Pengharapan Berlandaskan Iman kepada Kristus

0
1543

 

 

Oleh: P. Adriyanto

 

 

 

“Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tubir”

*Ibrani 6: 19″

 

 

Setiap perusahaan harus memiliki visi (obsesi/ impian/ harapan) dalam jangka panjang. Tanpa visi ini, perusahaan terkait tidak bisa berkembang dan tidak dapat menjamin kelangsungan hidupnya walau dalam jangka pendek.

 

Sama halnya dengan manusia, bila ia tidak mempunyai pengharapan/cita-cita dalam hidupnya, maka ia akan merasa hidupnya hampa dan tidak berarti sama sekali.

Pengharapan dalam Tuhan tidak akan mengecewakan, Dia tidak akan meninggalkan kita sendiri bila kita dalam kesesakan dan keputusasaan.

Tuhan peduli dan akan memberi sinar pengharapan yang melegakan.

 

Saya teringat pada masa kecil akan lagu pujian *_Whispering Hope_* karya Septimus Winner yang diciptakannya pada 250 tahun yang lalu (1868).

Sebagian dari lirik pujian tersebut adalah:

*Wait, till the darkness is over*

*Wait, till the tempest ia gone*

*Hope for the sunshine tomorrow*

 

*Tunggulah, sampai kegelapan berlalu*

*Tunggulah, sampai badai berlalu*

*berharap untuk sinar matahari esok*

Setelah kegelapan dan badai berlalu, pasti akan terbit sinar matahari.

Kita harus hidup dalam kasih Kristus sesuai dengan nasehat rasul Paulus berikut ini.

*”Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa.!”*

*Roma 12:12*

 

Kita juga harus bertekun dalam iman atas janji pengharapan dari Kristus karena Ia adalah setia.

*”Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia yang menjanjikannya setia.”*

*Ibrani 10:23*

 

Dalam keadaan senang dan susah, kita tetap harus tetap berpengharapan kepada Yesus, karena Yesus adalah dasar pengharapan kita.

Amin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here