Kesulitan adalah bagian dari hidup yang tidak akan pernah sirna, sepanjang manusia ada dibumi. Sehebat apapun kita berusaha menghindarinya, pasti ada saja kesulitan itu mendatangi hidup ini. Karena itu kita harus belajar untuk akrab dengan yang namanya kesulitan, dan berusaha hadapinya. Dengan begitu kita akan terlatih menjadi orang yang tabah dan sabar menghadapi sulitnya hidup ini.
Bagi mereka yang bijak, maka hidup itu tidak hanya dimaknai dengan kesenangan yang tanpa derita. Karena mereka paham bahwa, selama ada siang dan malam maka rotasi hidup itu juga akan berubah. Ada kesenangan maka ada derita, ada sukacita maka ada kesedihan, ada bahagia dan pasti ada duka. Itulah yang membuat manusia ber-Iman makin matang, dewasa dalam berpikir dan tidak putus-asa.
Pemazmur menghayati hidup pemberian Tuhan dalam gumul juangnya, memahami persis suka-duka. Sekalipun kadang ada tangisan karena rupa-rupa pergumulan dimalam hari, tetapi disiang hari berbeda. Ada Tangan Kuasa Tuhan yang menyelamatkan, ada Cinta Kasih Tuhan yang melepaskan dari derita. Sehingga orang-orang ber-Iman selalu hidup dengan penuh rasa syukur, tidak mudah jatuh tersungkur.
Kita masing-masing punya “tangisan” dalam rupa-rupa bentuk, kita punya “derita batin” yang Tuhan tau. Ada “sesak jiwa” yang kadang pahit dikenang, bahkan kadang “disembunyikan” dan dibungkus senyum. Tetapi bagi mereka yang percaya, itu semua tidak akan melemahkan motivasi dan semangat juangnya. Karena mereka punya Tuhan yang mengasihi dan peduli, tangisan boleh ada tetapi sorak-sorai tetap.
Itulah yang membuat orang-orang percaya tetap menjadi kesayangan Tuhan, karena jadi pribadi matang. Tidak banyak bersungut bila derita datang, tidak bersukaria berlebihan sampai lupa diri, tau batasnya. Karena mereka punya pengalaman Iman bersama Tuhan, untuk bersukacita dengan yang bersukacita. Dan menangis dengan yang menangis, karena tidak ada tangisan tanpa sorak-sorai, itulah Kasih Tuhan.
Selamat berakhir pekan dengan penuh sukacita dan damai! Gb. jm. 061017.
With my sist in Christ, Getruida Ferdinandus. Gb!