Perubahan Paradigma Dalam Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia (Bagian ke-5)

0
1423

Oleh: P. Adriyanto

 

 

Banyak perusahaan di mana kerjasama baru terbatas pada kerjasama antara orang/unit organisasi yang melakukan fungsi yang termasuk dalam *job family.* Apabila terjadi pengkotak-kotakan fungsi/pekerjaan dalam organisasi, maka suatu saat perusahaan akan collapse. Organisasi yang sehat adalah bila ada kerjasama antar unit/sub unit secara terintegrasi berdasarkan

*trust based reralionship*

HRD Department harus berfungsi sebagai katalisator dalam mengembangkan *Cross-functional mindset* seperti di atas.

Contoh kondisi kerjadama yang buruk adalah bila Sales Department menyiapkan incentive scheme buat para tenaga penjualan, dan Purchasing Department melakukan pembelian barang, di mana kedua departemen tersebut sebelumnya tidak berkonsultasi dengan Finance Department untuk penyiapan budgetnya. Akibatnya, Purchasing Department tidak dapat memenuhi term of payment bila Finance Department belum siap dengan dana pembayaran kepada supplier.

Lebih parah lagi bila masih banyak manajemen yang berpendirian bahwa masalah pembinaan SDM adalah domain dari HRD Department, masalah fraud/kecurangan adalah tanggungjawab Audit Department, masalah marketing adalah urusan Marketing Department, padahal ”everybody in the organization is a marketer”.

 

CHRO/HRD Director dan jajarannya harus berfungsi sebagai katalisator dan penunjang utama dalam keberhasilan pencapaian tujuan jangka panjang/purpose/vision dari  perusahaan.

CHRO harus menumbuhkan *Grit Concept*yang diintroduksi oleh seorang psychologist muda Amerika -Angela Lee Duckworth- dalam bukunya *The Grit*(edisi perdana pada tanggal 3 Mei 2016) dan menjadi best seller versi New York Times (edisi II diterbitkan oleh Pinguin Random House, 2017).

Menurut Angela, penunjang utama bagi kesuksesan pencapaian tujuan bukan talenta dan pengetahuan, tapi *perpaduan antara passion (gairah kerja) dan perseverance (ketekunan). *Grit adalah  kekuatan dari gabungan antara gairah kerja dan ketekunan, dalam mencapai suatu tujuan dengan sukses. Grit adalah merupakan hallmark dari para *high achievers* di semua bidang.

Adalah tugas dari HRD Department untuk membudayakan dan meningkatkan *Grit Score/Scale* dari setiap manajemen dan karyawan. Grit score/scale bergerak dari 0.0 sampai 5.0. Grit score yang baik adalah sekitar 3.65 yang diukur berdasarkan 12 sifat pribadi yang non cognitive (non-cognitive personal traitd).

 

Bersambung

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here