Oleh: P. Adriyanto
“Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar daripada itu.”
*Karena itu Ia katakan:*
“Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
“Yakobus 4:6”
Ada kisah suami-istri yang berpakaian sangat sederhana yang datang ke Harvard University untuk menjumpai pemimpin universitas tersebut. Melihat penampilan mereka yang sangat sederhana dan nampak seperti orang dari pedesaan, Sekretaris Universitas enggan melayani mereka dan mengatakan pemimpin universitas sedang sibuk. Suami-istri tersebut dengan sabar menunggu sampai 4 jam. Melihat mereka tidak pergi juga, maka terpaksa Sekretaris tersebut melapor kedatangan tamu yang tidak meyakinkan kepada pemimpinnya dengan harapan sang pemimpin dengan cepat dapat mengusir tamu tersebut.
Dengan rasa jengkel dan muka garang pemimpin universitas menemui kedua tamunya.
Segera perempuan tua yang merupakan tamu tersebut menceritakan maksud kedatangan mereka.
Putra mereka yang kuliah pada tahun pertama di Harvard University telah meninggal dunia, dan mereka ingin mendirikan tugu peringatan buat putranya. Mendengar penjelasan tersebut sang pemimpin dengan nada jengkel mengatakan, tidak ada tugu peringatan yang boleh di bangun di kampus ini. Kalau saya izinkan ada berapa ratus tugu peringatan di sini.
Sang suami menjelaskan bahwa tugu peringatan yang mereka maksudkan adalah pembangunan sebuah gedung. Dengan nada sinis, pemimpin universitas mengatakan bahwa biaya pembangunan gedung akan menelan biaya USD. 7.5 juta, dengan harapan agar para tamunya malu dan tahu diri.
Ternyata suami-istri tersebut adalah:
*Mr. & Mrs. Leland Stanford, jutawan Amerika.
Karena maksud baiknya ditolak, mereka sepakat untuk membangun kampus universitas sendiri di Palo Alto – California.
Berdirilah *Stanford University* dengan kampus seluas 3 hektar lebih yang kemudian menjadi universitas terkemuka di Amerika dan terkenal dengan pengembangan teknologinya (Google dilanjutkan dari universitas ini).
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan *Spiritual Narcissist* itu?
“A spiritual Narcissist is someone who used the gospel to build themselves up while they turn others down”.
[ *_”Seorang spiritual narcissist adalah orang yang memanfaatkan firman Tuhan untuk meninggikan dirinya sendiri dan menekan/merendahkan orang lain”_*]
Ada beberapa tanda-tanda dari seorang spiritual narcissist:
✓ Suka mempromosikan diri sendiri dengan mengemukakan kesuksesan-kesuksesan yang telah dicapai, karir dan jabatan serta kekayaannya.
*”Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang lain yang tidak kau kenal dan bukan bibirmu sendiri “*
*Amsal 27:2*
✓ Suka menyerang/mencampuri percakapan orang lain.
✓ Menggunakan firman Tuhan untuk pembenaran pendapatnya sendiri.
✓ Tidak punya integritas, ia selalu
mengucapkan kasih, tapi tidak pernah melakukannya.
✓ Banyak bicara tapi tidak mau mendengar orang lain, seperti pemimpin Harvard University dan banyak boss besar di perusahaan-perusahaan.
Ingat firman di bawah ini:
*” Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah.”*
*Yakobus 1:19*
Orang yang selalu meninggikan diri akan direndahkan Tuhan, jadi untuk apa sebenarnya bersikap sombong dan angkuh?
*”Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu.”*
*Yesaya 2:11*
Bukti lain bahwa Tuhan tidak berkenan kepada orang yang sombong:
* *”TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh.”*
*Mazmur 138:6*
* *”Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat dan mulut tipu muslihat.”*
*Amsal 8:13*
* *”Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari tahtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah.”*
*Lukas 1: 52*
* *”Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”*
*Lukas 14:11*
Kesombongan adalah lawan dari kerendahan hati. Tuhan senang kepada orang-orang yang rendah hati dan Ia akan memberkatinya.
Level 5 leader, yakni pemimpin-pemimpin yang sukses di dunia selalu memiliki hati yang humble. Mereka selalu mengatakan kesuksesan businessman corporatenya adalah berkat jasa dan kerja keras semua karyawannya.
Amin.