Oleh: Stefanus Widananta
Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah
Hosea 4;6a
Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan satu sama lain perlu saling kenal.
Demikian juga, seharusnya manusia perlu mengenal siapa Penciptanya.
Namun sayang, banyak orang tidak mengenal Penciptanya.
Sebagai pengikut Kristus, kita berpikir dengan rajin berbuat baik, rajin ke gereja dan berdoa, secara otomatis membuat kita kenal dengan pribadi Tuhan.
Memang berul, itu adalah sarana yang baik untuk mengenal Dia, asal saja kita melakukan semuanya itu bukan sekedar rutinitas dan formalitas, tetapi kita datang beribadah dengan penuh kerinduan.
Disamping itu, dalam kenyataannya, banyak pengikut Kristus yang hampir tidak pernah membaca, menggali dan merenungkan firman Tuhan, dengan kata lain, bagaimana kita mau mengenal Tuhan kalau kita sendiri tidak mau mengenal firman-Nya?
Alkitab berkata, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”.
Firman Tuhan adalah pelita bagi hidup kita, firman Tuhan membuat fondasi hidup kita menjadi kokoh, walaupun badai menerjang hidup kita, kita tidak akan goyah, walaupun banyak penyesat dan nabi-nabi palsu di sekitar kita, kita tidak akan terseret untuk mengikutinya, kenapa demikian? Karena segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Tidak cukup untuk mengenal Tuhan kita dengan rutin datang ke gereja dan rajin berdoa, kita perlu membaca, menggali dan merenungkan Alkitab setiap hari, supaya kita tidak binasa, Pemazmur mengatakan, “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku”.
Tuhan Yesus memberkati.