Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya, jauhilah mereka 2 Timotius 3;5

0
3211

Oleh: Stefanus Widananta

Agama seringkali dijadikan atribut dalam pergaulan, pertemanan, kedudukan dan status sosial.

Begitu banyak juga, orang mengatasnamakan agama lalu menindas penganut agama lain dan mereka berpendapat bahwa agamanyalah yang paling benar, sehingga semua kegiatan keagamaan yang tidak sesuai dengan ajaran agamanya, harus disingkirkan.

Agama yang seharusnya membawa orang ke jalan yang benar, seringkali menjadi momok yang menakutkan bagi orang lain yang tidak beragama atau beragama lainnya

Dan tidak ketinggalan juga, seperti yang dikatakan rasul Paulus bahwa di akhir zaman ini, banyak orang beribadah secara lahiriah namun memungkiri kekuatannya, religiositas tanpa spiritualitas.

Agama sepertinya tumbuh subur dimana-mana, semakin banyak juga orang yang menyatakan imannya atau pertumbuhan imannya dengan memakai atribut keagamaan, namun di sisi lain kita juga melihat bahwa degradasi moral semakin hebat terjadi

Kekristenan bukan sekedar agama, kekristenan adalah hubungan pribadi kita dengan Tuhan, Dia mengangkat kita lebih dahuku dari lumpur dosa yang mematikan, agar kita beroleh hidup dan baru setelah itu Yesus meminta kita mengikuti apa yang Dia sudah firmankan
Oleh karena itu, jangan pernah berpikir bahwa gereja kita yang paling benar, liturgis gereja kita yang paling alkitabiah, pemimpin gereja kita adalah yang paling benar dan bahkan kita kultus individukan

Degradasi moral juga tidak hanya terjadi pada dunia, tetapi juga gereja, begitu banyak orang yang menyebut nama Tuhan bahkan melakukan mujizat atas nama Tuhan, namun sejatinya, motivasinya tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, melainkan supaya orang semakin meninggikan dirinya
Yesus dengan tegas menegur orang yang suka mengatasnamakan Tuhan, namun sejatinya, tidak memuliakan nama Tuhan, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku; Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga”

Sudahkah kita melakukan kehendak Bapa kita yang di sorga? Atau jangan-jangan, kita juga tidak tahu dan tidak mau tahu, apa yang menjadi kehendak Bapa kita yang di sorga!

Tuhan Yesus menberkati

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here