Oleh: Pdt. Stefanus Hadi Prayitno.
Shallom Aleichem.
Haleluya.
Selamat pagi Saudaraku yang terkasih dalam Yesus,
Rhema hari ini :
*” THE UNKNOWN GOD ”*N
Nas : _Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu. (Kisah Para Rasul 17:23)_
Jauh sebelum Kekristenan masuk ke tanah Batak, penduduk setempat sudah mengakui dan percaya adanya kekuatan dan kuasa lain, yang menguasai alam semesta dan kehidupan manusia. Mereka menyebutnya sebagai “Ompu Mulajadi Nabolon”.
Masyarakat Batak Toba menamai Allahnya (The High God) dengan Mulajadi Nabolon. Ada beberapa variasi nama yang dialamatkan kepada Allah Tinggi Orang Batak tersebut yakni: _Ompu Tuan Mulajadi Nabolon, Debata Mulajadi Nabolon, Mulajadi Nabolon, Ompu Silaon Nabolon. Dari beberapa variasi nama itu, nama “Mulajadi Nabolon’ merupakan nama yang paling umum dan sering digunakan dalam literatur Batak Toba.
Ketika Kekristenan masuk dan Injil disampaikan, kepercayaan tersebut menjadi *titik awal bagi para pemberita Injil di tanah Batak untuk menyampaikan kabar tentang Allah yang benar di dalam Yesus Kristus*.
Pada saat pemberitaan Injil,Rasul Paulus telah pergi ke Atena di Yunani. Atena adalah pusat intelektual dari zaman purba. Itu adalah kota _Aristoteles, Plato, dan Socrates. Paulus berjalan-jalan keliling Atena. Ia datang ke Puncak Areopagus.
Puncak Areopaggus dipenuhi dengan ratusan berhala. Para filsuf zaman itu berkumpul di sana. Di antara semua berhala-berhala itu. Paulus menemukan satu mezbah dengan sebuah tulisan yang bunyinya, *“Kepada Allah Yang Tidak Dikenal.*”_
Mereka memiliki banyak berhala dan banyak dewa, namun entah bagaimana mereka mengetahui di dalam hati mereka bahwa ada Allah yang mereka tidak kenal. Orang banyak berkumpul di sana dan Paulus mulai berkhotbah. Ia berkata, “Aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah Yang Tidak Dikenal… itulah yang kuberitakan kepada kamu” (Kisah Rasul 17:23)._
Rupanya, dibalik ketekunan mereka beribadah kepada para dewa, ada sosok yang tidak dikenal sekalipun sosok tersebut disembah. Penyembahan kepada Allah yang tidak dikenal itu pun menjadi _“pijakan awal untuk memberitakan Injil”, pertobatan, hari penghakiman, dan kebangkitan orang mati._*
Allah pun mengurapi pemberitaan Injil yang Paulus lakukan. Hasilnya, beberapa laki-laki, seorang perempuan, dan seorang anggota majelis Areopagus-sebutan untuk tempat pemujaan orang Atena-percaya akan berita yang Paulus sampaikan.
Jika hari ini kita dapat mengenal, menyembah, dan berelasi dengan Allah di dalam Yesus Kristus, kita patut bersyukur. Kita tidak menyembah “Pribadi yang tidak dikenal”, _tetapi Pribadi yang sangat dekat dan mengenal “Sang Pencipta”didalam namaTuhan Yesus Kristus adalah kebutuhan utama setiap manusia._*
Selamat Beribadah dengan Sukacita & Selamat Melayani Pekerjaan Tuhan saudaraku, serta marilah kita mengenal Dia lebih dalam dan hidup untuk menyenangkan hati-Nya, sampai kelak kita berjumpa dengan Tuhan Yesus di Surga.
Gembala Jemaat :
Pdt. Stefanus Hadi Prayitno.
Jesus bless you and family.