HUMILITY

0
1051

Oleh: Galatia Chandra

 

Pada suatu hari yang cerah, Seorang filsuf yang sangat terkenal karena kepintarannya menaiki sebuah perahu boat kecil untuk pergi ke suatu tempat yang harus ditempuh kurang lebih selama 45 menit. Karena ia merasa bosan duduk di perahu tersebut, Filsuf itu pun mengajak pelaut yang ada di situ untuk berbincang-bincang.

Filsuf menanyakan kepada pelaut itu: ”Apakah Anda mengerti filosofi atau barangkali pernah mempelajarinya?” “Ga mengerti saya apa itu filosofi.” kata si pelaut. “Wahh, sayang sekali, Jika saya lihat usia Anda sekitar 40 tahunan, tahukah bahwa itu artinya Anda telah menyia-nyiakan 1/2 dari seluruh kehidupan Anda.

Apakah Anda mengerti matematika?” Filsuf tersebut bertanya lagi. “Ah saya orang tidak pernah sekolah, mana mengerti saya.” Jawab pelaut tersebut. Filsuf itu, Tertawa-tawa sambil menggelengkan kepalanya seraya berkata: “Hahaha benar-benar deh… Sayang sekali, bahkan Anda juga tidak mengerti akan matematika. Berarti Anda telah menyia-nyiakan ½ lagi dari kehidupan Anda. Betapa sia-sianya hidup Anda. Menurut saya, Anda tidak punya kehidupan sama sekali.”

Tiba-tiba ada ombak besar datang, membuat perahu tersebut terombang-ambing dengan kerasnya. Ada beberapa sisi bahkan mulai kemasukan air, Perahu tersebut akan tenggelam, filsuf tersebut sangat ketakutan. Tiba-tiba si pelaut pun bertanya pada filsuf: ”Tuan, apakah Anda bisa berenang?”

Filsuf dengan cepat menggelengkan kepalanya & berkata: “Saya tidak bisa, cepat tolonglah saya.” Pelaut itu pun menertawakannya dan berkata: “Berenang saja Anda tidak bisa! Lalu apa arti dari kehidupan Anda? Anda sungguh menyia-nyiakannya sebab sebentar lagi semua ilmu yang Anda katakan berguna itu menjadi tidak ada artinya karena Anda akan tenggelam dan mati, Sayang sekali.”

Semua orang sebenarnya memiliki kelebihan & kelemahan masing-masing. Bangga atas prestasi itu wajar-wajar saja, tetapi jangan sampai membuat diri sendiri menjadi sombong maupun angkuh akan prestasi tersebut. Ingatlah selalu bahwa diatas langit masih ada langit. Selalu ada orang yang lebih pintar dari kita & kita harus terus belajar dari kelebihan-kelebihan orang lain.

Sekalipun kita tau posisi kita lebih tinggi, tidak perlu juga kita merendahkan orang lain. Tahukah teori NLP (Neuro Linguistic Program) yang Namanya Leading & Pacing. Di dalam berkomunikasi dengan orang lain salah satu unsur penting adalah melakukan Pacing atau kita membuat posisi diri kita sama dengan dia. Sebab itu jika posisi kita adalah sebagai orang dengan posisi yang lebih tinggi dan lebih baik maka kita wajib menurunkan posisi kita agar kita bisa berkomunikasi baik dengannya.

Jadi ingatlah bahwa hanya orang-orang yang posisinya rendah lah yang selalu berusaha meninggikan dirinya. Orang yang posisinya sudah tinggi tidak perlu melakukannya. Sebab ia memang sudah tinggi. Inilah kunci dari Humility (Kerendahan hati).

Hargai setiap orang dengan kedudukan apa pun juga. Sekalipun ia supir, satpam, pembantu dll. Sebab mereka juga ada andilnya dalam kehidupan kita. Oleh karena merekalah kita bisa hidup lebih nyaman. Sebab itu hargailah dan stay humble.

_”Talent is God given. Be humble. Fame is man-given. Be grateful. Conceit is self-given. Be careful.”_ John Wooden

Have a GREAT Day! GC

 

Source: Hacking Your Mind Book

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here