut Yefta. Dia sangat sedih sekali. Anaknya mengatakan lakukan saja apa yang ayah sudah bernazar kepada Tuhan. Lalu Yefta melakukan sesuai ucapannya. ( Hakim2 11 : 29-40 ).
Apabila sudah bernazar tidak menepati maka :
1. Akan banyak masalah yang terjadi sampai nazar itu ditepati untuk dibayar. ( Ulangan 23 : 21-23 ). Kalau tidak bernazar tidak berdosa tetapi bila bernazar tidak menepati itu berdosa. Karena nazar itu janji pada Allah maka segeralah tepati nazarmu ( Pengkhotbah 5 : 3-4 ).
2. Setiap nazar harus dibayar dan ditepati agar kita selalu sehat dan selamat ( Yesaya 19 : 21-22 ; Mazmur 22 : 26 ).
3. Nazar yang tidak dibayar akan menimbulkan bencana bagi diri kita dan orang lain yang tidak bersalah ( Yunus 1 1 : 16 , Nahum 1 : 15 ).
Semoga renungan ini menjadi peringatan buat kita semua mungkin pernah bernazar pada Tuhan tapi belum sempat menepatinya. Bayar nazarmu agar engkau tidak berdosa dihadapan Tuhan. Dan mungkin sebagai bahan introspeksi kenapa kita selalu gagal dan banyak masalah seperti nabi Yunus yaitu menjauh dari janji kita kepada Tuhan. Masih ada hari ini adalah kesempatan yang baik untuk menepati setiap janji kita.
Kesimpulan dan Doa :
Tuhan ingatkan semua janji-janji kami kepadaMu Tuhan agar kami segera untuk membayarnya.
Salam kasih
Stefanus Wiji Suratno
Dosen Program Doktor Theology and Ministry
Harvest International Theological Seminary