Oleh: Pdt. Anna Vera Pangaribuan
Selamat pagi untuk kita semua, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita sekalian.
Yohanes 11:25b, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,
Bila kita merenungkan peristiwa peringatan kematian Yesus dan peristiwa kebangkitanNya, maka secara umum pemahaman kita adalah dosa kita telah ditebus dan kita diselamatkan dari belenggu dosa. Kematian dan kebangkitan Yesus menjadi landasan iman kita sebab ada banyak pengamat dan pengajar tentang kematian di Dunia ini, tetapi hanya Yesuslah yang dibangkitkan oleh Allah dari antara orang mati. Kemudian pengalaman rohani ini harus diperhatikan dengan baik agar iman kita tetap percaya akan kuasa Yesus saja. Bukan hanya sekedar informasi dari kisah di Alkitab tetapi peringatan ini hendaklah menjadi sebuah pemahaman yang mendalam bahwa Yesus telah menebus kita dari belenggu dosa dan memberikan hidup yang kekal. Berbicara hidup kekal adalah bagian dari makna kebangkitan. Kebangkitan yang dipahami secara umum ada dua bagian, yaitu kebangkitan jasmani, itulah yang menjadi pemahaman dibangkitkan di akhir zaman. Kemudian kebangkitan rohani, itulah yang dimaksudkan dengan hidup kekal. Tuhan Yesus adalah Tuhan yang berkuasa atas dua macam kebangkitan tersebut.
Di dalam Injil Yohanes ini, Yesus diberitakan sedang memasuki daerah pelayanan yang cukup keras menolak ajaran dari Tuhan Yesus. Di dalam pribadi murid-muridNya sempat mengalami keraguan kalau Yesus harus kembali ke daerah pelayanan yang sudah menolaknya. Tetapi didaerah tersebut ada yang sakit parah hingga mengalami kematian, yaitu: Lazarus yang dibangkitkan oleh Yesus dari kematian, ini adalah sebuah tanda dan bukti nyata bahwa kuasa Yesus berkuasa atas kehidupan dan dunia ini. Yesus dengan tegas menerangkan kepada mereka bahwa memang ada kebangkitan yang akan datang yaitu kebangkitan fisik diakhir jaman, tetapi pemahaman yang paling dalam dijelaskan oleh Yesus bahwa siapa yang percaya kepada Yesus akan hidup meskipun dia mati. Pemahaman ini mengarahkan fokus mereka jangan hanya kebangkitan fisik tetapi fokus pada kebangkitan rohani. Yesus berkata: Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.
Saudaraku kekasih, kita juga diperhadapkan dengan posisi murid-murid Yesus pada waktu itu yang fokus hanya kebangkitan fisik. Lazarus yang menjadi rencana Allah yang dibangkitkan dari kematian merupakan wujud kuasa Yesus yang telah diterima dari Allah. Sehingga di dalam kehidupan kita ini, manakah yang lebih dominan kita pikirkan, kebangkitan fisikkah? Atau kebangkitan rohani? Ada banyak memang jemaat Kristen, tetapi apakah rohaninya juga Kristen? Apakah perilakunya juga Kristen? Apakah perkataannya juga Kristen? Semua itu, kembali ke diri kita pribadi, apakah kita telah dibangkitkan Yesus di dalam pengertian rohani kita di dalam kehidupan kita sehari-hari? Atau kebanyakan pola pikir kita hanya tertuju pada kebangkitan fisik di akhir jaman nanti? Oleh karena itu, marilah merasakan kebangkitan yang telah diberikan Yesus Kristus kepada kita saat ini. Amin
HAPPY DAY
Selamat beraktivitas untuk kita semua
Salam Marturia
Pdt. Anna Vera Pangaribuan