Oleh: Pdt.Dr. Anna Vera Pangaribuan
Selamat pagi untuk kita semua, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita sekalian.
1 Korintus 3:16, Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
KAMU BAIT ALLAH
Sebuah pohon akan kelihatan dari buah yang dihasilkannya. Semakin manis buah yang dihasilkan sebuah pohon maka orang akan mengusahakan segala cara untuk meraihnya, bahkan buah itu mengalami penderitaan melalui lemparan yang dilakukan oleh orang-orang kepadanya. Namun, lemparan itu tidak akan merubah rasa dan kualitas dari pohon yang menghasilkan buah yang manis itu. Buah yang manis itu tetap manis meskipun ada beberapa yang melempari dia dengan batu dan kayu. Sama halnya jika kita tinggal di dalam Allah dan Allah di dalam kita melalui kehidupan kita, maka kita tetap anak Allah yang tetap melakukan perbuatan yang benar dan adil. Meskipun tantangan di dalam kehidupan kita silih berganti, Allah tetap di dalam kita. Semalam baru saja kita merayakan peringatan hari turunnya Roh Kudus, ini juga membantu kita memahami bagaiamana Allah tinggal di dalam hidup kita melalui Roh Kudus.
Paulus menegaskan pernyataan bahwa hidup manusia adalah gambaran bait Allah. Gambaran ini merupakan karunia dari Allah yang diberikan oleh Allah kepada manusia sebagai bentuk kehadiran dan penyertaan Allah. Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Allah juga akan membinasakan mereka yang merusakkan dan membinasakan baitNya. Dengan begitu bukan berarti jemaat di Korintus tidak melakukan apa-apa, melainkan melalui gambaran bait Allah pada hidup jemaat, jemaat semakin mengenal dan melakukan apa yang berkenan terhadap Allah, yaitu sikap yang rohani bukan yang jasmani. Tanpa ada perselisihan dan arogansi antar jemaat, sehingga terciptalah kesatuan dan keberagaman yang saling menghormati serta menghargai. Fokus jemaat harus diletakkan pada fungsi bait Allah di dalam hidup mereka. Bait Allah adalah kesaksian hidup jemaat di dalam hidupnya melalui kepercayaan akan Yesus Kristus.
Saudaraku kekasih, saat ini kita diperhadapkan dengan pengertian bahwa kita adalah bait Allah. Bagaimana kita memahami bahwa kita adalah bait Allah? Menjadi bait Allah bukan berarti kita harus menjauhi hal yang buruk, tetapi bagaimana bertahan atas tantangan dan hal yang buruk yang datang ke dalam kehidupan kita. Sebab Allah telah berjanji bahwa ia akan membinasakan siapa saja yang membinasakan baitNya. Marilah kita tetap bertahan sebagai bait Allah dengan berbagai tantangan yang kita hadapi saat ini dan tantangan yang akan datang. Sebab Allah setia melindungi kita dan memelihara kita. Melalui hubungan kita dengan Allah maka kita juga telah membuktikan bahwa hidup kita dikuasai oleh Roh Kudus, hal ini akan terlihat dari perbuatan dan perkataan kita. Tubuh kita adalah Bait Allah. Karena itu kita tidak boleh mencemarkan dan menajiskan tubuh kita dengan dosa-dosa perjinahan, percabulan, homoseks dam lesbianisme (LGBT). Amin
HAPPY DAY
Selamat beraktivitas untuk kita semua
Salam Marturia
Pdt.Dr. Anna Vera Pangaribuan