Terbuai Pada Zona Kenyamanan (Comfort Zone) Yang Membawa Kebinasaan

0
2012

 

 

Oleh: P. Adriyanto

 

 

*_”kata-Nya lagi kepada mereka: “berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung daripada kekayaannya itu.”_*

*_Lukas 12:15_*

 

Zona kenyamanan (comfort zone) adalah

*jebakan iblis* yang mencelakakan. Orang yang ingin sukses, tidak pernah merasa nyaman dengan hasil apa adanya yang telah dicapainya. Orang sukses tidak boleh menjadi *camper,* tapi ia harus terus mendaki sebagai *climber.*

Perumpamaan klasik yang sering dipakai untuk menggambarkan zona kenyamanan dan akibat gatalnya ialah tentang *kodok rebus.*

Seekor katak nyemplung ke dalam air dalam panci di atas kompor yang baru saja dinyalakan apinya. Pada mulanya sang katak merasa nyaman berendam dalam air yang mulai terasa hangat. Karena merasa nyaman, sang katak tertidur, ketika air mulai mendidih, ia sudah terlambat untuk melompat, sehingga ia mati terebus di dalam panci.

 

Saya khawatir akan sikap Zohri juara dunia lari 100 meter untuk usia 20 tahun yang diselenggarakan di Tampere, Finland. Karena prestasinya, ia telah mendapat sambutan yang luar biasa mulai dari Bandara Suta, sampai mendapat kesempatan berjumpa dengan Presiden Jokowi di istana, mendapat hadiah tanah dan rumah serta rumahnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat direnovasi total.

Semoga dengan sambutan, penghargaan dan hadiah-hadiah yang diterimanya, tidak akan membuat Zohri terjebak pada zona kenyamanan, dan ini harus dibuktikannya dalam Asian Games sebentar lagi.

 

Pada saat saya masih remaja, saya mendengar kisah abang dari kakak ipar saya, seorang pengusaha otobus (PO). Mulanya dia hanya memiliki sebuah bus, tapi kemudian dengan cepat berkembang menjadi puluhan bus dan menjadikannya sebagai orang kaya.

Menjelang kematiannya, ia sangat menderita karena tidak bisa mati-mati. Berdasarkan penjelasan seorang pendeta (mereka adalah orang Kristen), pasti orang ini mempunyai jimat. Hal itu dibenarkan oleh istrinya. Di rumah mereka ada sebuah kamar yang hanya boleh dimasuki oleh suaminya yang ternyata menggunakan *pesugihan.* Di dinding kamar kosong tersebut menancap boneka monyet kecil, dan di bawahnya terdapat bunga-bunga yang sudah mengering dan tungku dupa. Ketika boneka monyet tersebut dicabut, baru sang suami bisa meninggal dengan tenang.

Memang pada mulanya iblis memberi kenikmatan yang luar biasa agar setelah manusia merasa nyaman dan melupakan serta meninggalkan Tuhan, maka korbannya akan diseretnya ke dalam kerajaan maut.

 

Orang yang mencintai uang yang bekerja mati-matian mulai dari pagi sampai larut malam, akan melupakan istirahat, cuek terhadap keluarga sehingga menimbulkan perceraian, terlebih lupa beribadah kepada Tuhan. Setiap hari orang yang sudah dirasuki oleh *workalholic* dan cinta uang hanya tidur rata-rata 2 jam saja, itupun tidak terlepas dari mimpi kereta api yang berbunyi duit, duit, duit. . . sebagai tanda kereta apinya akan ngebut.

*”Siapa yang mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya.”*

*pengkhotbah 5:10*

 

Firman juga telah memberi nasehat kepada kita agar kita tidak menjadi hamba uang, walau uang itu penting. Apabila kita merasa cukup dengan apa yang sudah kita terima, maka Tuhan berjanji untuk tidak akan meninggalkan kita.

*”Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”*

*Ibrani 13:5*

 

Uang dan harta adalah godaan manusia sepanjang masa, sehingga kita harus super hati-hati dalam menyikapinya. Kita harus selalu dekat dengan Tuhan agar Ia selalu memberi pelita bagi jalan kehidupan kita. Uang dan harta juga merupakan sumber dari berbagai dosa mulai dari pencurian, perampokan, pembunuhan, berbagai bentuk fraud dan korupsi dan yang paling berbahaya adalah melupakan dan meninggalkan Tuhan karena mengejar yang.

Amin.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here