Oleh: Pdt.Lundu H.M. Simanjuntak
*_(Roma 14:17)_*
*_Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus._*
Paulus menasihati Jemaat di Roma agar tetap saling mengasihi di antara jemaat tanpa harus memaksa orang lain harus sama seperti kita atau orang lain kita paksa untuk melakukan apa yang kita lakukan. Jika kita melihat seseorang memakan makanan, sementara makanan itu tidak kita makan, maka jangan pernah menyalahkannya apalagi sampai membencinya.
Demikian juga sebaliknya jika kita suka memakan makanan tertentu, sementara orang lain tidak menyukainya, maka jangan pernah saling membenci. Jangan kita sampai saling menghakimi atau saling menghina hanya karena soal makanan yang menurut kita tidak boleh dimakan, tetapi dimakan orang lain.
Zaman sekarang ini ada orang Kristen yang mengatakan memakan daging babi itu tidak boleh dan berdosa kalau memakannya, karena binatang yang berkuku dua dilarang untuk dimakan pada
Perjanjian Lama, bahkan itu haram. Sementara orang Kristen yang mau memakan daging babi, mengatakan bahwa Perjanjian Baru memperbolehkan semua kita makan, sebab yang haram itu bukan yang masuk ke dalam mulut melainkan yang keluar dari mulut.
Di depan ayat harian hari ini Paulus memberikan kesaksian: Aku tahu dan yakin bahwa dalam Tuhan Yesus, tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis.
Sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih. Janganlah engkau membinasakan saudaramu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati untuk dia (14-15).
Jika kita mengatakan ada makanan yang menurut kita najis dan haram, baiklah itu hanya bagi kita najis dan haram dan jangan paksakan itu juga yang terjadi pada orang lain. Ayat hari ini berkata: Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Terlalu kecil Kerajaan Allah itu kita buat kalau untuk masuk ke sana hanya sebatas soal makanan dan minuman. Ingat jika kita berbicara soal Kerajaan Allah, maka itu berkaitan erat dengan soal kebenaran, soal ketaatan kita untuk melakukan perintah Allah di dalam Yesus.
Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Roma agar tidak terjebak soal makanan, namun melupakan hal-hal
yang sifatnya rohaniah, maka semua itu tidak akan berarti. Marilah kita dengan tekun di dalam hidup ini untuk berperilaku melakukan hal-hal yang mengarah kepada kedamaian.
Jika kita mau memahami orang lain, maka itu sama dengan kita akan saling memahami. Jika kita mau saling memahami, maka hal-hal yang
menurut kita tidak baik kita akan selesaikan dengan baik dan bukan dengan perselisihan yang membuat suasana menjadi gaduh.
Marilah kita masing-masing melakukan dengan sungguh-sungguh apa yang kita imani dan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus bagi kita, jangan saling mencari kekurangan orang lain dan membesarkannya, karena itu justru akan mencederai atau merusak pekerjaan Allah di dunia ini. Jadi marilah kita bersekutu satu dengan yang lain sambil memberikan dukungan untuk saling membangun, amen.
*DOA:*
*_Ya Allah, ajarilah aku untuk mau memahami orang lain dan tidak mencari-cari kesalahan orang lain, karena aku tahu hidup ini harus saling membangun, amen._*
*SELAMAT PAGI*
*DAN*
*SELAMAT BERAKTIFITAS*
*_(Pdt.Lundu H.M. Simanjuntak-Pdt Fungsional di Ktr HKBP Distrik VIII DKI Jkt)_*