Tahirkanlah Hatiku ya Allah

0
1488

 

 

Oleh: Pdt Martunas P Manullang.

 

Selamat siang dan salam damai sejahtera bagi kita semua.

 

“Tahirkanlah Hatiku ya Allah’

 

Dari Mazmur 51:12: “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!”

 

 

Dosa, dapat memengaruhi hidup manusia melalui fisiknya, seperti: mata, pikiran, telinga, hati, roh dan mulut. Bahkan kehilangan persekutuan dengan Tuhan dan sukacita dari Tuhan. Semua itu dirasakan Daud.

Itulah sebabnya, di sini dia menyampaikan permohonannya kepada TUHAN.

 

Permohonan yang sangat khusus dan utama.

Di sini, ia menginginkan hati yang murni dan roh yang teguh.

Agar Tuhan menjadikan hatinya yang murni dan membuat baru rohnya, sehingga ia menjadi teguh, kokoh, kuat.

 

Daud menyadari hanya Tuhanlah yang dapat mengubah hati manusia.

 

Hanya Dialah yang dapat menciptakan hati yang ditahirkan, disucikan dan dibarui.

Ia ingin, agar dengan roh yang teguh dan dibarui itu, akan memampukan dia tetap setia kepada Tuhan.

Dosanya, membuat dia bukan saja kehilangan roh, tetapi terancam keselamatannya karena Tuhan menjauh darinya.

 

Rohnya sudah sangat lemah, dan ia inginkan pengampunan dari Tuhan sebagai awal dari bangkitnya kesadaran akan ketergantungan mutlak kepada Tuhan disepanjang jalan hidupnya.

 

Kalau Tuhan menjauh, dan tanpa roh yang dari Tuhan, maka hidupnya tidak berarti, ia tidak dapat mengenali kehendak Tuhan, apalagi melakukannya dengan taat dan setia.

 

Kesadaran tentang kehadiran Tuhan dalam hidupnya, kehadiran yang memberi roh yang rela, sehingga ia siap untuk melaksanakan kehendak Tuhan. Melakukan kehendak Tuhan, di tengah banyaknya tantangan dalam kehidupan.

Itu yang diinginkan Daud. Dan ini hanya mungkin, jika Tuhan berkenan memberikan Roh-Nya kepada Daud.

 

Bila roh itu telah ada dalam dirinya, maka ia (hidupnya) tidak akan terpisahkan lagi dari Tuhan.

 

Kehadiran Tuhan dalam dirinya, melalui roh-Nya, akan membuat Daud menerima kekuatan yang baru. Dengan kekuatan ini, akan dapat memampukan dirinya untuk mempersembahkan seluruh hidupnya (totalitas dirinya), totalitas hidupnya bagi Tuhan.

 

Hati yang murni, hati yang diperbarui, hati yang ditahirkan dan batin yang mendapat kekuatan yang baru, itulah yang dapat melayani Tuhan setiap saat, setiap hari.

 

Bagi kita yang hidup di zaman ini, penyesalan, pengakuan dosa, dan hidup baru, perlu menjadi bagian yang setiap hari kita bawakan ke hadapan Tuhan.

Menerima dan merasakan pengampunan-Nya kiranya menjadi pengalaman hidup kita setiap hari.

 

Persekutuan dengan Tuhan, dan menerima kekuatan baru, yaitu hati yang dibarui, juga kiranya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup keseharian kita.

 

Dengan kata lain, siapa pun kita, setiap hari, marilah tetap memohon kepada Tuhan : “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!”.

 

Selamat beraktivitas di hari ini, Tuhan Yesus memberkati. Amin.

 

Pdt Martunas P Manullang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here