Oleh: Pdt Martunas P. Manullang.
Selamat malam dan salam damai sejahtera buat kita semua.
Itulah satu hal yang ditekankan pada ayat renungan hari ini.
Selengkapnya ditulis sebagai berikut: “Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang “. (Amsal 13:20).
Dalam Amsal pasal 13 ini memberi gambaran tentang bagaimana sebaiknya hidup ini dijalani atau disikapi.
Misalnya, jika kita ingin agar hidup kita terasa nyaman, maka kita perlu menjalani kehidupan ini dengan melakukan kebenaran atau hal yang benar.
Mengapa? Karena dengan kebenaran, maka kita akan lebih nyaman dan aman. Selain itu, dengan melakukan kebenaran, kita menjadi hidup berhikmat.
Dan kebenaran yang mendasari hikmat tersebut, akan membuat pililihan dalam hidup ini semakin baik, efektif dan efisien.
Dengan kata lain, hidup adalah suatu kesempatan untuk berbuat baik dan menjadi pelaku kebenaran.
Selanjutnya, dijelaskan bahwa dalam hidup ini, penting sekali untuk menerima didikan yang benar dari TUHAN.
Mengapa?
Karena orang yang menerima didikan akan menjadi bijak dan berakal budi.
TUHAN mendidik umat-Nya dalam kebenaran, sehingga orang akan semakin terdorong untuk hidup dalam kebenaran, bertahan dalam melakukan kebenaran, bahkan memaksimalkan kebenaran itu.
Inilah antara lain yang diharapkan, sehingga pada ayat renungan hari ini, Amsal 13:20a: “Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak”.
Kalau tidak, maka orang akan menerima akibat-akibat sebagai resiko yang harus ditanggung, bila orang hidup dalam ketidakbenaran.
Amsal 13: 20b : “Tetapi siapa bertsman dengan orang bebal menjadi malang.”
Satu hal lagi yang kita temukan dalam Amsal 13 ini, sama seperti pada hampir seluruh Kitab Amsal adalah, dorongan atau anjuran kepada para pendengarnya, untuk ambil bagian dalam mendidik orang lain, khususnya tanggung jawab orang tua terhadap anak-anak mereka, untuk mendidiknya.
Karena orang tua memiliki tanggungjawab akan pertumbuhan dan perkembangan iman dan karakter anak-anak mereka.
Mendisiplinkan anak dalam kasih, mewariskan kebajikan, kesalehan, dan karakter yang mulia.
Singkatnya, didikan orang tua akan membawa kehidupan bagi anak-anak mereka.
Kita pun, saat ini dan masa yang akan datang, peru terus menerus mengoreksi cara berpikir dan bertindak anak-anak kita, agar mereka dapat bertumbuh dengan memiliki pengertian tentang kebenaran.
Oleh karena itu marilah kita terus mdmohon kepada TUHAN, agar Dia memberi kita hikmat, sehingga kita memiliki hikmat dalam cara mendidik yang benar. Bukan hanya kita, tetapi anak-anak kita pun akan hidup berdasarkan hikmat yang dari TUHAN.
Selamat beraktivitas di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.
Pdt Martunas P. Manullang.