Oleh: Pdt. Stefanus Hadi Prayitno
“Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.”
(Galatia 6:7)
Ada hukum-hukum yang mengatur segala sesuatu yang kita lakukan dalam hidup.
Ada hukum gravitasi yang ditemukan Newton yang pada dasarnya mengatakan bhw benda-benda sifatnya jatuh ke bawah, dengan kata lain, apa yang di atas pasti akan turun ke bawah.
Kemudian ada hukum termodinamika, yang intinya mengatakan bahwa segalanya akan rusak dimakan waktu.
Dan tentu saja, ada Hukum Murphy: Jika ada yang sesuatu berpotensi salah, maka hal itu akan menjadi salah (biasanya di waktu yang tidak menguntungkan, tepatnya).
Lalu ada hukum Alkitabiah tentang menabur dan menuai yang kita temukan dalam Gal 6: 7-8: “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.”
Ada sisi negatif dan positif dari hukum Alkitab ini.
Jika kita menabur di dalam kedagingan, maka kita akan menuai kebinasaan.
Kita mungkin berpikir bahwa tidak akan ada konsekuensi dari hal buruk yang kita buat, tapi itu salah.
Konsekuensi itu akan muncul pada akhirnya.
Tetapi kita juga akan menuai apa yang sudah kita tabur dalam mewujudkan rancangan Allah.
Seiring berjalannya waktu, kita akan melihat teman-temam yang sudah keluar dari jalur dan segala perbuatan yang mereka lakukan, kemudian kita memandang hidup kita dan berkata, “Terima kasih Tuhan, saya belum keluar dari jalan-Mu.”
Sementara yang lain menabur benih keburukan, taburlah benih rohani.
Sementara yang lain mengejar kesenangan, kejarlah iman.
Sementara yang lain mengejar pesta pora, kejarlah doa.
Sementara yang lain mengejar kenikmatan seksual, kejarlah kekudusan.
Sementara yang lain mengejar dunia, kejarlah surga.
Sehingga ketika yang lain menuai kebinasaan, kita akan menuai kehidupan.
Menaburlah dalam Roh, dan kita akan menuai hidup yang kekal.
Halelluyah..
IMANUEL
JESUS bless you..