Hati Manusia

0
1675

 

 

Oleh: Pdt. Anna Vera Pangaribuan

 

 

Selamat pagi untuk kita semua, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita sekalian.

 

Amsal 27:19, Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu.

 

HATI MANUSIA

 

Sebuah keberhasilan seseorang yang telah menjadi jutawan ditengah-tengah hidup kita saat ini, lebih dominan disandang oleh mereka yang memiliki latarbelakang atau background yang sangat memotivasi. Hal ini dapat kita lihat dari latarbelakang keluarga yang tergolong miskin dan kurang mampu. Namun, daya juang dan semangat untuk berhasil di masa depan bagi mereka adalah sebuah upaya yang dikerjakan dengan gigih. Hal yang sangat utama adalah pengenalan akan diri sendiri secara khusus terhadap kemampuan intelektual, etika dan komitmennya. Sehingga pada akhirnya mereka akan memperoleh buah yang manis di dalam hidupnya. Hal ini juga tidak terlepas dari komitmen dirinya akan keyakinanya kepada Allah. Hubungan spritualitasnya dibangun dengan baik dan kokoh terhadap Allah. Hampir 99 persen mereka mengakui bahwa semua keberhasilan yang diraih atas dasar izin Allah bukan karena kekuatan dan usaha mereka. Selebihnya berasal dari pengenalan dirinya sendiri dan dukungan dari keluarga.

 

Di dalam buku Amsal sering sekali kita menemui nasihat dan pengajaran dari Allah yang mengarah kita menjadi manusia atau hamba yang berkualitas. Prinsip buku Amsal ini adalah mengarahkan orang percaya kepada jalan Allah bukan kepada kehendak manusia. Melalui jalan yang ditunjukkan oleh Allah kepada mereka maka orang percaya akan memperoleh keselamatan, keberhasilan, kejayan, kemakmuran dan kebahagiaan dari Allah. Keselamatan kali ini dilihat dari sudut pengenalan akan diri sendiri dan hubungan sesamanya. Mengenal orang lain sangatlah mudah tetapi mengenal diri sendiri adalah pekerjaan yang sangat sulit. Tetapi Allah mengatakan bahwa seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu. Manusia dapat mengenal dirinya apabila ada cermin yang dilihat dalam bentuk air. Melalui itu manusia dapat lebih baik mengenal dirinya sendiri. Cermin ini diartikkan dengan sesama manusia itu sendiri melalui hati manusia. Sehingga perlunya hubungan yang harmonis terhadap sesama manusia untuk mencapai dan memperoleh keselamatan yang diberikan oleh Allah kepada manusia.

 

Saudaraku kekasih, kita tahu kemajuan jaman ini banyak sekali hubungan yang semakin direnggangkan oleh teknologi yang canggih saat ini. Krisis komunikasi, krisis kasih, dan krisis hubungan baik telah merambat kemana-mana. Bagaiamana lagi kita saat ini mengenal diri kita yang seutuhnya apabila hubungan kita pun saat ini sudah mulai terkikis oleh kemajuan jaman ini. Maka, tidak banyak lagi diantara kita yang mempunyai semangat untuk selamat dan berhasil sebab saat ini sudah serba ada dan instan. Selamat atau memperoleh hidup yang kekal hanyalah sebatas perenungan dan rutinitas di Ibadah, tidak lagi sebuah kehidupan yang menjadi bagian dari hidup kita di dunia ini serupa harinya. Oleh kerena itu, marilah kita tetap menjaga hubungan yang baik kepada sesama kita sebagaimana hubungan terhadap sesama manusia adalah cerminan hidup kita sebagai manusia yang benar menurut kehendak Allah. Biarlah hati kita senantiasa penuh ucapan syukur kepada Allah; biarlah hati kita senantiasa rindu melayani Tuhan dan sesama; biarlah hati kita senantiasa penuh kasih sayang kepada Allah, keluarga, saudara-saudara, teman-teman dan sesama; biarlah hati kita senantiasa lemah lembut, murah hati, suka membantu orang lain tanpa pamrih; biarlah hati kita gemar bersaksi tentang kasih Allah.  Secara khusus menjaga hubungan yang intim kepada Allah di dalam iman kepercayaan kita. Dengan demikian kita akan memperoleh keselamatan dan sukacita yang dari pada Allah di dalam hidup kita. Amin

 

HAPPY DAY

 

Selamat beraktifitas untuk kita semua

Salam Marturia

Pdt. Dr.Anna Vera Pangaribuan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here