Oleh: Dr.Ir. Mangapul Sagala.
Prof. M. Anis Yth. Apa kabar Anda dan seluruh pimpinan dan staf UI? Kiranya tetap sehat dalam memimpin Universitas tercinta, Universitas Indonesia.
Sungguh sangat mengejutkan dan memalukan membaca kejadian Jumat siang ini di Kampus UI, di mana ketua BEM UI, sdr Zaadit memberikan kartu kuning kepada Yth. Presiden Jokowi.
Jika Papua yang menjadi acuan, mengapa tidak menghadiahi Bapak Presiden dengan bunga atau sejenisnya sebagai tanda penghormatan, penghargaan dan terimakasih? Bukankah seluruh rakyat Indonesia, bahkan dunia mengetahui betapa besarnya kemajuan yang dicapai di Papua? Apakah Sdr. Zaadit tidak membaca betapa luar biasanya pembangunan di Papua di masa presiden Jokowi?
Kita dapat menyebut secara khusus sarana transportasi, jalan TOL yang begitu bagus dan megah. Itu dibangun dengan susah payah, melintasi gunung-gunung terjal dan jurang yang sangat dalam. Pencapaian seperti itu belum pernah terpikirkan selama kepemimpinan presiden sebelumnya.
Apakah Sdr. Zaadit sudah begitu abai (ignorant) sehingga tidak mengetahui perubahan ekonomi yang sedemikian besar pada masa pemerintahan Presiden Jokowi? Sebagai perbandingan, harga bensin dan semen yang sebelumnya melambung tinggi, berlipat kali dibanding harga di kota lain di Indonesia, menjadi normal, relatif sama.
Karena itu, sebagai alumnus UI, yang pernah memimpin UI, terpilih menjadi Ketua BPM, Biro pendidikan menyatakan protes keras atas tindakan memalukan Sdr Zaadit tersebut.
Sebagai alumnus dan mantan Ketua Persekutuan Oikumene Universitas Indonesia, saya mengajak semua warga PO UI, juga Persekutuan ILUNI UI serta lembaga resmi di UI menyatakan protes keras atas tindakan Zaadit tersebut.
Sungguh, sikap menutup mata dan tidak tahu berterimakasih, berlawanan dengan ajaran kasih yang telah diajarkan dalam Kitab Suci (Yohanes 13: 34-35).
Sikap yang ditunjukkan Sdr. Zaadit bukanlah sikap terpuji yang selama ini diajarkan di UI. Saya juga sangat yakin, berdasarkan pengenalan pribadi kepada Prof. M. Anis, sebagai sahabat lama dan rekan seperjuangan di Jurusan Metalurgi UI, bagi Anda, apa yang dipertontonkan Sdr. Zaadit merupakan tindakan bodoh, nekad dan memalukan. Sikap tersebut, sangat jauh dari standard anak-anak didik mahasiswa UI, terlebih lagi seorang ketua BEM UI.
Sebagai akibat tindakan tersebut, selayaknya, Sdr Zaadit mendapat peringatan keras dan bimbingan dari pimpinan, serta tidak pantas menjabat sebagai Ketua BEM UI.
Demikian surat terbuka ini, kiranya berguna dan mendapat perhatian Bapak dan bagi semua pembaca.
Kiranya Allah senantiasa memberkati semua civitas academica UI dan selalu memberi teladan, menjadi berkat bagi seluruh rakyat Indonesia.
Salam hormat,
Dr.Ir. Mangapul Sagala.
NB.
Saya melampirkan link di bawah sebagai tanda persetujuan.
Dinilai Lakukan ‘Tekel Keras’, Mahasiswa UI Beri Kartu Merah Untuk Ketua BEM