Oleh: Pdt.Lundu H.M.Simanjuntak
(1 Raja-raja 17:7-16)
Setiap orang yang percaya kepada Allah namun tidak disertai dengan sebuah ketaatan yang sungguh-sungguh, maka kepercayaannya tidak memiliki arti apapun itu. Sebaliknya seseorang yang percaya kepada Allah dan diteruskan dengan sebuah kepatuhan untuk melakukan perintahNya, maka Allah sedang mempersiapkan sebuah kesuksesan baginya.
Kepatuhan itu akan melahirkan berkat yang luar biasa sekalipun awalnya terlihat sangat berat dan hampir putus asa. Sering kali terjadi kepatuhan seseorang atas keinginannya untuk melakukan Firman Allah tertunda dikarenakan ada rasa egois yang tinggi, merasa hebat dan sanggup melakukan segalanya.
Seorang anak mendapatkan perhatian khusus dari orangtuanya dan bahkan disayang serta dipenuhi setiap permintaannya karena ketaatannya kepada orangtuanya. Tentu demikian pula sikap Allah bagi umatNya yang selalu setia kepadaNya.
Untuk itu jangan pernah merasa bosan mengikuti jalan Allah dan melakukan apa yang dikehendakiNya. Sekalipun ada banyak kesulitan hidup yang kita lalui bahkan jiwa kita terasa terancam, jangan pernah kendur semangatmu untuk terus berTuhan.
Berkat pertolongan Allah pasti akan turun dan nyata bagimu, jika engkau terus tekun beribadah kepadaNya. Seorang janda yang biasanya dikasihani dan selalu mendapatkan banyak berkat dari Allah, eh kok sekarang malah menjadi sumber berkat bagi seorang nabi?
Ingatlah!!! Biasanya kalau orang yang setia kepada Allah, pasti lebih mengutamakan kehendak Allah dari pada kehendak sendiri. Itulah yang terjadi pada Elia, walau sedang mengalami musim lapar dan haus, ia tetap setia kepada Allah.
Orang kecil, miskin dan tidak memiliki apa-apa selain hanya tepung segenggam dan sedikit minyak dalam buli-buli, ternyata sedang dipersiapkan Allah untuk meniadi sumber berkat bagi Elia. Semula si janda miskin itu keberatan dan menolak perminttan Elia untuk makan, namun semua berubah hanya dalam waktu yang singkat.
Saat Elia mengatakan bahwa Tuhanlah yang menyuruhnya, saat itu pula si janda miskin itu berubah dan menjadi sumber “kehidupan” bagi Elia. Kesempatan baik itu sungguh dimanfaatkan oleh si Janda miskin, sehingga mujizat Allah nyata dalam kehidupannya.
Ketaatan Elia atas Firman Allah justru membuatnya semakin merasakan mujizat Allah yang luar biasa. Tempat yang tadinya tidak menjanjikan apa-apa, seketika berubah meniadi “apa-apa”, lapar menjadi kenyang dan orang miskin menjadi sumber penolong.
Saat Elia meminta minum, si janda dengan senang hati untuk mengambil dan memberikannya, namun saat Elia meningkatkan permintaannya menjadi roti, si jandapun keberatan dan mulai membesar-besarkan kekurangannya, kemiskinannya. Tetapi pada saat Elia mengatakan JANGAN TAKUT, tepungmu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli tidak berkurang, si jandapun mengecilkan bahkan menghilangkan kekurangan dan kemiskinannya, kemudian membesarka iman percayanya kepada Allah.
Ketaatan si janda atas Firman Allah melalui Elia membuatnya menjadi orang yang bermurah hati. Bagaimana dengan saudara? Jadilah orang yang selalu taat akan Firman Allah, karena itu akan membuatmu menjadi orang yang bermurah hati, amen.
SELAMAT HARI MINGGU
DAN
SELAMAT BERIBADAH
(Pdt.Lundu H.M.Simanjuntak-Jkt)