Oleh: Christian T
*Renungan BGA (Baca Gali Alkitab )*
*Bacaan Alkitab : Markus 2:18-2*
*Syalom, sahabat-sahabat setia pembaca BGA yang terkasih dalam Kristus Yesus,*
Pada suatu kali orang-orang memprotes dan mempertanyakan tentang mengapa murid-murid Yesus tidak berpuasa, sedangkan orang-orang Farisi dan pengikut Yohanes Pembaptis berpuasa berkenaan saat itu sedang merayakan Hari Pendamaian. Orang-orang Yahudi berpuasa untuk mendapatkan pengampunan dosa dan selain daripada itu berdasarkan tradisi agama Yahudi mereka melakukan puasa dua kali seminggu, yakni Senin dan Kamis.
Apa jawaban Yesus saat itu ?
Yesus menjawabnya dengan menjelaskan makna berpuasa khususnya pada konteks itu dan makna menjalankan ritual agama pada umumnya dalam tiga gambaran :
Pertama: Mempelai laki-laki. Yesus digambarkan sebagai mempelai laki-laki dan murid-murid-Nya atau gereja-Nya sebagai mempelai wanita. Saat mempelai laki-laki sedang ada bersama dengan mempelai wanita, maka pada saat itu tidak perlu berpuasa. Mereka akan berpuasa saat mempelai laki-laki itu diangkat dari mereka ( artinya saat Yesus naik ke sorga ) (19)
Kedua: Secarik kain yang belum susut atau masih baru tidak bisa ditambalkan pada baju yang tua dan sudah koyak, maka baju akan semakin besar koyaknya (21).
Ketiga: Anggur yang baru tidak mungkin diisikan pada kantong yang tua, sebab tentu akan mengoyakkan kantong tua itu. Tentunya anggur yang baru itu akan diisikan pada kantong yang baru (22).
Pada penggambaran yang pertama, Yesus mengatakan bahwa ada saatnya para murid-Nya akan berpuasa ketika mempelai laki-laki ( Yesus ) tidak lagi bersama-sama dengan mereka (20).
*Sahabat BGA yang terkasih dalam Yesus,* apa arti penjelasan Yesus ini berkaitan dengan hal berpuasa ?
Untuk memahami ini, maka perlu sedikit melihat kebelakang dan konteksnya pada saat itu. Sebelumnya Yesus sudah banyak melakukan mukjizat penyembuhan dan terutama Yesus makan bersama para pemungut cukai di rumah Matius (Lewi). Para orang Farisi dan ahli Taurat sangat membenci Yesus karena Yesus cepat sekali sangat populer, dan apa yang diajarkan -Nya dan dilakukan-Nya sangat luar biasa dan tidak pernah terjadi dan dilihat oleh orang -orang Yahudi. Mereka sangat membencinya karena kalah populer dan tentu takut kehilangan pengaruh yang pada akhirnya akan menggangu pendapatan mereka. Dan selain daripada itu Yesus mendobrak tradisi keagamaan mereka. Yesus sungguh melakukan pembaharuan yang sangat radikal.
Apa yang diajarkan dan dilakukan Yesus tidak hanya sekedar di omongan saja, melainkan diwujudnyatakan. Yesus melakukan blusukan dan mengajar di muka umum dan juga langsung menyentuh hati dan memenuhi kebutuhan dan harapan mereka. Yesus melakukan pembaharuan ( reformasi ) dalam kehidupan beragama. Tidaklah demikian dengan para ahli Taurat dan orang Farisi yang sangat eksklusif.
*Sobat yang terkasih,* marilah kita mempeaktekkan kehidupan agama atau iman kepercayaan kita menjadi hidup yang menyentuh dan memenuhi kebutuhan mereka yang sedang membutuhkan pertolongan dan jalan keluar. Kita melakukan ritual agama seperti puasa bukan hanya sebatas tradisi atau rutinitas yang tak bermakna atau juga sekedar dilihat dan dipuji orang , melainkan sungguh-sungguh dari dalam hati dan berdasarkan iman.
Jadi Injil adalah Kabar Baik tentang keselamatan dan kita mau dan harus hidup baru di dalamnya. Yesus membawa pembaharuan ( reformasi ) dalam hidup keagamaan dan iman kepercayaan sesuai dengan nubuat nabi Yehezkiel : *” Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya ” ( Yeh 36:26-27 )*
Tuhan Yesus memberkati.
Salam dan doa
Christian T