BELAJAR MENDENGAR SUARA TUHAN 

0
1948

Oleh: P. Adriyanto

*”Untuk dia penjaga pintu membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya keluar.”*
*Yohanes 10:3*

Barangkali terjemahan dari The Amplified Bible seperti di bawah ini lebih dapat dimengerti:
*”Domba-domba mendengar suara (gembala) dan memperhatikannya dan dia memanggil domba-dombanya menurut namanya dan memimpin mereka keluar”

Untuk mendengar suara Tuhan dan mematuhinya, kita perlu bimbingan Roh Kudus. Tuhan mulai berbicara mengenai hal-hal yang sederhana dan bila kita mulai terbiasa, Ia akan berbicara tentang hal-hal yang berbobot. Roh Kudus akan membimbing kita secara bertahap untuk membantu kita guna mendengar suara Tuhan. Kita dapat belajar mendengarkan dengan roh kita ketika Tuhan berbicara.

Tuhan adalah gembala yang baik, Ia selalu mengingatkan domba-dombanya agar selamat dari segala bahaya yang mengancam.
Berikut ini adalah contoh dari suara Tuhan yang harus kita dengar:
✓ Jangan naik flight pertama dengan maskapai penerbangan ABC. Tuhan mengetahui apa yang akan terjadi, misalnya kecelakaan pada saat dalam perjalanan ke Bandara, atau pesawat ABC akan mengalami musibah.

✓ Jangan ambil pekerjaan itu, karena perusahaannya akan bangkrut.

✓ Pengalaman saya ketika baru menjadi mahasiswa di mana sebelumnya pernah saya sampaikan. Sahabat/tetangga saya (orang Arab) selalu mendesak saya untuk menjadi anggota PERHIMI, yang katanya anggotanya banyak yang cantik-cantik, sering mengadakan pesta dan banyak dosen yang bersedia membimbing study club, dan masih banyak pemanis lainnya. Namun, suara Tuhan mengatakan: “jangan kamu menjadi anggotanya, carilah GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia). Sementara banyak senior yang berlomba menawarkan formulir keanggotaan GMNI, HMI, PMKRI, CGMI dan lain-lain, tapi di Fakultas Ekonomi dan di Universitas, tidak ada itu GMKI. Tapi saya tetap bertekad mencarinya.

Pada hari Minggu di gereja GPIB, ada paduan suara yang terdiri dari beberapa orang dan diwartakan sebagai paduan suara GMKI. Saya sangat gembira sekaligus agak kecewa karena mereka semua sudah bapak-bapak. Walaupun begitu, saya jumpai mereka begitu keluar dari gereja dan mereka kesemuanya adalah mahasiswa dari APDN. Saya diajak ke asrama mereka yang sekaligus adalah Sekretariat GMKI. Pada hari itu juga saya resmi diterima sebagai anggota. Menurut mereka ada puluhan anggota yang lain dari IKIP dan dari perguruan tinggi yang lain, tapi mereka semua pasif dan banyak yang merangkap keanggotaan organisasi lain.

Ada seorang anggota dari Fak. Ekonomi dan sudah di tingkat V. Saya cari orang tersebut dan akhirnya bertemu (usianya pada waktu itu kira-kira sekitar 35 tahun). Waduh, anggota GMKI ini kok tua-tua ya?. Walaupun begitu tidak membuat saya kecewa. Ternyata Tuhan pakai saya untuk membangun GMKI ini.

Saya membentuk komisariat F.E kemudian meghubungi teman-teman di beberapa fakultas lain. Pada tahun 1964 saya diangkat sebagai Ketua Cabang dan pada tahun 1970 setelah saya lulus saya diangkat sebagai Koordinator Daerah Jawa Timur bagian Selatan,dan bagian Utara dipegang oleh Sdr. Frans Limahelu dari Cabang Surabaya. Sejak 1964, saya berusaha untuk menjadikan GMKI exist dan di kenal di kalangan mahasiswa dan umat Kristen. Kami pada waktu itu memiliki sekitar 170 + angota aktif. Sekretaris saya adalah Sdr. Herinto yang sekarang sudah sama-sama menjadi tua. Kami memiliki gedung Sekretariat di jl. Kelud 11, kemudian pindah ke gedung IMKA (YMCA).

Pada tahun 1966, PERHIMI yang ternyata adalah onderbouw BAPERKI (Berideologi komunisme) telah dinyatakan sebagai organisasi terlarang. Jadi Tuhan berbicara dengan saya, Ia punya 2 tujuan untuk saya:
1 Membangun GMKI cabang Malang dan sekaligus melatih kepemimpinan dan rasa percaya diri saya.

2 Tuhan telah menghindarkan saya dari keterlibatan dengan organisasi terlarang.

Coba dulu saya tidak mendengar suara Tuhan dan memilih kenikmatan dunia, saya akan seperti sahabat saya yang orang Arab, yakni berjualan meubel sampai kakek-kakek.

Tuhan adalah gembala yang baik.
*¹” TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang; ia memyegarkan jiwaku. ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya sebab Engkau bedertaku.”*
*Mazmur 23: 1~4*

* ² *”Akulah gembala yang baik yang memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.”*
*Yohanes 10: 11,14*

Kita harus selalu berusaha mendengar suara Tuhan, bukan bisikan iblis atau karena ketamakan, dan kesombongan kita. Kita orang-orang percaya adalah domba-domba Tuhan yang mengenal suara Kristus.
Amin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here