UPAH PARA PELAYAN TUHAN

0
3268

Oleh:  Pdt.Lundu H.M.Simanjuntak

1 Korintus 9:13

Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?

Setiap kali kita mau menuruti apa yang diperintahkan Allah untuk kita lakukan, sekalipun itu  berat yang pasti Allah tidak akan membiarkan kita begitu saja. Allah yang adalah sumber dari segala berkat tentu mempersiapkan segala sesuatu sebagai berkat bagi orang yang mau dipanggil dan bersedia untuk terus setia kepadaNya.

Lihat saja Abraham, dibalik kesetiaannya untuk mengikuti semua perintah Allah, ternyata Allah mempersiapkan berkat besar yaitu seorang anak yang lahir dari istrinya (Sarah) yang sudah berusia 90 Tahun. Demikian juga Nabi Elia yang selalu setia untuk melakukan perintah Allah, walau banyak menghadapi tantangan seperti terjadinya musim kering dan sulitnya mendapatkan makanan, ternyata Allah mempersiapkan berkat makanan dan minuman dari seorang janda miskin di Sarfat.

Allah ternyata selalu mengapresiasi dan menghargai setiap orang yang mau dipanggil sebagai perpanjangan tangan Allah untuk menyatakan kebesaran Allah dan melakukannya dengan sungguh-sungguh serta hati yang tulus. Allah tidak akan membiarkan para hambaNya menjalani kehidupannya yang banyak mengalami tantangan itu, dan pasti mencukupkan kebutuhannya.

Orang Lewi yang bekerja di Bait Allah tidak dibiarkan begitu saja, tetapi Allah menghargai pekerjaan mereka serta memberi upah atas kesetiaan pelayanan di Bait Allah. Artinya bahwa hingga saat ini Allah tidak membiarkan begitu saja para pelayanNya menghabiskan waktunya, namun juga menjamin akan tersedianya kebutuhan mereka.

Semua itu berlanjut hingga kepada suasana Perjanjian Baru, seperti yang disaksikan Rasul Paulus:  Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?

Allahpun tentu telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu. Dalam konteks sekarang mezbah itu bisa diartikan tempat penyembahan, tempat peribadahan, tempat berdoa, tempat menyampaikan persembahan, rumah ibadah atau Gereja.

Berbicara tentang Gereja tentu tidak terlepas dengan jemaatnya atau orang-orang yang dipersatukan dalam sebuah lembaga Gereja. Jadi mereka yang bekerja di tempat Kudus dan yang melayani mezbah adalah mereka yang bekerja di “Ladang” Tuhan (Gereja) dan yang mendapatkan penghidupannya (upah) dari Gereja (umat/jemaat).

Oleh karena itu jemaat Tuhan (anda/kita) diberi tugas dan tanggungjawab untuk memperhatikan kebutuhan atau keperluan para pelayan Tuhan. Jangan pernah membencinya, melainkan perkakukanlah para pelayan Tuhan dengan baik serta memperhatikan kebutuhannya, karena memang mereka mendapatkan penghidupannya dari pelayanannya, amen.

SELAMAT MALAM DAN SELAMAT BERAKTIFITAS

(Pdt.Lundu H.M.Simanjuntak-Jkt)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here