Oleh: Pdt. Anna Vera Pangaribuan
Selamat hari Natal untuk kita semua.
Nats 1 Kor 4: 1
Saudaraku yang kekasih, tibalah saatnya kita bersukacita karena Yesus telah lahir ke dunia.Itu yang kita rayakan sekarang ini.
Kata “rahasia” dapat kita lihat di 1 Korintus 4:1 “demikianlah hendaknya orang memandang kami sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadaNya dipercayakan rahasia Allah”. Kerahasiaan Allah diberikan Allah kepada hambaNya, termasuk rasul Paulus, yang mana berita kesukaan tentang Yesus Kristus dinyatakan. Hal ini sudah dimulai dari masa Perjanjian lama tentang pemberitaan kehadiran sang Juruselamat hingga pada jaman Perjanjian baru. Berita suka cita pada malam ini adalah berita tentang kelahiran Yesus Kristus dalam puji-pujian (Doksologi). Hal ini dijelaskan oleh Paulus yang mengarah hidupnya kepada kemuliaan bagi Allah yang telah menguatkan hambaNya yang menyampaikan berita sukacita tersebut agar seluruh bangsa percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.
Apa yang menjadi makna dari teks khotbah malam ini untuk kita dalam rangka menyambut kelahiran Yesus?
a. Melalui peringatan ini, kiranya semakin jelas bahwa kita menyaksikan kasih sayang kita akan Tuhan Yesus yang telah melepaskan kita dari kuasa dosa, kematian dan maut. Melalui kesediaan kita untuk menyaksikan namaNya diseluruh dunia ini, seperti rasul Paulus yang telah menerima anugerahNya. Hendaklah demikian juga sikap kita, seperti anak yang selalu dikasihi oleh Kristus. Janganlah lagi mengulangi perbuatan dosa tetapi lakukanlah segala perintah Allah di dalam hidup kita.
b. Seperti rasul Paulus yang menekankan bahwa melalui orang –orang disekelilingnya yang menyakini bahwa ia menjadi kepercayaan yang menjaga rahasia Allah. Hendakalah juga orang yang disekeliling kita menyaksikan perbuatan kita yang menjaga kekudusan Allah, termasuk ke golongan apapun kita di lingkungan kita. Tanpa batas waktu, tempat, status, biarkan mereka menyaksikan hidup kita seperti hamba Allah.
Dengan demikian muncullah akan apa yang akan kita lakukan di dalam hidup kita melalui rahasia Allah di dalam hidup kita sebagai hamba Allah:
1. Persekutuan yang baik dengan Allah. Kiranya Allah menjadi sahabat yang setia dan sejati (Yoh 15:15). Sebab seorang sahabat akan menceritakan segala rahasia dalam hidupnya, tidak ada yang tertutup dalam suatu persahabatan.
2. Menjadi teladan, 1 Korintus 9:27: tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan injil kepada orang lain, jangan kau sendiri ditolak. Tentu tidaklah mudah menjadi teladan di jaman ini, sebab ada banyak sekali godaan dan kompromistis yang dapat menjatuhkan kita, sehingga hidup kita jauh dari Tuhan. Tetapi agar kita menjadi teladan di perkataan dan perbuatan harus ada praktek hidup:
– Menolak sikap kompromistis yang tidak dikehendaki Tuhan
– Berlaku jujur dalam keuangan
– Mengampuni orang yang menyakiti kita
– Setia dalam tugas dan tanggungjawab pekerjaan
– Mengasihi keluarga dan teman
Selamat NATAL
Salam Marturia
Pdt. Anna Vera Pangaribuan